Gallery

Rabu, 22 April 2015

Era Digital

Era digital telah mengubah pergaulan sosial. Kedai kopi sudah menjadi Kafe. Kedai kopi juga sudah berubah fungsi. Semula sebagai tempat ngobrol, bersenda-gurau, melempar humor dst. Sekarang sudah menjadi tempat untuk mencari "sunyi". Kafe-kafe dilengkapi dengan perangkat Wifi gratis. Orang duduk bersebelahan sibuk dengan diri dan dunianya masing-masing. Mereka sudah tidak slaing menyapa lagi. Kafe telah menjadi tempat untuk menyendiri. Orang berhadapan tetapi tidak saling menyapa. Di kereta, para penumpang saling berhimpitan, tetapi tidak saling menyapa. Sikut-sikutan. Lutut bertemu lutut, dengkul bertemu dengkul, tetapi tidak saling menyapa. Demikian beberapa kesimpulan dari tulisan inspiratif Damhuri Muhammad, "Pergaulan tanpa Perjumpaan", dalam Kompas, 18 April 2015. Lanjut Damhuri, mencari alamat tidak lagi menyapa orang di pinggir jalan. Orang lebih memilih percaya dan menggunakan GPS, Global Positioning System. Kita tidak lagi membangun silaturahim dengan orang-orang yang kita temui sepanjang pencarian alamat tadi. Era digital membuat kita asosial? Semestinyalah, era digital semakin memperkokoh kohesi sosial kita. Oleh karena itu, barangkali format relasi sosial di era digital perlu direkonstruksi. Bahwa dengan kemajuan teknologi IT, maka sesungguhnya kohesi sosial semakin mudah. Kita bisa dengan mudahnya saling menyapa hatta orang di belahan benua yang sangat jauh. Tetapi, era digital juga bisa "menjauhkan" orang yang sangat dekat kita. Ada banyak peristiwa, seorang ayah, ibu dan anak-anaknya berjalan santai ke mal, tetapi mereka asyik dengan dirinya sendiri. Mereka tidak lagi menikmati kebersamaan dengan keluarga. Mereka asyik membangun komunikasi jarak jauh dengan rekan kantor, teman bisnis, dst. Sang anak juga larut dengan sms atau main facebook dengan teman sekolah dan kuliahnya. Sang ibu juga asyik dengan daftar belanja yang telah dipersiapkan dari rumah. Demikianlah, era digital telah memporak-poranda sistem dan bangunan sosial kita. Kita harus pandai-pandai dalam memanfaatkan media sosial.

Tidak ada komentar: