Senin, 06 April 2015
Anugerah Kemajemukan
Salah satu isu yang menyeruak akhir-akhir ini adalah menguatnya paham radikalisme agama. Aliran Islam garis keras. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme membredel sekitar 21 situs yang ditengarai mering mengupload paham radikalisme agama. Protes pun sampai dibahas di DPR.
Radikalisme agama memang sesuatu yang berbahaya. Kebenaran mutlak dan tunggal hanya milik satu golongan tertentu. Truth claim menjadi mutlak. Siapa pun yang berbeda berarti sesat. Dan yang paling berbahaya adalah pihak yang berbeda dituduh sesat dan halal darahnya.
Barangkali buku Religious Diversity in Muslim-Majority States in Southeast Asia Areas of Toleration and Confligt, 2014 karya Bernhard Platzdasch dan Johan Saravanamuttu bisa memberi pencerahan. Buku ini memuat studi tentang realitas kemajemukan di dua negara ASEAN, Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, kasus syiah Sampang, Ahmadiyah, dan sikap toleransi dalam tubuh NU dan Muhammadiyah, relasi muslim dan keristen pasca konflik di Ambon, identitas kultur masyarakat Cina Muslim, tarik menarik santri abangan, dst.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar