Gallery

Rabu, 11 Maret 2015

Pak Dirjen Pendis

Ada penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School mengenai kiprah alumni mereka setelah 18 tahun menjadi alumni Harvard. Mereka rata-rata tidaklah sebagai mahasiswa cum laude. Prestasinya biasa. Meskipun kompetensi akademik tidak terlalu menonjol. Tetapi mereka sudah memiliki mimpi dan visi besar dalam hidupnya. Mereka sudah memiliki cita cita yang sangat jelas. Maka seluruh aktivitas mereka selama kuliah difokuskan untuk mencapai cita-cita besar mereka. Sewaktu, 25 tahun yang lalu saya menjadi mahasiswa, saya sangat aktif dalam melakukan kajian-kajian ilmiyah. Saya membatasi diri dalam mengikuti aktifitas politik praktis yang tidak berbasis kajian. Bukan berarti kita tidak peduli terhadap realitas politik yang ada. Saya harus prioritas untuk mencapai cita-cita yang telah saya prioritaskan. Saya tidak sedang narsis. Saya tidak bermaksud menyombongkan diri. Apa yang kita petik hari ini adalah hasil usaha kita masa lalu. Bagaimana kita mempresentasikan diri kita dengan orang lain. Hati kita tidak ada rasa benci sama orang lain. Coba kita membaca sejarah orang-orang pintar. Sejarah orang-orang besar. Saya tidak pernah menemukan biografi mereka yang sombong. Apalagi yang menyebalkan, pasti tidak akan sukses dalam leadernya. Mari kita menyelesaikan masalah dalam diri kita sendiri. Bagaimana kita memberikan amanah yang begitu besar kepada orang yang masih bermasalah bagi dirinya. Padahal ini adalah sesuatu yang sangat fundamental bagi perjalanan karier mereka kelak. Cita-cita besar adalah softskill yang perannya jauh lebih besar daripada kompetensi akademik. Ada hal lain yang menarik bagi alumni Harvard tadi, yakni mereka juga rata-rata beristeri satu. Orangnya memiliki "integritas romantis". Berarti orang tersebut adalah bisa dipercaya. Demikian selintas ceramah dan kuliah umum, Dirjen Pendis, Prof Kamaruddin Amin di Aula IAIN Manado, Sulawesi Utara.

Tidak ada komentar: