Gallery

Senin, 27 Juli 2015

Mudik-Lebaran

Tiada ramadhan tanpa shalat tarwih. Tiada lebaran tanpa mudik. Demikian kata Andre Moller, peneliti Ramadhan di Jawa. Mudik-Lebaran sangat besar manfaatnya bagi sebuah keluarga besar. Mudik-Lebaran dapat memperkokoh jalinan silaturahim antar keluarga. Mudik juga dapat memperlancar distribusi moneter secara otomatis ke seantero nusantara. Mudik dapat memperteguh status sosial terutama bagi perantau. Ketika tahun pertama di perantauan, mereka bukanlah siapa-siapa. Sepuluh tahun kemudian, mereka mudik sudah mengendarai kendaraan roda empat, mobil. Status sosial meningkat.
Mudik lebaran bahkan dijadikan sebagai ajang lamaran. Sebab, sebagian orang berpandangan bahwa hari lebaran adalah masa masa atau waktu mulia. Sehingga melangsungkan pernikahan atau setidaknya lamaran pada hari tersebut merupakawan waktu yang afdhal.

Jumat, 24 Juli 2015

Nelayan

Nelayan identik dengan kemiskinan. Hidup para nelayan sangat tergantumg dengan hasil tangkapan ikan. Apalagi nelayan dengan peralatan tradisional yang sangat berharap kepada kebaikan alam. Cuaca buruk sangat memengaruhi sedikit banyaknya tangkapan para nelayan itu. Sehingga, dalam prakteknya nelayan hidup gali lobang dan tutup lobang. yang kaya hanyalah para punggawa. Para punggawalah yang menjamin kehidupan para nelayan ketika mereka melaut. Punggawa juga sebagai tempat meminjam kebutuhan mendesak para nelayan. Punggawa yang menetapkan harga harga. Para punggawalah yang sesungguhnya beruntung atas jerih payah para nelayan. Nelayan tetap saja sebagai nelayan. Nelayan tetap saja sebagai pekerja, bukan pemilik modal. Nelayan tidak memiliki power sampai dalam hal menentukan harga ikan atau komoditas laut lainnya. Nelayan tetap saja miskin.
Dalam kaitan ini perlu pemberdayaan kaum nelayan. Anak-anak mereka perlu sentuhan pemerintah agar mereka dapat sekolah. Agar mereka dapat menikmati pendidikan yang sesungguhnya. Mereka harus hidup layak. Mereka harus hidup sejahtera. Mereka tidak boleh hidup sebagai sub ordinat. Mereka harus hidup merdeka.
Saya pernah menyaksikan seorang nelayan menjual ikannya. Tiba tiba seorang Pappalele, penadah menawar ikannya dua tolor, dua ikat dengan harga 25 ribu. Beberapa menit kemudian saya menawar ikan yang sama di tempat yang hanya berjarak satu meter dari tempat si nelayan, penjual pertama. Ternyata ia jual 35 ribu rupiah. Nelayan tak berdaya di hadapan para pappalele. Demikian gambaran hidup nelayan. Hasil tangkapannya pun hanya satu ember, dan harganya hanya cukup hidup satu minggu. Rata-rata nelayan hidup miskin, tidak berkecukupan. Hasil tangkapannya tersebut bisa terjual sekitar 250 ribu rupiah. Harga ini sangat jauh dari kebutuhan sehari- hari mereka. Apalagi harga-harga barang sekarang ini yang membumbung tinggi.
Pada kesempatan lain, saya menyaksikan seorang ibu, isteri nelayan yang menjual ikan kering. Begitu saya membeli beberapa ikan yang dijualnya, uang pembayaran saya, langsung diciumnya, seraya berucap: "alhamdulillah, sudah ada pembeli sepatu untuk putera saya". Betapa sulitnya kehidupan para nelayan itu. Barangkali hal serupa juga terjadi di tempat-tempat lain.

Selasa, 14 Juli 2015

Memakai Cincin

Pakailah cincin meskipun dari bahan besi. Wa lau khatam min hadid-in. Ada sekitar delapan kitab yang membahas tentang hukum memakai cincin. Imam al Baihaqy, Ibn Rajab al Hanbaly, untuk menyebut beberaoa saja. Menurut Ibnu Rajab, setidaknya ada tiga hukum memakai cincin. Li at tazayyun, untuk perhiasan, li al tafakhur, untuk bermewah mewahan, ini yang haram, dan li al ittiba', karena mengikuti sunnah Nabi shalla Allah ' alaih wa sallama.
Konon, Abdullah ibn Umar memakai cincin dari bahan Habasy karena mengikuti Nabi. Ibnu Umar terkenal sangat ketat dalam menjalankan sunnah Nabi. Bahkan kalau melaksanakan haji, beliau akan dengan tekun melakanakan haji dan umrah persis sebagaimana Nabi shalla Allah alaih wa sallama mempraktekkan haji. Kalau Nabi kebetulan singgah oada suatu tempat dan menambatkan untanya pada sebuah pohon, maka ibn Umar pun akan melakukan hal yang sama. Meskipun tidak ada perintah untuk mengikutinya.
Sekarang, lagi booming batu akik, batu giok, bacan, garut, dan sisik naga. Perlu penjelasan, apakah memakai jenis bebatuan tersebut dalam melaksanakan shalat.

Jumat, 03 Juli 2015

Pantun

Pantun adalah tradisi lisan yang sudah turun-temurun terutama di kalangan orang-orang Melayu. Ada beberapa daerah yang masih mentradisikan pantun. Pekanbaru, Bangka Belitung, dan mayoritas wilayah di Pulau Sumatera masih sering menyelipkan pantun dalam acara sambutan dan acara acara resmi lainnya.
Pantun sangat penting untuk memecahkan kebekuan suasana. Saling melempar jok antara satu dengan yang lainnya.

Peresmian pasca

Saya mengikuti sambutan Prof Nur Syam, M.si dalam upacara peresmian pendirian program pasca sarjana STAIN Bangka Belitung. Intisari pidato beliau, saya sarikan sebagai berikut:
Siapa pun yang berhenti di jalan ini akan terlindas, kata filosof Muhammad Iqbal. Di era kompetisi global ini kita harus bekerja keras. Karena kompetitor lainnya di luar sana juga melakukan percepatan dan lompatan-lompatan.
Singapura menduduki peringkat kedua dunia dalal hal kompetisi.
Mengapa makin banyak mahasiswa masuk di perguruan tinggi? Karena academic superviser. Jadi aspek kehadiran yang paling utama. Dan bukan karena faktor biaya. Sedang living cost, biaya SPP, hanyalah variabel kesekian.
Guru dan dosen adalah kunci keberhasilan pendidikan. Kalau mau melihat pendidikan kita berhasil, maka tingkatkanlah kualitas dosen. Kalau semakin banyak dosen dan guru besar yang banyak hadir, maka itu ciri ciri bahwa perguruan tinggi itu akan sangat maju. Kalau di STAIN Babel ini, ada sekitar 50 orang doktor yang duduk dan berdiskusi untuk memikirkan mengenai religiusitas masyarakat kita. Maka mereka sesungguhnya telah memberi kontribusi riil bagi provinsi Bangka Belitung. Jangan sampai yang terjadi sebaliknya, setelah doktor m seseorang dosen. Justeru banyak gentayangan keluar kampus untuk mencari proyek.
Dosen adalah ikon kampus. Bukan gedung yang mewah.
Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag RI memberi kesempatan seluas-luasnya kepada dosen untuk leanjutkan studi doktor dalam program lima ribu doktor.
Adapun variebel yang kedua adalah reputasi universitas, university reputation. Faktor pekerjaan bukanlah variabel seseornag masuk ke perguruan tinggi. Akreditasi prodi dan reputasi nasional ataupun internasional menjadi sangat penting. Apakah website kita memperoleh pengakuan internasional dari webomatriks yang berkedudukan di Spanyol. Jangan pernah merasa kita di daerah. Business as usual, jangan dipakai. Tidak ada kata tidak bisa. Kalau semua dosen dan civitas akademika coming together. Mari merasa datang bersama- sama. Semua memiliki niat yang sama. Kita bisa sharing together. Visi dan misi kita selanjutnya kita bisa working together. Ada yang berfungsi sebagai otak. Ada yang berfungsi sebagai jantung. Dst. Kalau ini terjadi, maka akan melakukan hal yang luar biasa. Dan buahnya adalah success together. Prestasi individu individu menjadi besar. Kalau kita bersama sama, insya Allah kita akanmelakukan sesuatu yang lebih besar.
Variabel ketiga adalah kualitas perguruan tinggi. Hal ini bisa dilihat dari dosen dan staf akademiknya.
Program pasca sarjana juga merupakan ikon sebuah perguruan tinggi. Tolong jaga kualitasnya. Jangan obral ijazah strata dua. Harus ada seleksi yang sangat ketat. Sehingga alumninya kelak memiliki reputasi akademik yang tinggi.mereka yang diterima haruslah benar benar telah mengikuti proses penyaringan yang luar biasa. Sehingga para mahasiswa yang diterima adalah berul betul telah lulus seleksi.jangan diobral. Apalgi sekarang ini s

Rabu, 01 Juli 2015

Qira'at Langgam Jawa

Qira'at-- membaca al Qur'an-- dengan menggunakan langgam Jawa segera saja menyulut kontroversi.  Pasalnya, qira'at langgam Jawa dibacakan di istana negara pada acara peringatan Isra' dan mikraj. Istana adalah simbol negara. Penyelenggara acara adalah Kementerian Agama. Hadir pada acara tersebut presiden Jokowi dan sejunlah duta besar negara sahabat. Qira'at langgam Jawa menjadi sangat kontroversial. Media massa, elektronik, facebook, twitter ramai memberitakannya. Ada yang mengkritik habis-habisan dan menganggapnya sebagai perbuatan ahli fasiq. Ada yang menyayangkannya sebagai qiraat yang lebih mementingkan langgam daripada tajwid dan makhraj hurufnya.
Menurut Dr Mukhlis Hanafi, membaca al Quran dengan langgam Jawa sah-sah saja sepanjang tidak merusak tajwidnya.  Hanya saja jangan sampai karena mementingkan langgam sehingga mengabaikan makna- makna al Quran. Tinggi rendahnya nada sewaktu membaca al Quran bisa menentukan makna. Sewaktu membaca ayat- ayat surga, maka suara pelan dan syahdu. Ketika seseorang membaca al Quran dengan ayat-ayat kedahsyatan siksaan api neraka, maka suara meninggi  menyesuaikan pesan ayat yang dibaca.
Dalam kitab Ulumul Quran memang ada perdebatan tentang lahjah, dialek. Bahwa al Quran diturunkan dalam tujuh huruf atau dialek. Inna hadza al Quran unzilat ala sab'at ahrufin. Bahwa al Quran ini diturunkan dalam tujuh bahasa. Jumhur ulama berpendapat bahwa tujuh huruf maksudnya tujuh dialek. Sabab wurud al-hadis ini adalah seorang sahabat membaca al Quran yang oleh Umar ibn Khattab berbeda dengan lahjah Quraish. Umar pun menegur sahabat tersebut sampai-sampai menarik kerah bajunya. Perlu kajian yang mendalam, ayat apa saja yang dibaca oleh seorang sahabat tersebut. Ada ayat yang dibaca dalam surah al Furqan.
Terlepas dari perdebatan membaca al Quran dengan langgam Jawa, sesungguhnya langgam yang selama ini berkembang di seluruh dunia juga adalah ijtihadi para ulama. Tidak ada riwayat yang qath'i tentang langgam-langgam tersebut.

Pionir di Palu

Pionir adalah pekan ilmiyah, olah raga, seni dan riset di kalangan mahasiswa. Pionir adalah program dua tahunan direktorat pendidikan tinggi Islam yang kegiatannya dilaksanakan dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi Islam. Pionir ini mengedepankan kemampuan intelektual dan riset mahasiswa, sportifitas dalam dunia olah raga, dan sentuhan seni. Pionir biasanya dirangkaikan dengan sejumlah acara pendamping seperti pembacaan surat Yasin di pantai dengan melibatkan 5.000 jamaah. Penerjemahan surat Yasin dalam bahasa Kaeli, Palu. PTKI seperti IAIN Palu bisa didorong menjadi perguruan tinggi yang memiliki kekhasan menjadi PT Bahari. Mereka diberi mandat untuk mengkaji dan meneliti kebaharian. Laut bukan memisahkan pulau tetapi laut sesungguhnya menyatukan pulau. Sehingga gugusan pulau di NKRI semakin menyatu. Demikian jawaban Prof Amsal Bakhtiar dalam merespon pertanyaan salah seorang wartawati dari Republika. Kemaritiman ini sesuai dengan Nawacita Presiden Jokowi, yakni kedaulatan laut. Bagaimana menangkal radikalisme agama di PTKI? Kekauatan hasil riset mahasiswa dapat menjadi piranti untuk menangkal radikalisme agama. Hasil riset sejatinya harus menjadi pijakan dalam pengambilan kebijakan para pemangku kepentingan di republik ini.

First Knight

First Knight, ksatria pertama. Film ini berkisah seorang pemuda pemberani yang digadang-gadang akan mempersunting calon ratu. Ia harus melewati beberapa tes agar memenangkan kontes. Ada dialog menarik dengan sang raja. Raja: "mengapa anda dapat melewati rintangan yang begitu sulit?Mengapa anda tidak sedikitpun merasa takut. Jawab ksatria: saya tidak memiliki sesuatu. Saya tidak memiliki rumah. Tidak memiliki keluarga. Mengapa aku takut? Hidup itu tidak tergantung siapa pun. Hidup tergantung dari hati kita masing masing, tandasnya.
Film ini menarik karena ada perjuangan hidup. Kegetiran. Keberanian. Kewibawaan. Ada juga kisah romantis. Hidup penuh kegetiran dan pesona sekaligus.

La Haula

Era sekarang seorang pejabat agak sulit lepas dari jeratan hukum. Definisi korupsi demikian ketatnya dan sangat luas. Hanya orang-orang gilalah yang bersemangat mau menjadi pejabat teras.
Kami berkumpul di Gelora Bung Karno di Senayan untuk mengikuti kegiatan Kemenag Berintegritas. Dalam sambutan ada seorang direktur dari Kejaksaan Agung yang menyampaikan pandangan dan pikirannya dalam acara tersebut. Beliau selalu berucap bahwa untuk menjauhkan diri dari korupsi, sebaiknya setiap pejabat selalu ingat dan bersandar kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. La  haula wa la quwwata illa bi Allah. Tiada daya dan upaya kita, kecuali kekuatan Allah Swt.

Humor

Sungguh nikmat hidup ini kalau dijalani secara bersahaja. Saya menemukan banyak kawan yang menjalani hidup secara sederhana. Mereka kelihatan bahagia. Dalam pertemuan tertentu, mereka sering melempar humor sebagai ekspresi bahwa mereka sedang menikmati hidup.
Humor memang kiat yang paling ampuh untuk mengusir kepenatan, dan beban hidup. Orang yang normal pastilah penikmat humor juga. Pertemuan saya dengan Prof Ahmad Sewang, dan Prof Hamdan Juhannis juga dibumbui dengan humor humor. Salah satu humornya sebagai berikut:
Seorang kikir meninggal. Dan tak seorang keluarga dan sahabatnya melayat di rumahnya. Tom Stonhill yang kebetulan kebelet singgah di rumah duka. Ia ingin kencing. Dan melihat lampu yang kelap kelip, maka ia pun singgah di rumah duka. Ia dibuntuti oleh penjaga keamanan. Ia disilakan untuk mencari tempat yang pas untuk kencing. Tetapi sang penjaga mengingatkan agar segera mengisi buku tamu dan membubuhkan tanda tangan. Ternyata, belakangan Mr Tom inilah yang menjadi pewaris tunggal si kaya yang kikir itu. Karena sesuai dengan pesan dan wasiatnya bahwa siapa yang pertama melayat ke rumahku, itulah yang berhak mendapatkan harta warisku.