Gallery

Rabu, 20 Juni 2018

Tuhan pun Tertawa

Hafidz, seorang sufi penyair berkata: Aku mendengar Tuhan Tertawa. Daniel Ladinsky, I heard God Laughing, Rendering of Hafiz, 1996. Hafiz dari Syiraz hidup kira- kira1320-1389. Ia hidup menderita. Ia pernah jatuh cinta kepada seorang gadis sangat cantik. Tetapi patah hati karena ia hanyalah seorang pembantu penjual roti. Setiap pagi ia mengantarkan roti ke rumah gadis bangsawan yang cantik itu. Tetapi cintanya tidak kesampaian. Ia mencari cara lain. Ia menulis puisi. Puisinya terkenal seantero Syiraz. Tetapi tetap saja gadis cantik itu bukan untuknya. Ia pernah menikah dan memiliki anak satu. Belakangan anaknya ini pun meninggal. Isterinya juga meninggal. Ia pernah dekat dengan pihak istana. Belakangan ia diusir dari istana karena pikiran-pikirannya berseberangan dengan ulama ortodoks. Tetapi di penghujung usianya yang sudah renta, Hafiz dipanggil kembali ke Syiraz. Ia menjadi guru sufi dan penyair. Ia memiliki banyak murid yang setia. Pandangan- pandangannya jauh menerawang. Ia melihat seluruh gerak di bumi sebagai gerak kemahaindahan Tuhan. Lirik-lirik syairnya mengalir dengan mengapresiasi kehadiran dan kekayaan hidup yang dilihat dengan kaca mata cinta. Pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari yang sangat sepele pun sesungguhnya merupakan berkah kemahahadiran Tuhan. Tuhan itu Omnipresent, Maha Hadir. Tuhan terkadang menyapa kita pada peristiwa-peristiwa kecil dan biasa. Dia mengundang kita untuk " terjaga sesaat" dan mendengarkan musik penuh kebahagiaan dari "tawa Tuhan". Apa itu ketawa? Ia adalah Tuhan yang sedang tertawa ! Oh, ia adalah matahari yang menyemburkan kemanisannya ke segala arah. Dari balik awan Yang telah lama engkau jinjing. Menyelubungi mata dan kalbumu. Tawa adalah bintang kutub. Yang digenggam kekasih kita di langit, Yang selamanya berkata, Ya kekasih- kekasihku, datanglah dengan cara ini. Datanglah dengan cara ini kepadaku dan Cinta! Datanglah dengan mulut- mulut lembutmu. Yang bergerak. Dan lidah- lidah cantikmu-- gerakan magis Tangan dan kaki dan kelenjar dan selmu-- Menari! Ketahuilah. bahwa Di mata Tuhan, Semua gerak adalah bahasa yang menakjubkan, Dan musik-musik yang memikat dan elok! Oh apa itu ketawa Hafidz? Apa itu cinta dan tawa mulia. Yang menguncup dalam qalbu kita? Ia adalah suara kemenangan Dari jiwa yang sedang terjaga!

Tidak ada komentar: