Gallery

Minggu, 30 Juni 2013

Menyambut Ramadhan

Puasa Ramadhan sebentar lagi tiba. Kegiatan menyambut Ramadhan sudah menggema. Yang paling banyak kirim-kiriman sms kepada sanak family dan handai taulan sudah dilakukan. Ada banyak pesan yang disampaikannya. Tapi biasanya seputar permohonan maaf atas segala keasalahan selama setahun lampau. Ada juga yang memuat do'a, harapan agar mudah rezeki dan dipanjangkan umurnya. Ada juga yang memuat do'a agar kiranya senantiasa diberi kesehatan yang paripurna. Demikian seterusnya. Dalam rangka menyambut ramadhan biasnaya pula kita memaknai ramadhan, atau ibadah puasa dengan bulan "pertobatan". Bulan di mana semua kita "mengekang" dan mengendalikan hawa nafsu. Mulai dari nafsu makan sampai nafsu birahi. Ada lagi satu nafsu yang terkadang kita lalai. Yakni mengendalikan nafsu "belanja". Menurut pengakuan CEO Lotte Group bahwa latar belakang perusahaannya didirikan di Korea Selatan, dan sekarang sudah menduduki peringkat ke-empat dunia adalah untuk menyalurkan nafsu belanja terutama bangsa Indonesia. Nafsu belanja orang Indonesia menurut pengakuan CEO ini sangat tinggi dan sulit untuk dikendalikan. Ketika ke Hong Kong University, saya juga mendapat cerita dari kawan-kawan Indonesia di sana bahwa para isteri pejabat di Jakarta--Indonesia-- sangat senang berbelanja di Hong Kong. Padahal, saya lihat harga di sana disamping mahal, juga tidak bebas pajak. Berbeda dengan Lotte Group yang memiliki barang berkualitas tinggi dan bebas pajak. Saya heran, mengapa para pejabat atau isteri pejabat itu gemar belanja? Semestinyalah kita mengendalikan nafsu belanja itu. Semoga dengan bulan suci Ramadhan kita dapat mengekang nafsu kita dan nafsu belanja kita. Lebih baik kita bersedekah daripada membiarkan diri kita terjebak dalam kehidupan yang konsumeristik-hedonistik. Semoga kita mendapatkan keberkahan hidup berkat bulan suci Ramadhan. Amin. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: