Gallery

Sabtu, 31 Januari 2015

Meditasi Zen

Meditasi adalah kebutuhan setiap orang. Apa pun agamanya. Saya lagi menikmati buku: Grassroots Zen. Buku ini mengajak pembacanya untuk senantiasa bermeditasi. Apa pun agama dan latar belakang profesi kita. Sekarang ini, manusia modern mengalami "haus spiritual". Haus secara spiritual di tengah bergelimangnya kehidupan hedonistik. Kehidupan glamour telah mencabut manusia modern dari akar spiritualitasnya. Laksana seseorang yang berada di tengah genangan air, tetapi menangis karena kehausan. Latihan meditasi zen dengan tuntunan guru zen sedang marak dan populer di barat. Agama Budhdha lagi digandrungi. Ada banyak kalangan profesional, artis, hartawan yang tertarik dengan metode meditasi. Meditasi membawa seeorang menuju ke "akar". Ada juga yang mengikuti meditasi untuk melepaskan diri dari kepenatan hidup. Ada lagi yang menjadikan meditasi sebagai "tempat" pelarian. Ada juga yang bermeditasi karena ingin kesembuhan dari penyakit akut yang telah lama dideritanya. Demikian seterusnya. Yang jelas, dengan meditasi seseorang akan mengalami relaksasi. Meditasi dapat mengantarkan seseorang menjalani kehidupan menjadi lebih ringan. Kalau dalam Islam, meditasi dapat disepandankan dengan zikir. Zikir adalah aktifitas fikir dan qalbu. Seseroang yang mendawamkan zikir akan terlihat lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Baginya tidak ada beban dalam hidup. Semuanya harus dijalani. Semuanya ada garis takdirnya masing-masing. hal ini bukan berarti kita harus menjalani hidup secara fatalis. tidak mau mencari takdir kehidupan. Kita tidak kuasa untuk melawan takdir. tetapi kita diberi pilihan untuk menjalani takdir. Takdir itu adalah ukuran. Segala sesuatunya ada ukuran masing- masing. Burung bisa terbang leluasa. Bebek bisa berenang. Ikan hidup dan bernafas di dalam air. Demikian seterusnya. Itulah garis takdirnya.

Tidak ada komentar: