Gallery

Kamis, 26 Maret 2015

ISIS Mengancam Kita

TV ONE membahas isu "ISIS mengancam Kita" ISIS adalah Islamic State of Iraq and Syria. Ada banyak tokoh yang terlibat dalam pembicaraan tersebut. ADa Nasir Abbas, mantan aktivis Islam garis keras. Ada juga Buya Prof Ahmad Syafi'i Ma'arif--via teleconference--dari Yogyakarta. Dinamika ILC hangat, dan banyak pandangan yang teringkap. Yang menarik adalah poin pandnagan Buya Syafi'i. Beliau melihat dengan kemunculan ISIS sebagai pertnada keruntuhan peradaban Islam. ISIS sesungguhnya adalah fenomena umat Islam menggali kuburan peradaban Islam di masa depan. Kita tidak selalu harus mengikuti negara-negara Arab yang sudah kacau-balau. Umat Islam juga harus mengetahui teori konspirasi global. Bahwa dengan ISIS membunuh banyak kelompok Syi'ah Iran, maka itu berarti menguntungkan Israel. Sebab, selama ini Israel menganggap Iran adalah ancaman di kawasan Timur Tengah. Umat Islam juga harus mengerti peta politik global. Kita juga harus sadar bahwa syi'ah, sunni, dan kharijisme adalah produk sejarah. Ketiga aliran ini tidak pada masa Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama hidup. Al-Qur'an dan sunnah mengajarkan untuk membangun peradaban yang berlandaskan humanisme. Islam rahmatan li al-'alamin. Demikian sekelumit pandangan Buya Prof Ahmad Syafi'i Ma'arif. Pandangan Buya Syafi'i tersebut patut menjadi renungan bagi kita semua. Kita harus lebih percaya akan kedahsyatan Islam rahmatan li al-'alamin. Islam yang inklusif dan terbuka jauh lebih bermakna bagi peradaban Islam di masa depan. Islam di Spanyol sudah cukup memberikan pelajaran yang sangat berharga. Bahwa Islam politik tidak akan langgeng. Islam politik akan saja selalu memberi bekas dan luka sejarah. Islam yang disebarkan secara damai justeru lebih langgeng.

Tidak ada komentar: