Gallery

Sabtu, 08 Maret 2014

Bira

Tanjung Bira adalah wisata nan eksotik di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Bira sangatlah menawan. Pantai pasir putihnya yang bersih. Pantai yang masih perawan. Bunyi desir ombak yang menderu-deru. Penduduknya ramah. Sopan. Bersahaja. Familiar. Friendly. Bersahabat. Di Parang Loe ada tempat pembuatan kapal Phinisi yang legendaris itu. Phinisi dapat mengarungi lautan. Bahkan samudra Hindia. Ada banyak turis yang rela berbulan-bulan di Bira hanya untuk menunggu kapal Phinisinya selesai. Di sepanjang pantai Bira ada banyak cottage yang disewakan. Hanya saja wisata kulinernya belum digarap dengan maksimal. Sehingga pada pagi hari, kita masih kesulitan mendapatkan warung makan sebagai tempat sarapan. Memang di sepanjang pantai ada banyak warung kopi yang menyiapkan makanan khas bugis, seperti gogos, buras, indo mie, dll. Daya tarik lainnya, ada sejumlah souvenir yang dijual. Sarung pantai, baju kaos sebagai cinderamata. Ada juga souvenir yang terbuat dari kerang-kerangan. Saya mendapatkan informasi dari Prof. Irwan Abdullah, guru besar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta bahwa peristiwa Tsunami pernah tercatat di naskah Leiden University sekitar abad ke-18. Peristiwa itu digambarkan sangat dahsyat. Air laut menerjang pantai dengan garangnya. Rumah-rumah di sekitar pantai berantakan. Pepohonan tumbang. Penduduk banyak korban bencana. Jadi, Tsunami bukan pertama kali terjadi di Aceh dan sekitarnya. Padahal, orang-orang Sulawesi Selatan tidak banyak mengetahui bahwa Tsunami juga pernah terjadi di Tanjung Bira, Bulukumba.

Tidak ada komentar: