Gallery

Selasa, 13 Agustus 2013

Kematian

Kematian adalah nikmat. Itulah judul buku baru karya Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab. Sebelumnya, Prof. Quraish sudah menulis buku: Perjalanan Menuju Keabadian ( Lentera Hati, 2001). Itulah sebabnya, Prof. Quraish menyebut pada kata pengantar buku Kematian adalah nikmat sebagai "buku baru tapi lama". Baru karena ada banyak persoalan yang baru dikemukakan dalam buku ini, dan belum pernah disinggung pada buku beliau yang lainnya. Lama, karena sebagian materinya juga sudah diungkap dalam buku Perjalanan Menuju Keabadian. Kedua buku ini ditulis seiring dengan bertambanya umur beliau. Hidup dan mati, beda-beda tipis.Hanya saja selama ini, kematian dipersepsikan sebagai sesuatu yang menakutkan. Sehingga, kebanyakan orang berupaya untuk menghindarinya. Bahkan dalam al-Qur'an digambarkan bahwa meskipun kalian--wahai orang kafir--berlindung di balik benteng yang sangat kokoh, kematian pasti akan menjemputmu. Padahal, setiap yang memiliki nyawa pasti akan mengalami kematian. Kull nafs-in za'iqatul maut, demikian pandnagan al-Qur'an. Kalau demikian, mestinya kita berdamai dengan kematian. Mestinya kita menjemput kematian dengan suka hati. Memang bagi orang yang sangat cinta "duniawi", pastilah merasakan ketakutan akan kematian. Sebab, kematian akan mencabut segala kenikmatan dan kelezatan kehidupan duniawi. Kematian dapat dipahami sebagai peristiwa berhentinya denyut jantung atau tidak berfungsinya otak. Kematian dalam Islam bukanlah akhir dari segala kehidupan. Kematian justeru merupakan awal dari kehidupan yang sebenarnya. Ada riwayat yang berbunyi: al-Nas kulluhum niyam-un. wa iza matu qad intabahu...semua manusia sekarang ini dalam keadaan tertidur. Ketika mereka meninggal barulah terbangun ( Mulla Shadra, al-Asfar al-Arba'ah). Oleh karenyanya, Islam sangat menekankan untuk memperbanyak "bekal" dalam menghadapi kehidupan setelah kematian itu (life after death). Itu juga yang selalu diajarkan oleh Baginda Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama kepada kita agar senantiasa berdo'a untuk memanjangkan umur. Umur berdekatan makna dengan "ma'mur", sejahtera. Do'a panjang umur maksudnya agar sisa usia itu merupakan kesempatan untuk berbuat kebajikan dan kemashlahatan untuk orang banyak. Bukan sebaliknya, sisa umur untuk mempersulit orang lain. Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama bersabda: inna li al-mauti sakarat-un. Bahwa dalam kematian itu ada sakarat. Sakarat al-maut ini yang banyak diperbincangkan para ulama. Nabi sendiri mengalami sakit sekitar 13 hari sebelum wafatnya. Nabi terkadang mencelupkan tangannya pada wadah yang berisi air di sampingnya kalau beliau lagi mersakan sakitnya. Lalu, pertanyaannya kemudian, apakah sakit sebelum kematian itu adalah sakarat al-maut? Sesungguhnya kematian adalah pintu masuk bagi kehidupan akhirat. Kahidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan di dunia hanyalah sementara. Kehidupan akhirat lebih baik dan lebih abadi. wa lal-akhirat-u khair-un wa abqa, kata al-Qur'an. Orang yang shaleh senantiasa merindukan kehidupan akhirat. Sebab, kesempurnaan balasan pahala dari Allah swt hanya bisa didapatkan di akhirat kelak. Itulah sebabnya peristiwa kematian biasa disebut wafat. Wafat adalah sempurna. Kesempurnaan balasan pahala dan dosa hanya bisa didapatkan setelah seseorang mengalami kematian. Walhasil, berdamailah dengan kematian. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: