Pada
kesempatan ini, saya menyampaikan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
Saya memulai dengan cerita Andre Wongso. Andre
Wongso dalam sebuah Koran menulis dalam bentuk kisah. Syahdan, seorang tua kaya
bertemu dengan anak muda berbadan tegap. Kekar. Kuat. Perkasa. Sayang seribu
sayang, meskipun berbadan kekar, ia hidup miskin. Pak Tua menyapanya, hei anak
muda tampan dan kaya. Anak muda itu, tersinggung. Sebab, pada faktanya, ia
adalah pemuda miskin. Mengapa pak tua menyapa diriku sebagai anak muda kaya.
Padahal saya ini orang miskin, protesnya. Pak Tua, maukan kamu menjual kupingmu
seratus keping emas? Tidak, jawabnya tegas. Maukah kamu menjual tanganmu
seratus keping emas? Tidak. Maukah kamu menjual kakimu seharga seratus keping
emas? Tidak, jawabnya lagi. Demikian seterusnya. Pak Tua berkata, ternyata Anda
ini anak muda kaya.
Hernando
De Soto dalam risetnya menemukan bahwa ternyata negara- negara miskin itu
merasa miskin karena tidak pernah secara tepat menghitung aset- aset yang
dimilikinya. Aset yang dimaksud adalah rumah, tanah meskipun tanah kosong,
dirinya sendiri, dst.
1.
Untuk menyongsong MEA, kita harus secara sungguh-sungguh menerapkan
kurikulum berbasis entrepreneur. Apa pun prodinya. Berdasarkan penelitian
Robert Kiyosaki, yang dituangkan dalam bukunya dengan judul: Why A students work for C Student. And B
students work for the governance. Anak-anak pintar bekerja kepada anak-anak
yang biasa biasa saja. Anak-anak yang memilki IQ middle pada akhirnya bekerja sebagai PNS, di kantor-kantor
pemerintah. Karena mereka tidak mempelajari uang.
2.
Sekaran, kita sedang menggagas SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah).
SKPI biasa juga disebut sebagai Diploma Supplement.
Dalam SKPI akan tergambar profil lulusan PTKI. Kemampaun dan skill yang mereka miliki harus terdeskripsi dengan baik. Kompetensi
lulusan, distingsi dan spesifikasinya harus dipastikan dari sekarang. Seorang
pimpinan perguruan tinggi tidak lagi sekedar mewisuda dan memberikan selembar
ijazah dan transkripsi nilai. Tetapi, perguruan tinggi terutama bagian akademik
harus melampirkan SKPI tadi yang memuat track-record
akademik mahasiswa. Dengan demikian, lulusan kita dapat berkompetisi dan bersaing.
Kalau perlu, mereka dipersiapkan untuk menjadi petarung.
3.
Mendesak Pimpinan Perguruan Tinggi untuk membentuk Student Career Centre. Pusat
pengembangan karier mahasiswa dan dosen. Mahasiswa yang mudah mengeluh, dan
frustasi perlu mengalami bimbingan, konseling, motivasi agar mereka kuat
menghadapi tantangan. Ada bibliotherapy,
yaitu memberi therapy kepada seseorang dengan film motivator, cerita, testimoni
tokoh-tokoh inspiratif. Film-film Nick, yang tanpa tangan dan kaki. Tetapi ia terus
berjuang untuk hidup dan menaklukkannya. Dan ia sukses dan bahkan memiliki
isteri yang sangat cantik. Life is
choice. Hidup adalah pilihan. Kaya adalah pilihan. Miskin adalah pilihan.
Sakit pun adalah pilihan. Arahnya pada pengembangan external control psikology menjadi internal control psikology. Agar setiap mahasiswa responsibility.
Tanggung jawab. Mahasiswa tidak mudah menyalahkan orang lain.
4.
Perlu mengadakan Annual Expo
Business Plan. Ada public lecturer.
Ada testimoni penguasaha sukses. Ada bazar dan expo produk produk mahasiswa.
Produk kreativitas mahasiswa.
Pada akhir sambutan, saya berkisah. Ada sebuah
tamsil. Pada zaman dahulu, tersebutlah seorang kaya di kota Baghdad. Si kaya
mau mengadakan traveling keluar kota yang
jauh. Si kaya memaggil tiga pembantunya. Saudara-saudara besok pagi saya mau
mengadakan perjalanan jauh selama satu tahun. Bahwa ke mana saya pergi, itu
cukuplah saya yang tahu. Saya ingin membekali kalian seratus dinar. Seratus
dinar kepada si A, B, dan C. Singkat cerita, satu tahun kemudian, si kaya
kembali ke istananya. Dikumpulkannya ketiga pembantunya itu. Pembantu A, kau
apakan uang seratus dinar itu. Karena uang itu harus dihemat, maka uang itu
saya tanam. Uang itu masih utuh. Kalau tuan mau melihatnya, saya bisa menggali
tanah tempat saya menanam uang tersebut. Pembantu B, uang itu you apakan. Uang
itu bagi saya hanyalah untuk bersenang- senang. Jadi saya pakai uang tersebut untuk
berfoya- foya. Barangkali juga sudah untuk main perempuan. Pembantu C, uang itu
saya investasikan. Uang itu untuk investasi dunia dan akhirat. Uang itu sudah
berkembang. Saya investasikan kepada masyarakat banyak. Demikian pula ilmu.
Ilmu jangan dipendam sendiri. Ilmu bukan untuk prestise sosial. Tetapi untuk
investasi dunia dan akhirat. Agar ilmu itu berkah. Agar masyarakat merasakan
kemaslahatan dan keberkahannya. Jalaluddin Rumi pernah berkata: Ketika Anda
wafat, jangan cari pusaramu di bumi. Tetapi carilah pusaramu di hati umat manusia.
Bruce Nussbaum dalam buku: Creative Intelligence
menyebutkab bahwa: To be successfull, one
can't just be good, one must also be a creator, a maker, and doer. Untuk
menjadi sukses, seseorang tidak cukup mengandalkan menjadi orang baik saja.
Seseorang harus menjadi pencipta (kreatif), pembuat (inovasi), dan sebagai
pelaku (pelaksana).
Tanamlah pohon. Pupuklah. Kelak di kemudian hari
menjadi pohon yang rindan. Tempat orang banyak berteduh. Buahnya banyak. Dan
mashlahat bagi orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar