Selasa, 10 Desember 2013
Seni Baca al-Qur'an
Adalah Kristina Nelson yang menulis disertasi dengan judul: The Art of Reciting the Qur'an, 1985. Bagi muslim yang saleh, mendengarkan bacaan al-Qur'an adalah media untuk membangun komunikasi dengan (kalam) Tuhan. Bahkan dianjurkan untuk mendengarkan bacaan al-Qur'an pada setiap kesempatan, baik pada siang hari, malam hari, dalam perjalanan, dalam taxi, di toko, di masjid, di rumah. Bacaan al-Qur'an ibarat musik harian bagi orang muslim arab pada umumnya. Hal ini merupakan inti keberagamaan dan ciri kesalehan.
Sedang bagi orang Barat, melihat dan memperlakukan al-Qur'an sama saja dengan Bibel. Bibel adalah koleksi catatan-catatan teks suci agama.
Buku The Art of Reciting the Qur'an dimaksudkan untuk mengkaji al-Qur'an sebagai fenomena menarik. Seni baca al-Qur'an adalah tradisi oral. Fokus kajian disertasi ini adalah seni baca al-Qur'an dalam konteks Mesir. Lembaga-lembaga qiraat al-Qur'an Mesir menjadi fokus kajiannya. Patut dicatat bahwa Kristina Nelson adalah trainer Arab dan ahli musik Arab. Kajian ini penting untuk studi etnomusikologi, antropologi, linguistik, dan bagi siapa saja dari kalangan sarjana agama.
Hassinu al-Qur'an bi ashwatikum. Hassinu al-Qur'an bi ashwatikum. Perindahlah al-Qur'an dengan suara kalian, Sabda Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar