Senin, 07 Januari 2013
Albert Einstein
Hidup ini ibarat mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, maka kita harus terus bergerak. Demikian kalimat pamungkas Einstein yang tertera pada buku biografinya yang terbaru. Einstein adalah pemikir relativis yang melegenda. Ingat nuklir, ingat Einstein. Ketika seseorang membahas fisika dan kimia, pasti merujuk pada pemikiran Einstein. Saintis atau tokoh agama pasti juga selalu mengutip Einstein.
Kalau tokoh agama berkhutbah lewat mimbar, biasanya mengutip pernyataan Einstein yang sangat masyhur itu. Sain tanpa agama buta. Agama tanpa sain lumpuh. Demikian seterusnya.
Einstein adalah tokoh legendaris sekaligus unik. Legendaris karena Einstein diyakini sebagai manusia pemiliki otak yang sangat jenius. Meskipun pada masa kecilnya dan sekolah dasar hampir-hampir divonis anak idiot. Bahkan ada informasi yang mengatakan bahwa otak dan bentuk kepala Einstein berbeda dengan manusia kebanyakan.Tngkorak kepala bagian kanannya lebih besar dan dalam otaknya ada zat fospor yang konon ditengarai sebagai pemicu kecerdasan seseorang. pokoknya, Einstein hingga sekarang masih dianggap manusia super jenius. Stephen Hawking meskipun disebut-sebut sebagai pelanjut Einstein tapi karena keterbatasan fisiknya sehingga beliau tidak sehebat Einstein. Dalam hal mengkomunikasikan pikiran-pikiran cerdasnya, hawking juga sangat terbatas. Biasanya Hawking menulis buku karena sejak kelumpuhannya beliau tidak bisa berbicara kecuali lewat komputer mini miliknya.
Kembali kepada Einstein. Einstein juga termasuk unik dan lucu. Bahwa dalam surat-surat cinta beliau kepada kekasihnya, beliau biasa menyapa kekasihnya dengan "kucingku" yang kucintai. Unik dan lucu ya?
Einstein dalam bukunya: Opinion and Ideas memproklamasikan dirinya sebagai seseorang yang sangat religius tapi tidak beragama (formal). God without religion. Akhir-akhir ini ada tokoh tenar yang memilih jalan hidup yang demikian itu. Karen Armstrong, salah satunya. Tokoh yang terakhir ini termasuk tokoh yang sangat mendunia. Tulisan dan buku-bukunya banyak menginspirasi dunia. Armstrong banyak menulis tentang Islam dan Kristen. Karya-karya beliau dalam bentuk jurnal, antara lain: (a) "Women, Tourism, Politics" (1977); (b)"The Holiness of Jerusalem: Asset or Burden?" (1998); (c)"Ambiguity and Remembrance: Individual and Collective Memory in Finland" (2000). Sedang dalam bentuk buku antara lain: (a) Through the Narrow Gate (1982)
The First Christian: Saint Paul's Impact on Christianity (1983); Beginning the World (1983);Tongues of Fire: An Anthology of Religious and Poetic Experience (1985);The Gospel According to Woman: Christianity's Creation of the Sex War in the West (1986);
Holy War: The Crusades and their Impact on Today's World (1988);Muhammad: A Biography of the Prophet (1991);The English Mystics of the Fourteenth Century (1991);The End of Silence: Women and the Priesthood (1993);A History of God (1993);Jerusalem: One City, Three Faiths (1996); In the Beginning: A New Interpretation of Genesis (1996);Islam: A Short History (2000);The Battle for God: Fundamentalism in Judaism, Christianity and Islam (2000);Buddha (2001);Faith After September 11 (2002);The Spiral Staircase (2004);A Short History of Myth (2005);Muhammad: A Prophet For Our Time (2006);The Great Transformation: The Beginning of Our Religious Traditions (2006);The Bible: A Biography (2007); The Case for God (2009);Twelve Steps to a Compassionate Life (2010);A Letter to Pakistan.
Terlepas dari posisi keberagmaan Albert Einstein masih lebih baik ketimbang dengan Richard Dawkins dan Sam Harris yang mengambil jarak dengan agama. Bahkan dua pakar terakhir ini sudah mendeklarasikan dirinya sebagai orang aties. Tidak percaya kepada agama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar