Gallery

Rabu, 18 Mei 2016

Kunker DPR 8

Kunker adalah Kunjungan Kerja. Asyik juga mengikuti kunjungan kerja DPR RI komisi 8. Ada banyak hal pengalaman menarik, antara lain:
1. Pengentasan kemiskinan di wilayah kepulauan dengan cara membentuk kelompok- kelompok kerja dalam skala kecil. Mereka ini mendapat bantuan 20 juta per unit. Mereka juga mendapatkan bimbingan dari pendamping yang sudah terlatih dan memiliki konsern entrepreneur. Bahwa bantuan yang diberikan hanyalah stimulan untuk dapat mengentaskan mereka dari kemiskinan. Filosofi hidup bahwa tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah menjadi dasar hidup untuk berkemakmuran.
al Yadu al a'la khair un min al yadi al sufla. 2. Kami juga mengunjungi SMP 2 Bintan yang ramah anak. Ada sekitar 500 an siswa dan siswinya. Hanya saja guru bimbingan konselingnya hanya dua orang.
3. Orang Bintan sangat piawai dalam membuat pantun. Memang mereka ini terkenal dengan kecakapan berpantun. Reflektif. Tanpa berpikir panjang mereka bisa langsung menyusun kata dan berpantun. Pantunnya juga memiliki makna persahabatan dan pesan- pesan religius.
4. Kami juga mengunjungi Rumas Sakit Kawal, Kecamatan Gunung Kijang yang ramah anak. Begitu kita masuk rumah sakit ini, langsung ada arena bermain anak. Seorang ibu bisa berobat dan menitipkan anaknya di arena permainan tersebut. Kalau kebetulan yang sakit adalah anaknya, maka setidaknya anak tersebut bisa terobati secara psikologis. Bahwa ternyata rumah sakit tidak selamanya menakutkan, tetapi ada rekreasinya. Ada arena bermainnya.
Kepala Puskesmasnya dalam memulai presentasinya di hadapan komisi delapan dengan pantun. Dan diakhiri pula dengan pantun. Burung Irian burung cenderawasih. Cukup sekian dan terima kasih.
5. Pada siang hari, kami berkunjung ke STAI Abd Rahman, Kepri untuk melihat persiapan penegerian kampus ini. Saya mendapat informasi bahwa sekolah tinggi ini sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Agama RI. Sekarang sedang proses pembahasan ortakernya di Kemenpan RB.
6. Kami juga bertemu dengan aparatur Pemda Provinsi Kepri. Ada banyak yang hadir. Yang mewakili pak Gubernur adalah bu pjs Sekda. Hal- hal yang menarik adalah bahwa di Kepri sudah ada sekitar 22 perguruan tinggi. Sayang bu Sekda lupa menulis perguruan tinggi kegamaan di Pulau Bintan sendir, STAI Natuna, STAI Ibnu Sina Batam. Walhasil, wilayah perbatasan ini memang sangat penting untuk mendapatkan perhatian. Sebab, 65 persen penghuni lapas adslah anak- anak terutama mereka yang berdomisili di wilayah perbatasan.

Tidak ada komentar: