Gallery

Rabu, 05 Oktober 2016

Negara Utang

Indonesia termasuk negara pengutang terbesar menurut laporan Koran Sindo, 5 oktober 2016. Indonesia memiliki utang sebanyak 3.271,82 triliun. Data per april 2016. Sedang total pembayaran utang Indonesia rentan waktu 2004 sampai 2014 sebanyak 155,7 triliun. Jepang pemberi utang terbesar bagi Indonesia, sebesar 223,06 triliun. Prancis sebanyak 24 triliun. Jerman sebesar 19,64 triliun. Korea Selatan, 19,53 triliun. China sebanyak 11,67 triliun. Amerika Serikat sebesar 9,52 triliun. Australia 7,41 triliun. Spanyol, 3,58 triliun. Rusia sebanyak 3,49 triliun. Dan Inggris sebanyak 2,31 triliun. Sedang Bank Dunia sebesar 218,4 triliun. Asian Development Bank sebesar 114,4 triliun. Islamic Development Bank 8,75 triliun. International Fund for Agricultural Development 2,12 triliun. European Investment Bank sebanyak 0,33 triliun. Dan Nordic Investment Bank 0,23 triliun. Luar biasa utang negeri tercinta ini. Ternyata, selama ini kita hanya membangun di atas utang. Meskipun Jepang yang negara maju itu juga berutang, sebesar 248,1%. Utang jepang ini karena akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi akhir- akhir ini. Demikian pula halnya China mengalami nasib yang sama. Yunani, Libanon, Italy, Bhutan, Cyprus dan Belgia termasuk negara yang juga berutang. Belgia meskipun memiliki banyak organisasi berkelas dunia, tetapi juga tetap negara pengutang tinggi. Fakta ini sangat memprihatinkan. Pantaslah kalau kita tour ke luar negeri bangsa kita terkadang kurang dihormati. Bahkan TKI kita sering mengalami pelecehan atau direndahkan di luar negeri. Kita harus bangkit dari keterpurukan ini. Kita tidak perlu lagi menyalahkan pemerintah atau siapa pun. Yang bijak kitalah yang harus bekerja keras, dan bekerja sangat keras untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat dan berdaulat. Korupsi harus diberantas sampai ke akar- akarnya. Para penyelenggara negara yang memiliki integritas rendah mestinya turun panggung dan mempersilakan yang lainnya untuk mengurus negara ini. Ongkos politik seharusnya ditekan. Agar para penyelenggara negara bekerja dan fokus pada programnya. Oligarki politik mestinya sudah diakhiri. Sekarnag sudah era meritokrasi. Era di mana seseorang diangkat untuk menduduki suatu jabatan karena kapasitas dan kualitas serta profesionalismenya. Bukan karena garis keturunan atau pun hasil kongkalikong KKN. Bangkitlah Indonesiaku!

Tidak ada komentar: