Gallery

Minggu, 01 Februari 2015

Cantik

Saya terkejut membaca sebuah artikel pada sebuah koran. Dalam artikel tersebut tertulis bahwa orang cantik kalau berbuat salah tidak perlu susah susah memohon ampun. Karena Tuhan pasti akan mengampuninya sebelum ia meminta ampun. Memang orang cantik itu selalu diuntungkan oleg situasi. Gadis cantik biasa mendapatkan nilai yang baik oleh pak dosen. Orang cantik memiliki banyak teman. Kalau kebetulan berbuat khilaf akan selalu ada pembenaran bagi perbuatannya itu. Bahkan ada ungkapan bahwa orang cantik sangat mudah dalam meniti karier. Lebih ekstrim lagi ada yang berkata, perempuan bisa sukses dengan seks. Rolf Dobelli mengatakan demikian dalam bukunya The Art of Thinking Clearly, 2014. Memang dalam kehidupan ini sering terjadi halo effect. Efek silau. Orang cantik selau dilengketkan dengan kebaikan dan kesempurnaan. Seorang yang sedang kasmaran dengan seorang cewek pujaannya tidak akan mendengarkan nasehat siapa pun. Dia tidak akan bisa melihat keburukan gadis pujaannya. Semua terlihat sempurna. Tanpa cacat. Inilah efek silau. Dalam karier profesional juga demikian. Terkadang orang yang berpenampilan necis selalu dipersepsikan sebagai orang profesional. bisa bekerja clean dan clear. Memiliki strategi yang jitu untuk kendapatkan laba dalam perusahaan. Mumpuni dalam melakukan lobby. Dan seterusnya. Padahal, persepsi ini sering menipu. Biasa terjadi justeru yang sebaliknya.

Tidak ada komentar: