Gallery

Minggu, 28 April 2019

Tempo: Koran Investigasi

Koran Tempo selalu menyajikan berita-berita aktual dan investigatif. Berita- beritanya akan selalu menarik karena berdasarkan riset. Wartawan Tempo sudah sangat terlatih dan teruji dalam hal kepiawaian mencari dan memburu berita. Tempo telah menerbitkan 2 buku menarik yang meliput berita-berita investigatif tersebut. Buku pertama, Di Balik Investigasi Tempo, 2017. Buku ini memuat liputan: a.budak Indonesia di Kapal Taiwan. Telah terjadi human trafficking di wilayah perbatasan di Tawau dan Sebatik. b. Jejak suap resep obat. Ada "perselingkuhan" antara dokter dengan apoteker untuk meresepkan obat-obat tertentu untuk pasien. Obat-obat tersebut di samping mahal juga belum tentu dibutuhkan oleh sang pasien. Untuk memuluskan rencana-rencana ini, mereka mengangkat medical representative yang bertugas di rumah sakit tertentu. c. Membongkar pusaran mafia barang-barang antik dan purbakala. Wartawan Tempo berhasil dan sukses membongkar mafia di Museum Radya Pustaka, Kasunanan Surakarta. Perdagangan barang antik istana pun terjadi. Bermula dari kunjungan Alexander Gotz, peneliti Oxford University ke museum Radya Pustaka. Sebagian besar koleksi museum tersebut palsu. Tersebutlah nama Heru Suryanto. Herulah yang mula-mula membawa Hugo E. Kreijger, bekas kurator balai lelang Christie, Amsterdam ke museum. Kreijger terkagum-kagum dengan koleksi museum. Dan terjadilah transaksi gelap dengan Mbah Hadi, Kepala Museum Radya Pustaka. Mafia ini terbongkar berkat ketelatenan dan perjuangan arkeolog Lambang Babar Purnomo. Dan berakhir dengan kematian misterius sang arkeolog. Dalam mafia ini nama Hasjim Djoyohadikusumo juga terlibat jual beli illegal barang antik tersebut. Demikian seterusnya. Buku Kedua, Di Balik Investigasi Tempo, 02, terbit tahun 2017. Buku ini memuat dan mengungkap kasus Pondok Bambu Rasa Istana, Penyelundupan Gading dan Kulit Harimau, Tenaga Kerja Indonesia Ilegal, Pelesir Gelap Pesakitan Sukamiskin, dan Jual Beli Orang ke Malaysia. Ya, wartawan Tempo memang harus memiliki ketelatenan dan keberanian. Sebab, mereka sering mengalami dan nyerempet dengan bahaya. Tempo terus berjuang untuk menjadikan Indonesia sebagai rumah yang aman dan berkeadilan bagi semua.

Tidak ada komentar: