Tiada ramadhan tanpa shalat tarwih. Tiada lebaran tanpa mudik. Demikian kata Andre Moller, peneliti Ramadhan di Jawa. Mudik-Lebaran sangat besar manfaatnya bagi sebuah keluarga besar. Mudik-Lebaran dapat memperkokoh jalinan silaturahim antar keluarga. Mudik juga dapat memperlancar distribusi moneter secara otomatis ke seantero nusantara. Mudik dapat memperteguh status sosial terutama bagi perantau. Ketika tahun pertama di perantauan, mereka bukanlah siapa-siapa. Sepuluh tahun kemudian, mereka mudik sudah mengendarai kendaraan roda empat, mobil. Status sosial meningkat.
Mudik lebaran bahkan dijadikan sebagai ajang lamaran. Sebab, sebagian orang berpandangan bahwa hari lebaran adalah masa masa atau waktu mulia. Sehingga melangsungkan pernikahan atau setidaknya lamaran pada hari tersebut merupakawan waktu yang afdhal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar