Gallery

Kamis, 11 Juni 2015

Ijazah Aspal

Ijazah asli tapi palsu sedang marak diperbincangkan di media. Pasalnya, Menteri Ristek dan Dikti, Prof Nasir melakukan sidak ke beberapa perguruan tinggi yang selama ini ditengarai melalukan mal praktek pendidikan. Mafia pendidikan semakin marak. Dan tidak tanggung-tanggung ada seorang menteri yang diisukan menggunakan ijazah perguruan tinggi atau setidaknya pernah mampir kuliah di tempat tersebut. Bagaimana nasib kualitas pendidikan kita kalau oknum pejabat tinggi negara juga ikut-ikutan melakukan hal yang sama. Ibarat sepak bola, kalau wasitnya ikut main bola, bagaimana nasib dan akhir sebuah pertandingan tesebut.
Jual beli ijazah sangat melukai dunia pendidikan. Disamping melalukan penipuan kepada masyarakat juga akan merusak pendidikan. Orang yang mengikuti kuliah yang asal asalan, cepat atau lambat pasti akan menderita.
Pemerintah harus turun tangan melakukan pengetatan terhadap pendirian perguruan tinggi, dan pembukaan prodi baru. Perlu evaluasi menyeluruh terhadap kualitas akademik suatu perguruan tinggi.
Masyarakat juga harus cerdas atas pilihan perguruan tingginya. Lembaga pemerintah harus tegas dalam menerapkan kualitas dan kompetensi dari para aparatnya. Dalam hal penerimaan pegawai baru harus berdasarkan kompetensi dan keahlian calon pegawai. Dalam hal promosi jabatan harus memerhatikan penguasaan dan keahlian seseorang, tidak sekedar melihat daftar kepangkatan, kualifikasi akademik. Tetapi lebih dari itu, harus diperhatikan penguasaan bidang tertentu. Barang kali, inilah salah satu penyebab lambannya kinerja birokrasi kita. Sebab, lembaga pendidikan tidak serius mendidik peserta didik.
Semoga masyarakat semakin cerdas, dan mau berpikir serta menghargai arti sebuah kerja keras. Bahwa tidak ada sukses tanpa usaha maksimal. bahwa tidak ada makan siang gratis, kata pepatah Amerika.

Tidak ada komentar: