Gallery

Selasa, 07 Agustus 2012

....Meskipun Satu Ayat

Dalam suasana Ramadhan, dan bahkan di luar ramadhan para muballig biasanya mensetir hadis Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama yang berbunyi:...ballighu 'anni wa lau ayat-an...sampaikanlah apa yang kalian dapatkan dari-ku, meskipun satu ayat. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhary. Hadis ini biasanya hanya dikutip demikian. Padahal, hadis tersebut sesungguhnya memiliki kalimat lanjutan sebagaimana yang dikutip oleh Imam Ismail ibn Kasir al-Dimasyqy dalam kitabnya: al-Bidayah wa al-Nihayah.hadis dari 'Amr ibn al-'Ash: ballighu 'anni wa lau ayat-an, wa haddithu 'an bany Isra'il wa la haraj. wa haddithu 'anni wa la taktzibu 'alayya, wa man kazaba 'alayya muta'ammidan, fal-yabawwa' maq'adahu min al-nar. Sabda Nabi lagi, dan sampaikanlah berita tentang Bani Isra'il, dan sampaikanlah berita dariku, tapi jangan sekali-kali kalian berbuat dusta kepada-ku (atau atas namaku). Barang siapa yang berdusta atas namaku, maka sesungguhnya ia telah menyiapkan tempatnya di neraka. Maksudnya, seseorang yang hendak menyampaikan pesan-pesan agama mestinya belajar dulu dengan baik baru menyampaikannya kepada umat. Itulah sebabnya, sehingga sekarang ini sering kita melihat ustaz atau muballigh lewat layar TV yang menyampaikan pesan-pesan agama yang terkesan sangat dangkal. Seperti, suatu waktu saya mendengarkan ustaz yang sudah kondang yang menggambarkan siksaan neraka seperti cerita Karma dan Sholeh. Padahal, hakikat siksa neraka itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Swt. Demikian pula halnya dengan kenikmatan surga sebagaimana sabda Nabi shalla Allah alih wa sallama: ma la 'ain-un ra'at wa la uzhun-un sami'at, wa la khathara 'ala qalbi basyar-in...kenikmatan surgawi adalah belum pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbayangkan oleh hati dan pikiran manusia. Mestinya para muballigh atau siapapun kita sebelum menyampaikan pesan-pesan suci agama harus dibarengi dengan pengetahuan yang memadai. Agar umat lebih menikmati "hidangan" petunjuk agama. Agar umat ini tidak salah paham yang akan menyeret mereka kedalam paham salah. Dan akhirnya mereka akan tersesat. Kita mengharapkan dengan maraknya dakwah, umat semakin cerdas. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: