Gallery

Jumat, 21 Februari 2014

Pekanbaru, adat Melayu

Pekanbaru, Riau adalah kota yang kaya minyak dan kayu. Kelapa sawit juga bertebaran di sepanjang jalan. Dengan kelapa sawit masyarakat Riau menjadi sangat kaya. Tapi dengan kelapa sawit pula ada yang memprediksi, suatu waktu nanti, Riau akan mengalami krisis air. Sebab, satu batang kelapa sawit dapat menyerap 18 liter air er harinya. Riau adalah kota yang cukup terkenal dengan Raja Ali Hajinya. Masyarakat Riau masih sangat kental dengan kesenian Melayu yang sangat mengedepankan sopan santun. Musiknya mendayu-dayu. Ada cengkok-cengkoknya juga. Memang Bahasa Melayu sangat identik dengan tradisi Islam yang sangat kental. ada satu dari sembilan bahasa Melayu--baca Indonesia--yang berasal dari bahasa Arab. Dewan Perwakilan Rakyat, DPR, ketiga tiganya bahasa Arab. Majelis Permusyawaratan Rakyat juga ketiga tiganya adalah bahasa Arab. Bahkan dalam al-Qur'an ditengarai ada bahasa Melayu. Kata Kafuran, sebagai campuran minuman surga adalah kapur Barus. Demikian pandangan Cak Nur, Prof. Dr. Nurcholish Madjid. Di Riau, ada banyak Rumah Adat Melayu. Ada Tenas Effendi, sastrawan Riau yang banyak menulis buku pantun Melayu. Bahasa Melayu menarik karena membuat penuturnya untuk memiliki marwah, martabat tinggi. Puisi-puisi Melayu sangatlah islami.

Tidak ada komentar: