Gallery

Selasa, 10 November 2015

Milad Emas 50 Tahun UIN Alauddin

Dalam acara milad ini ada Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan, Dr Yasin Limpo. Beliau memulai sambutannya dengan menyatakan akan menyumbang 50 juta untuk AC. Sebab, di ruang tempat anggota senat lagi kepanasan. Saya pikir sambutan beliau inspiratif karena tanpa teks. Sambutan lepas. Dan tetap memukau. Saya kutipkan sebagian pokok- pokok sambutan tersebut.
Hari ini kita memperingati milad emas ke 50 UIN Alauddin Makassar. Kita semua adalah bagian dari emas itu.
Konsepsi Islam sangat jelas mengenai pentingnya ilmu pengetahuan. Kalau mau sukses di dunia dan akhirat haruslah dengan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dengan kualitas ilmu kita akan dihormati. Kita akan berperadaban tinggi.
Arah angin tidak bisa dilawan. Tetapi layar bisa digeser. Di sinilah peran kita.
Kultur akademik harus dibangun. Skill harus ditambah. Frame akademik dan kultur akademik harus diperkuat. Kampus tidak boleh terlalu terkontaminasi dengan politik. Rektor tidak boleh bertentangan dengan para dosen. Rektor tidak boleh dengan para mahasiswa. Setelah 50 tahun, hari ini kita memiliki Dirjen, Marilah kita mengatur republik ini.
Kalaupun ada demo harus dengan santun. Dinamika demokrasi harus sipakalebbi. Sipakatau. "Jangan mi dibakar kampusmu". "Jangan mi dilempari kampus ini".
Saya memegang 12 koran lokal. Apa pun yang terjadi, 82% orang yang memegang gadget membaca ajaran dan paham- paham. Kita memasuki era yang sangat berubah. Anak- anak semuanya adalah anak- anak digital. Penetrasi budaya terjadi secara masif dan luar biasa. Dan dinamika sosial tanpa batas. Indonesia adalah negara yang berada dengan sepuluh negara Asean lainnya. Kita tidak boleh sendiri. Kita menghadapi kompetisi SDM tidak lagi di negara sendiri.
Kita menjadi pahlawan, tidak lagi hanya dengan mengangkat senjata. Kita adalah pahlawan- pahlawan dari meja kita. Para guru besar adalah pahlawan yang mengajar anak- anak bangsa.
Dengan demikian, negara kita akan menjadi kuat. Sekarang kita memasuki era turbulance. Situasi yang tidak menentu. Ini tidak terjadi 10 tahun yang lalu.
Narkoba, tidak sadar dengan situasi ini.
Apakah sarjana kita bisa mengawinkan rambutan Aceh dan rambutan hutan. Bisakah mereka membuat satu pohon dan sembilan buah.
Saya melihat ada perguruan tinggi yang bekerja sama dengan PT luar negeri. Ada jenis ikan betina menjadi kelamin jantan.
Saya pernah bertemu dengan bosnya Samsung. Mereka akan menjual onderdil manusia. Bisa dikontrak. Yang oenting tidak melebihi umur 130 tahun. Kita harus terus berbenah diri. Dan tidak seperti yang kemarin .
 Ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni:
Frame akademik diperkuat
Manajemen perguruan tinggi.
Perilaku sosial yang harus ditata oleh oemerintah

Tidak ada komentar: