Gallery

Selasa, 29 November 2016

Business Meeting di Azerbaijan

Ada tiga hal menarik yang dapat difllowup dalam pertemuan tersebut, yakni: 1. Ternyata pengusaha- pengusaha kita bagus dalam hal produksi. Tetapi lemah dalm hal marketing. Mempromosikan produksi ke negara lain. Salah satu kendalanya adalah kelemahan dalam berkomunikasi dan berbahasa. Entry pointnya bagi Kemnag, sebagai berikut: a. semakin penting mengembangkan ekonomi pesantren yang selama ini sudah dimulai dengan kerjasama dengan BI dan lan lain. Karena tingkat pertumbuhan di Azerbaijan sudah mulai naik. Sehingga berpotensi untujk menjual produk-produk yang cocok bagi negara-negara mayoritas muslim. b. Memperbanyak anak anak aindonesia yang belajar bahasa Azerbaijan, sehingga mereka dapat menjadi agen atau fadilitator bagi penyebaran bisnis, budaya, dan ilmu pengetahuan Indonesia di Azerbaijan. 2. Azerbaijan adalah negara OKB, Orang Kaya baru, yang indikatornya penduduknya sudah mulai giat melakukan kegiatan konsumtif. Dan semakin terbuka terhadap pengetahuan. Produk-produk yang diminati adalah kopi( seiring tumbuhnya Kafe- kafe) dan snack seperti keripik sebagai cemilan di musim dingin, tepung untuk bahan makanan. Produk- produk itu berpeluang menjadi sasaran industri food Indonesia. Selama ini perusahaan -perusahaan besar sudah mulai masuk. Bagi Kemenag RI, ini merupakan pintu masuk dalam pengaturan regulasi oleh. BPJPH, Badan Penjaminan Produk Halal yang harus mulai bekerja tahun ini. 3. Banyak kebutuhan akan buku- buku pelajaran dasar pengetahuan agama Islam. Saat ini kebutuhan terhadap buku- buku agama semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh semakin terbukanya orang Azerbaijan terhadap dunia luar, dan semakin tingginya kesadaran bergama secara kaffah setelah beberapa dekade dipersulit oleh rezim Rusia. Kondisi ini mirip dengan situssi di Turki pada 5 tahun terakhir. Kemudian, mereka saking hasunya terhadap pelajaran agama, mereka sampai mengundang ulama- ulama Turki untuk mengajar agama dan menjadi imam masjid di Azerbaijan. Peluang kita adalah bisa menyemai pengetahuan dan mengisi kekosongan ilmu agama. Mereka Beberapa usulan konkret untuk followup, antara lain 1. Lulusan Ma'had Aly dapat memperkaya perspektif budaya dari negara lain dengan cara magang di sini sebelum lulus. 2. Penerjemahan buku- buku agama praktis dalam bahasa Azerbaijan. Produk- produk buku Madrasah dan Direktorat PAIS dapat mengisi kekosongan ini. Kita bisa bekerja sama dengan ADU, Azerbaijan Diller University lewat Indonesian centernya. 3. Situasi Azerbaijan sekarang ini juga merupakan obyek peneltian yang menarik. Di sini mereka mengalami masa- masa transisi dan spiritual avoid, kekosongan spiritual. Sehingga, Dosen- dosen muda yang produktif dapat juga melakukan joint research dengan para dosen dan lembaga- lembaga penelitian terkait untuk menambah wawasan keilmuan. Lembaga- lembaga sastra yang bernuansa Islami yang tumbuh di kampus UiN atau. IAIN dapat bersinergi secara produktif dengan Museum sastra Azerbaijan. Hal mana mereka telah memiliki pengalaman panjang dalam dunia sastra. Mereka juga memiliki penghargaan yang tinggi kepada karya- karya sastra. Laila wa Majnun adalah karya monumental yang sudah mendunia ditulis oleh Nizami Ganjavi, Azerbaijan. Azerbaijan, jam 8 pagi, 22 Nopember 2016

Tidak ada komentar: