Gallery

Minggu, 15 Juni 2014

Guyonan

Untuk melepas kepenatan, biasanya seseorang membuat "guyonan". Guyonan itu dapat memecahkan suasana yang beku. Tingkat kecerdasan seseorang dapat dilihat dari cerdas tidaknya guyonannya. Seorang kawan bercerita bahwa di akhirat nanti para suami yang berpoligami "dipersilakan" masuk surga. Sementara para suami yang hidup monogami "diperiksa" dulu. Pasalnya, suami yang berpoligami itu telah terbukti "taqwanya" kepada Tuhan. Sedang suami yang monogami, kurang teruji taqwanya. Soalnya, mereka lebih "takut" kepada sang isteri daripada Tuhan. Ada-ada saja. Saya bertanya kepada seorang kawan, mengapa ia hanya memiliki satu isteri? Padahal, kawan saya itu orangnya ganten, berpendidikan tinggi, dan duitnya juga berkecukupan. Di luar dugaan, ia berucap: "isteri saya yang satu ini, dulu sangat sulit saya dapatkan". Kan sayang kalau sekarang saya "memadunya"!. Ada yang berpendapat bahwa pada dasarnya laki-laki itu kepingin poligami. Hanya saja, mereka tidak berani kepada isterinya. Sebagian, mempraktikkannya secara diam-diam. Nikah siri. Tentu praktik yang terakhir ini sangat merugikan pihak isteri kedua. Karena hak-hak perdata anak dan dianya sendiri yang tidak diakui negara. Kalau yang bersangkutan kebetulan bukanlah orang "berada", nasib anaknya pastilah tidak lebih beruntung. Berhati-hatilah kepada lelaki yang "tukang kawin", hidup bukan hanya sekedar "menebar" benih. Mereka harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan pendidikan putra-putrinya.

Tidak ada komentar: