Gallery

Senin, 29 April 2019

Membaca Buku

Keutamaan Membaca Buku 1. Bahkan firman Tuhan disebut buku ( Prof Kuntowijoyo). 2. Perpustakaan adalah benteng terakhir kemanusiaan ( Hawe Setiawan, 2014). 3. Dengan membaca, aku melepaskan diri dari kenyataan, yaitu kepahitan hidup. Tanpa membaca, aku tenggelam dan sedih. (Ahmad Wahib--9-11-1942-31-3-1973, Pergolakan Pemikiran Islam, h. 331). 4. Ayo, baca, buku, Mataku, 2007. ( Joko Pinurbo). 5. Bukalah setiap sejarah sehalaman demi sehalaman akan tuan dapati si penjajah itu (Belanda) terlukis sebagai pedagang yang rakus. (Cipto Mangunkusumo). 6. Sekolah-sekolah saja tidak dapat memajukan masyarakat, tetapi juga keluarga di rumah harus turut bekerja. Lebih-lebih dari rumahlah kekuatan mendidik itu harus berasal. (R.A Kartini). 7. Setiap tempat adalah sekolah. Setiap orang adalah guru. Setiap buku adalah ilmu. 8. Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memperhalus perasaan. (Abdurrahman Wahid). 9. Ketika kita membuka buku ini. Apakah lembar-lembar kertas ini? Bertanya untuk apa? (Sapardi Djoko Damono). 10. Kutu-kutu lebih rajin membaca buku dibanding mahasiswa, juga dosen-dosennya. Perpustakaan bekerja amat santai, bahkan ada hari ketika perpustakaan menganggur sama sekali. Mahasiswa hanya menjadi konsumen komoditas eceran di pusaran ilmu (Emha Ainun Nadjib). 12. Membaca surat kabar, ibarat meminum air laut ( Siti Roehana Kudus). 13. Buku dan perpustakaan harus ditarik segaris dengan dimensi manusia. Berpacaranlah di Perpustakaan. Sepi dan sejuk. Buku adalah guru yang tidak pernah marah. Buku adalah teman setia bersama anda, di mana saja, kapan saja, kecuali ketika menyelam di laut atau bersembunyi di kolong selama gerhana. (Bondan Winarno). 14. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. (Pramoedya Ananta Toer). 15. ...Rakyatmu harus punya makan yang cukup dulu, punya pakaian, dan yang paling penting bebas buta huruf. Ini yang membedakan manusia dengan binatang. Sebab, kalau cuma makan, binatang juga bisa makan. Lantas, kalau cuma pakaian, binatang juga punya bulu. Buku, bisa membaca, itulah yang membuktikan manusia punya kebanggaan, punya kebudayaan, punya peradaban (Remy Sylado, Ca Bau Kan: Hanya Sebuah Dosa). 16. Tampaknya hanya buku yang paling pantas diceritakan dengan bangga oleh manusia beradab, bukan BMW, Mercedes, ataupun Volvo. Apabila ada manusia di zaman sekarang yang menyebut dirinya modern tetapi tidak mengindahkan buku, memilikinya, dan membacanya, maka dengan demikian manusia tersebut telah mengambil inisiatif menjadikan dirinya sebagai hewan. (Remy Sylado: books, man, modern). 17. Pembaca yang baik tidak ingin memperlakukan seperti orang dungu yang perlu dinasehati. Pengarang yang latah tanpa kepekaan, ibarat memancing atau menjaring di kolam mandul. (Budi Darma, Sejumlah Esei Sastra).

Tidak ada komentar: