Gallery

Senin, 29 April 2019

Catatan Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad Quotes 1. Mereka tahu hasil 2+2= 4, tapi tak tahu mengapa 2x2 juga sama dengan 4. 2. Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Kegemaran membaca; sebuah kebahagiaan. 3. Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah do’a. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir....Di ujung sana, Tuhan lebih tahu. 4. Defenisi kesepian yang sebenarnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial. 5. Hanya mereka yang mengenal trauma, mereka yang pernah dicakar sejarah, tahu benar bagaimana menerima kedahsyatan dan keterbatasan yang bernama manusia. (Catatan Pinggir 4). 6. Di setiap masa nampaknya selalu ada saat yang tak mudah untuk berbicara, tapi tidak gampang untuk diam. Kita tidak tahu pasti bagaimana persisnya kata-kata akan diberi harga, dan apakah sebuah insyarat akan sampai. Diluar pintu, pada saat seperti ini, hanya ada mendung, atau hujan, atau kebisuan, mungkin ketidakacuhan. Semuanya teka-teki. (Catatan Pinggir 1). 7. Lebih baik agama ibarat garam: meresap, menyebar, dan memberikan manfaat di mana-mana, tanpa kelihatan. (Catatan Pinggir 7, agama). 8. Cinta, sebuah kata yang tak persis pengertiannya, kecuali ketika kita merasakan sakitnya. ( Catatan Pinggir 5). 9. Sekolahpun..... tak berhak menjadi perumus masa depan (anak), Catatan Pinggir 2. 10. Iman bukanlah mempercayai apa yang terang tanpa mempercayai apa yang gelap (Catatan Pinggir 7). 11. Tuhan, kata Bunda Teresa, bersahabat dengan diam. Kembang tumbuh tanpa kata dan bulan bergerak tanpa berisik (Catatan Pinggir 5). 12. ...memang ada orang beragama seperti kaum Marxis, menyombong bahwa:..”segala hal sudah ada jawabnya pada kami”; tapi pernyataan itu menantang makna doa dan mematikan ruh religius itu sendiri. Sebab dalam doa, kta tahu, kita hanya debu. 13. Di dunia yang penuh sesak dan penuh orang lapar, seorang yang kekenyangan berarti merenggutkan nyawa yang lain. (Catatan Pinggir 1). 14. I’m beginning to think that to hope isn’t the same as to expect something. To hope is to believe that life is an acceptable chaos. 15. Manusia memang bukan semuanya wali. Tapi mungkin sejarah juga mengajari kita, bahwa keadaan tak sempurna bukanlah dasar untuk terus- menerus menghalalkan kerakusan. Keadaan tak sempurna itu justru alasan untuk kesediaan ditegur, untuk mengerti rasa malu dan rasa dosa. (Catatan Pinggir 1). 16. Membaca buku memang tak menjamin pencerdasan bangsa. Tapi hanya membaca Twitter dan ikuti instagram menciutkan wawasan.

Tidak ada komentar: