Kamis, 13 Maret 2014
Merawat Hati
Dalam kehidupan ini, kita sering menemukan perbuatan yang tidak mengenakkan. Kita sering mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari kawan dekat atau siapa saja. Kita juga terkadang mengalami nasib yang tragis di luar dugaan. Kita terkadang sangat reaktif terhadap situasi yang datangnya secara tiba-tiba tadi. Kita tidak memiliki persiapan hati untuk menerimanya. Hati kita berontak dan menolaknya. Kita reaktif dan berpikir negatif. Dunia gelap. Semestinya kita berpikir positif saja. Tidak perlu reaktif, apalagi melakukan hal-hal yang kurang produktif. Badai pastilah berlalu. Sesungguhnya, tidak ada yang buruk dalam kehidupan ini. Semuanya pastilah memiliki hikmah. Semuanya pastilah telah direncanakan "Tuhan Yang Maha Kuasa". Tuhan pemilik kehidupan. Tuahn telah menyiapkan telaga kehidupan. Air kehidupan itu sangatlah jernih. Ketika kita bersikap positif, pastilah air itu memberi manfaat bagi kesehatan kita. Ketika, kita negatif, air jernih pun bisa membuat kita terkena penyakit. Kita harus tegar menghadapi kisah pilu dalam kehidupan ini sambil mencari hikmah di balik smeua itu. Wa ma rabbuka bi zhallam-in li al-'abid. Tuhan mu tentulah tidak pernah berbuat aniaya kepada hamba-hamba-NYa. Semua hal yang kurang berkenan, apalagi zalim pastilah karena akibat perbautan hamba itu sendiri.
Seorang kawan menasehati, bahwa kalau kebetulan hidup kita dilanda lara, bersikap jabariyahlah. Sebab, kalau selalu memakai nalar, kita bisa saja sakit. Karena memang dalam kehidupan ini terkadang ada hal yang di luar nalar. nalar belum sanggup mencernanya. Sikap demikian, bukan berarti kita harus fasif. tettapi energi kita arahkan kepada hal-hal yang positif saja. Berbuat baik itu jauh lebih utama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar