Gallery

Selasa, 29 November 2016

Pesona Baku, Azerbaijan

Tidak terasa kami sudah memasuki hari ke4 di Azerbaijan. Kota Baku kecil. Baku artinya angin. Kota angin. Nama Baku mungkin karena anginnya yang kencang. Kota Baku sebagai ibu kota Azerbaijan terletak di pinggir pantai Laut ( danau) Kaspia yang tersohor itu. Restoran tumbuh di Baku berkat kekayaan laut Kaspia. Bahkan ada ikan laut Kaspia, tersebut sebagai ikan termahal di dunia. Ikan Sturgeon namanya. Ada dua jenis ikan yang dibiakkan di Kaspia. sturgeon dan Beluga--- mereka biasa menyebutnya dengan ikan Baliq. Penduduk Azerbaijan cantik- cantik dan ganteng. Perempuannya rata- rata putih dan berpostur tinggi semampai. Inilah postur hasil perpaduan ras Eropah, Turki, Persia, Arab, dan Rusia. Kita sulit untuk mencari yang jelek. Konon, mereka sangat ketat dalam mengkomsumsi makanan, kuliner dan bahkan banyak yang memilih untuk menjadi vegetarian. Tentu berbeda dengan prilaku konsumtif sebagian orang kaya baru di Indonesia dan negara- negara timur tengah yang cenderung tidak berpantang dalam hal makanan. Tetapi mereka tidak banyak basa- basi. Kita tidak menemukan banyak bermujamalah dalam percakapan, baik resmi maupun percakapan biasa. Mereka cenderung bercakap langsung pada inti persoalan. Pada acara Festival Budaya Indonesia tampak mereka antusias terhadap Indonesia. Ada banyak mahasiswa yang bertanya secara detail mengenai Indonesia. Aneka ragam budayanya. Letaknya di peta di mana. Ada juga yang sudah mengenal beberapa suku Indonesia, Jawa dan Bugis umpamanya. Rata- rata mereka mengenal Pulau Bali. Meskipun Azerbaijan memiliki hampir 95% penduduknya beragama Islam, tetapi mereka tidak mendeclare negaranya sebagai negara religius. 85% di antaranya berpaham Syi'ah Jakfariyah dan Ismailiyah. Sunni hanya sekitar 15%. Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa sekarang perbandingan Syiah dan Sunni sudah hampir berimbang. Sopir taxi dan masyarakat yang kami tanya di pasar dan di sepanjang perjalanan, memang sebagian mengaku syiah, dan lainnya sunni. Azerbaijan adalah negara sekuler. Setiap warga negara bebas melaksanakan keyakinan dan ibadah menurut agamanya. setiap orang bebas dan merupakan hak asasinya dalam menentukan agama dan kepercayaan apa saja yang ingin dipeluknya. Azerbaijan menganut paham " On Freedom of Faith". Dalam hal diplomatik, Azerbaijan memiliki hubungan diplomatik dengan 158 negara sahabat termasuk Indonesia. Dari sisi ekonomi, Azerbaijan terkenal sebagai negara kaya minyak dan gas. Bahkan perguruan tinggi di sini termasuk yang terkemuka dalam pengembangan studi perminyakan. Sebagian juga masyarakatnya yang berdomisili di pegunungan utara dan selatan yang mengembangkan agrikultural. 54,9% Azerbaijan adalah tanah yang cocok untuk agrikultural. Di sini terkenal tanaman anggur, kapas, gula bit, kentang, dan tembakau. Di bidang ilmu dan sains, terkenal Nizami Ganjavi (1141-1204) dengan karyanya yang masyhur Laila Wa Majnun. Abul Hasan Bakhmanyar, ilmuan terkenal pada abad ke11 lewat karya- karyanya di bidang matematika dan filsafat. Ada Lofti Zadeh sebagai pencipta konsep "fuzzy logic" yang untuk di Indonesia dperkenalkan oleh Gus Dur. Logika terbalik. Pusat- pusat wisata yang spdapat dikunjungi dan letaknya berdekatan, antara lain: a. Icheri Sheher ( Old City) yang di dalamnya terdapat Maiden Tower. Bangunan yang tingginya 29,5 meter, mberdiameter 16,5. Dibangun pada abad ke-12 yang lalu. Semacam benteng pertahahan kota Baku. Desember 2000, UNESCO menetapkan Maiden Tower sebagai warisan budaya dunia. b. Di dalam komplek Icheri Sheher juga terdapat makam ulama besar, Sayid Yahya al- Bakwy. Seorang ulama sufi yang melahirkan karya sekitar 30-an. Salah satu kitabnya yang terkenal dan dibaca sampai hari ini di pondok pesantren Salaf Indonesia adalah kitab Asrar al din. Sayang sekali, karena keterbatasan waktu, makam beliau belum kami temukan. Sepertinya orang- orang Baku sudah terlalu peduli dengan sesuatu yang berbau wisata religi. c. Tower "Lidah Api". Tower ini terdiri dari tiga buah, dan menjadi bangunan ikonik di Baku. Setiap mobil yang melintas di kota Baku, tower ini tampak tinggi menjulang. Ini adalah simbol agama Zoroaster. Ada juga Fire Temple, Candi Api. d. Masjid Heyder Aliye yang berdiri megah. Masjid yang memiliki karpet yang tanpa sambungan. Masjid sangat ramai ketika shalat Idul Fithri. Masjid ini juga tempat perjumpaan sunni dan syi'ah. Meskipun di tempat- tempat lain ada juga bangunan masjid khusus didirikan oleh mazhab Syiah. e. Museum Karpet yang berdiri unik di pantai Kaspia. Karpet dengan segala bentuk dan ragamnya ada di sini. Ada juga sejumlah buku yang dipajang yang memuat informasi karpet. Museum Karpet Baku sepertinya lebih kecil dibanding dengan Museum Karpet di Iran yang bangunannya berlantai empat. Singkatnya, ada sekitar 100 destinasi wisata dan budaya di Azerbaijan. Tentu jumlah ini terbilang kecil dibanding Indonesia yang memiliki ribuan situs budaya dan wisata. Ada hal yang menarik di Azerbaijan terkait pesta pernikahan. Setiap orang atau keluarga yang masuk pesta diharuskan membawa amplop yang isinya tebal- tebal. Jadi tidak sembarangan orang yang bisa masuk dalam sebuah pesta perkawinan. Pemandangan ini tentu sangat kontras dim indoensia. Pesta pernikahan sebagai peristiwa agama dan budaya, tetapi urusan isi amplop adalah diisi seikhlasnya. Isi amplop tidak menjadi keharusan. Bahkan ada banyak orang apalagi pejabat publik yang tidak menyiapkan kotak amplop. Bahkan pada undangan pernikahan ada catatan: terima kasih Anda tidak membawa amplop. Demikian dulu.

Tidak ada komentar: