Gallery

Minggu, 03 Agustus 2014

Sampah

Sampah menjadi permasalahan. Ada manusia sampah. Mereka yang senantiasa mengurusi sampah. Setiap hari bergelut dengan sampah. Sebagian dari mereka memakai masker untuk menghindari bau yang menyengat hidung. Ada lagi yang asyik dengan pekerjaannya tanpa penutup hidung. Mereka kelihatan serius, dan tampak menikmati pekerjaannya. Mungkin mereka bekerja sebagai "manusia sampah" karena tidak memiliki skill apa-apa kecuali memungut dan mengangkut sampah. Mungkin mereka memang tidak pernah duduk di bangku sekolah. Kalau melihat beratnya pekerjaan dan gaji yang kecil, pastilah mereka bekerja sebagai tukang sampah karena terpaksa. Lalu sampai kapan mereka dapat "menghirup" udara segar? Sampai kapan mereka dapat menikmati pembangunan? Adakah harapan dan impian bagi mereka? Ataukah mereka telah menjalani takdir hidupnya yang getir itu? Adakah sistem pengangkutan sampah yang lebih "manusiawi"? Agar "manusia sampah" itu terhindar dari bau sampah yang menyengat?

Tidak ada komentar: