Gallery

Senin, 28 April 2014

Kyai Asep-1

Dalam diskusi ringan, Kyai Asep memiliki pandangan tersendiri mengenai hidup bahagia dan panjang umur. Ada beberapa resep beliau, antara lain: 1. Isbagh al.wudhu'. Berwudhu dengan tertib dan sesuai dengan tuntunan sunnah. 2. Tarku al. Adza, tidak menyakiti orang lain. 3. Takdib al.shalat, bersolek dalam melaksanakan shalat seperti memakai pakaian bersih. Dan memakai wewangian. 4. Tarqiyat al.syuyukh, menghormati orang tua. 5. Shilat al.rahim, menyambung tali persaudaraan. 6. Tidak menebang pohon yang masih mentah. Tapi ini masih perlu pembuktian ilmiyah. Menebang pohon yang masih muda atau tidak sesuai dengan peruntukannya akan menyebabnya penebangnya pendek umur. Ada kawan, seorang doktor jebolan Jepang yang menyaksikan para penebang pohon bakau di Probolinggo, umurnya kelihatan tua melebihi umur yang sebenarnya. Kelihatan berumur empat puluh tahun, padahal umur yang sebenarnya baru di atas dua puluhan. Selanjutnya, Kyai Asep melanjutkan ceritanya mengenai orang-orang yang dikenalnya. Seperti orang kaya pendek umur karena mencari kekayaannya dengan cara menipu atau kekerasan. Munhkin dengan cara mengancam mitra kerjanya terkait bisnis yang dijalankannya. Demikian seterusnya. WA Allah a'lam.

Menata Kurikulum Bahasa Arab

Bahasa Arab sangat penting, baik untuk pengembangan keilmuan, budaya, maupun pemahaman keagamaan. Bahasa Arab adalah bahasa pergaulan dunia internasional. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa resmi PBB ( Persatuan Bangsa-bangsa). Bahasa Arab juga bahasa agama. Ke mana pun kita pergi, dan melihat masjid, pasti pada pintu gerbangnya ada tulisan atau huruf arab. Dulu, raja atau para sultan di nusantara memakai tulisan Arab pegon atau juga dikenal sebagai Arab- Melayu sebagai bahasa resmi dalam tata persuratan. Demikian beberapa pandangan yang disampaikan oleh Dr Lena, sebagai dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarifhidayatullah, Jakarta pada seminar nasional Standarisasi Kurikulum Bahasa Arab pada Madrasah dan Perguruan TInggi. Pada acara tersebut yang bertindak sebagai nara sumber Prof. Dr. H.D Hidayat dan Prof. Yumna Rasyid, MP.d. Sdr Dr Muhbib sebagai moderator. Saya bertindak sebagai key note speech, sebagai pengganti Prof. Dr. Dede Rosyada, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag RI. Pada kesempatan tersebut, saya membahas beberapa isu krusial mengenai bahasa Arab, antara lain: 1. Pentingnya mereview kurikulum Bahasa Arab di perguruan tinggi. Sebab, selama ini Bahasa Arab menjadi "momok" bagi mahasiswa terutama bagi mereka yang tidak berlatar belakang pendidikan pondok pesantren. Selama ini, kurikulum kurang menggairahkan peserta didik untuk antusias belajar bahasa Arab. Sehingga lulusan PTAI kalau kebetulan berangkat haji ke Mekkah, menawar sorban saja masih kesulitan. 2. Bahasa Arab memilii keistimewaan, dan mungkin saja "kemukjizatan". Sehingga sampai sekarang masih eksis. Bahasa Arab berbeda dengan bahasa Ibrani, dan Bahasa Yunani, yang sudah hampir punah. Bahasa Yunani dan Ibrani, dipelajari hanya untuk kepentingan dan kebutuhan akademik murni. Kedua bahasa ini tidak lagi menjadi bahasa pergaulan. 3. Bahasa Arab, juga menjadi penting karena penutur utamanya adalah mereka yang hidup pada kawasan timur tengah. Timur tengah terkenal sebagai penghasil minyak luar biasa di dunia ini. Ini membuka peluang kerja. Orang yang menguasai bahasa Arab memiliki peluang besar untuk menikmati kekayaan minyak di timur tengah. Demikian pula profesi lainnya seperti perawat atau dokter. Mereka bisa bekerja di sana, tentu dengan tingkat kesejahteraan yang lumayan. 4. Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kaya akan makna. Menurut catatan Imam al-Jahidz dalam kitab al-Bukhala, untuk menyebut "tukang makan', orang arab memiliki sekitar 20 kata. Ada nasysyal, qaththa', dst. Binatang unta bahkan memiliki lebih dari seribu kata. Dr Khalil Abd Karim menulis kitab dengan judul: al-'Arab wa al-Mar'at (Orang Arab dan Perempuan). Kitab ini bercerita tentang orang Arab yang sangat dekat unta dan wanita. Kehidupan orang Arab sangat lengket dengan unta dan wanita. Sehingga, orang arab kalau dilanda rindu kepada seorang wanita, mereka biasa mempersonifikasikan untanya dengan kekasihnya. Ada puluhan kata arab yang menunjukkan keistimewaan binatang unta ini yang sesungguhnya juga diperuntukkan bagi wanita yang dikasihinya. Mereka bersenandung dengan memakai kata yang menunjukkan unta kesayangannya, tetapi sesungguhnya yang dituju adalah sang kekasih di kejauhan sana. Patut dicatat, bahwa penggunaan kata unta bukanlah "penghinaan" kepada kaum wanita, tapi justeru sanjungan kepada mereka. Lekuk tubuh, dan bentuk unta, mereka personifikasikan dengan lekuk tubuh sang kekasih. Kuda juga mendapat porsi yang banyak dalam bahasa Arab. Demikian seterusnya. Remy Silado (sastrawan) menulis bahwa satu dari sembilan kata Indonesia adalah bahasa Arab. Sebagai contoh, Majelis Permusyawaratan Rakyat, ketiga-tiganya bahasa Arab. DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat) juga demikian. Kursi, saat, bab, salat, nikah, kiblat, masjid, koran, kitab, semuanya adalah bahasa Arab. Walhasil untuk memecahkan suasana sesekali saya melempar jok. Seperti seorang raja memerintahkan kepada algojonya: ihshi min qibalika min al-mukhannithin. Hitunglah para waria di kampungmu. Tetapi, sang algojo mendengar: ikhshi min qibalika min al-mukhannitihin, kebirilah waria di kampungmu. Dapat dibayangkan, hanya menambahkan satu titik pada huruf ha', masalahnya sudah menjadi kriminal. Demikian perlunya kehati-hatian dalam belajar bahasa Arab. Demikian. Wa Allah a'lam.

Minggu, 27 April 2014

Kyai Asep

Kyai Asep Saifuddin adalah pendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet,Jawa Timur. Pondok Amanatul Ummah adalah pesantren yang relatif muda. Pondok ini berdiri pada tahun 2006. Tapi mungkin sebagai pondok yang cepat perkembangannya. Kunci suksesnya adalah manajemen. Kontrol Kyai Asep 24 jam. Kyai Asep menerapkan beberapa prinsip, antara lain: (a) Shalat tahajjud dan hajat, setiap malam. Setiap santri dan pengasuh pondok, rata-rata jam 3.00 dini hari bangun untuk tahajjud dan shalat hajat. Dan dipimpin langsun g oleh Kyai Asep; (b) dawamul wudhu', melanggengkan wudhu; (c) qira'at al-Qur'an nadzran, membaca al-Qur'an secara langsung; (d) sedikit makan. Setiap santri tidak boleh makan sampai kekenyangan; (e) tidak boleh jajan di luar. Sebab, dalam kitab Taklim al-Muta'allim, jajan itu bisa mengurangi barokah. Tentu juga dimaksudkan agar para santri terjamin kebersihan makanan yang dikonsumsinya. Pondok Amanatul Ummah adalah pondok yang peraih beasiswa terbanyak di Indonesia. Dalam waktu yang relatif singkat, mereka sudah bisa tembus ke Al-Azhar University, Amerika, Rusia, Australia. Sudah barang tentu juga universitas ternama di Indonesia, seperti UI, UNEA, UNAIR, UGM, dan UIN Jakarta. Saya melihat, kontrol full dari Kyai Asep menjadi kunci sukses di pondok ini. Di samping suasana pondok yang demikian asri, dan sejuk semakin membuat para santri happy. Kita menyaksikan para santri tersenyum, riang gembira sambil berdiskusi hangat dengan sesama santri dan para pengasuhnya. Pemandangan seperti ini tentu berbeda dengan kebanyakan pondok yang lainnya yang biasa digambarkan dengan stres, dan kumuh. Uniknya lagi, Kyai Aep menggratiskan 1.000 santri yang kurang mampu. Sebagiannya juga dari masyarakat setempat. Santri yang kelompok ini memiliki pondok tersendiri, letaknya di pinggir jalan, yang juga dekat dengan perkampungan. Mereka mendapat pelayanan khusus. Yakni mobil antar jemput, dan makan siang. Saya sempat mewawancarai beberapa santri, tanpa mereka tahu siapa saya, dan ada maksud apa datang ke pondok ini. Mereka sangat senang bisa belajar di sini. Sambil menikmati sarapan pagi, mereka juga menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Dari wajahnya tergambar kebanggaan, dan senang. Selamat dan sukses kepada Kyai Asep dan para pengasuh Pondok Amanatukl Ummah. Semoga beliau sehat dan Amanatul Ummah semakin jaya. Amin.

Kamis, 24 April 2014

Kantongi Sang Gajah

Adalah Kaplan yang menulis buku dengan judul: Bag the Elephant! How to Win & Keep Big Customers. Buku ini memuat kiat-kiat untuk memenangkan pertarungan bisnis dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan. Kiat mengubah "bencana" menjadi keberuntungan. Kiat mendapatkan pelanggan besar. dst

Cak Nur

Cak Nur, Prof Nurcholish Madjid adalah ikon pembaru pemikiran Islam Indonesia. Ada banyak pemikiran besar yang diusung Cak Nur. Islam Yes, Partai Islam no!, sampai sekarang masih berlaku. Nyatanya, partai-partai Islam tidak mendapatkan suara yang signifikan. Sepertinya peran Cak Nur sampai sekarag belum tergantikan. Cak Nur betul-betul sebagai pemikir futuristik pada bidangnya. Ia sangat mendorong Islam substansial, dan bukan formal semata. Ada banyak kisah menarik yang meliputi kehidupan pribadi dan pemikiran Cak Nur. Antara lain, suatu waktu dikabarkan bahwa cak Nur sangat sedih karena salah seorang puterinya (Nadia Madjid) menikah dengan seorang pemuda Yahudi Amerika. Beliau sangat menyayangkan puterinya karena memilih pendamping hidup yang berbeda agama. Tentu dalam kasus Indonesia, yahudi adalah agama yang paling tidak diterima. Ada lagi kisah, bahwa ketika sakaratul maut, Cak Nur didatangi oleh sekelompok Islam garis keras. Dan mereka memaksa Cak Nur agar bertobat dan bersyahadat atas kesalahan-kesalahan masa lalunya. Tapi Cak Nur tetap saja bersabar dan tidak memedulikan orang tersebut. Cak Nur tetap saja tersenyum kepada mereka. Peristiwa ini konon, Cak Nur pada masa-masa akhir hidupnya, wajah beliau agak hitam karena pengaruh obat. Oleh Islam garis keras disangkanya sebagai tanda dari Allah Swt. Ada lagi kisah beliau yang lain perbandingan dirinya dengan Gus Dur. Gus Dur di mana-mana selalu mengutip tokoh Karl Marx, tapi tetap diterima kalangan santri. Karena Gus Dur masih keturunan darah biru Kyai. Sedang Cak Nur, yang setiap makalah dan ceramahnya selalu mengutip ayat-ayat al-Qur'an, sunnah Nabi dan pendapat para ulama, tetap saja dituduh sebagai sekuler. Demikian seterusnya.

Kunci Sukses

Bruce Nussbaum mengatakan bahwa kunci bukan hanya menjadi orang baik, tapi juga menjadi kreatif. To be successful, you can't be good, you also need to be creative. Nussbaum menyatakan hal tersebut dalam karya teranyarnya: Creative Intelligence Imaginative, 2013.

Selasa, 22 April 2014

Banjarmasin

Banjarmasin adalah sebuah kota di Kalimantan Selatan. Banjarmasin nan elok, dan terkenal pasar apung. Pasar Apung merepresantikan bahwa orang Banjar sangat menghargai kehidupan sungai. Sungai bukan sekedar alat transfortasi, tapi merupakan sumber kehidupan. Pasar Apung adslah tempat orang Banjar dalam menyusuri lorong-lorong takdirnya. Saya teringat dengan sungai Nil di Mesir, sungai Gangga, di India, sungai Tigris di Iraq, dan sejumlah sungai lainnya di muka bumi ini. Seperti sungai Barito, dan Martapura di Kalimantan Selatan, sungai Kapuas, di Kalimantan Barat, sungai Mahakam, di Kalimantan Timur. Bengawan Solo, seperti yang dinyanyikan oleh Gesang, sang maestro keroncong. Sungai Musi, di Palembang. Kerajaan besar di Indonesia, dibangun di sekitar sungai-sungai besar tadi. Kerajaan Mahakam, kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit, semuanya dibangun di sekitar sungai-sungai besar tadi. Kerajaan Fir'aun di Mesir,kerajaan Hindu-Budha, kerajaan Mesopotamia, semua dibangun disekitar sungai-sungai besar. Orang Banjar sangat dekat sungai. Orang Banjar sangat dekat lingkungan sekitarnya. Pesona Orang Banjar, familiar, religius. Banjar berarti Islam. Pesona lainnya, kuliner Banjar sangat kental cita rasa santannya. Namun kurang sayurnya. Kentalnya santan mungkin juga simbol orang Banjar yang hangat dalam pergaulan.

Senin, 21 April 2014

Abraham Samad

Abraham Samad, Ketua KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi. Abraham adalah sosok muda yang gigih memberantas korupsi. Ia sosok yang "menebas" leher koruptor tanpa tedeng aling-aling. Abraham punya nyali untuk itu. Abraham tidak pandang bulu. Baginya, tidak rasa takut untuk menangkap para koruptor. Ia hanya takut kepada pemilik alam semesta. Nyawa taruhannya dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan. Sosok Baharuddin Lopa banyak menginspirasinya. Sosok Syekh Yusuf al-Makassary juga memberinya inspirasi untuk menangkap ratu Atut, mantan Gubernur Banten yang terkenal dengan jawaranya. Ilmu mistik bagi Abraham bermanfaat dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Apabila sebaliknya, ilmu mistik akan kehilangan daya gempur dan magicnya. Sosok Abraham adalah panutan. Ia telah memberi keteladanan. Abraham, sedari dulu sudah terkenal sebagai seorang advokat yang berani membela hak-hak orang yang teraniaya. Ia jujur dan berani. Jujur saja tidak cukup dalam menegakkan hukum. Keberanian adalah kunci sukses dalam menegakkan kebenaran. Sosok Abraham dirindukan sebagian orang. Dan pada saat yang sama juga membuat para koruptor "geram". Kebenaran pastilah tetap menang dalam melawan kebatilan. Qul ja'a al-haqq wazahaqa al-bathil. Inna al-bathil kana zahuqan. Apabila kebenaran telah datang, maka hancurlah kebathilan itu. Demikian firman Allah Swt.

Pembinaan Akademik

Pembinaan akademik baik para program sarjana maupun pasca sarjana, akhir-akhir ini terasa longgar. Pada masa Prof. Harun Nasution, program pasca sarjana sangat berwibawa. Orang-orang yang mengambil program pasca adalah mereka yang memang memiliki niat untuk menuntut dan mengembangkan ilmu. Persyaratan masuk pasca juga tidak sederhana. Seseorang harus memiliki kemampuan bahasa (Arab dan Inggeris) yang memadai. Yang bersangkutan juga memiliki pengetahuan agama dan bidan keilmuan yang digelutinya. jadi, tidak sambil belajar di pasca. Ada buku tertentu yang harus dikuasai pada setiap mata kuliah yang diprogramkan. Ada dosen pengampu yang juga mumpuni pada bidangnya. Pada setiap kuliah, biasanya presentasi makalah yang sudah lama dipersiapkan. Mahasiswa pasca saling bertukar wawasan. Diskusi kelas menjadi hidup dan hangat. Para dosen pengampu, begitu masuk kelas pastilah membawa buku baru yang tidak disiapkan oleh perpustakaan setempat. Ada kebanggaan orang belajar di pasca. Saya kira sudah saatnya, kita memperbaiki dan menata pasca ini. Saya kira perlu perbaikan pada hal-hal, sebagai berikut: 1. Mewaspadai Intellectual inbreeding. Seseorang belajar strata satu pada perguruan tinggi tertentu. iapun melanjutkan program strata duanya di tempat itu juga. Ilmu tidak berkembang kecuali orang-orang tertentu yang sangat bekerja keras untuk mencari ilmu. 2. Penguasaan bahasa lemah teruatam bahasa Arab dan Inggeris. 3. Judul tesis sering repetisi. Mengkaji hal-hal yang telah banyak diulas orang lain. Tesis ditulis tidak berdasarkan kegelisahan akademik. Dulu, sewaktu kuliah di UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, pimpinan pasca sarjana melarang mahasiswanya mengajukan kajian mengenai Imam al-Ghazali. Sebab, waktu itu, tesis, disertasi dan artikel mengenai ulama yang satu ini sudah sangat banyak. Sehingga, judul-judul mengenai imam Ghazali kalau diajukan pastilah tertolak. Dalam kaitan ini, perlu kebijakan Kemenag mencontoh Al-Azhar, Kairo. Setiap judul tesis yang diajukan, maka pihak rektor atau direktur pasca sarjana akan menyurati seluruh perguruan tinggi di Mesir agar mengecek dan memberi informasi mengenai judul dimaksud. Tentu ini sangat menarik untuk diakomodasi. 4. Maraknya praktik plagiasi. Plagiasi sama dengan mencuri. Kalau di perguruan tinggi maju, plagiasi termasuk "dosa besar" dalam dunia akademik. 5. Minimnya bahan referensi atau koleksi perpustakaan pasca sarjana. Mahasiswa harus mencari sendiri. hal ini terutama terjadi pada perguruan tinggi yang diselenggarakan masyarakat (PTAIS). Walhasil, kita harus meningkatkan standar dan kualitas mutu akademik. Menciptakan atmosfir akademik di kampus. Riset dan karya ilmiyah dosen ditingkatkan. Academic writing menjadi kemestian. Wa Allah a'lam.

Mahabrata-1

Kalau ada waktu, biasanya kami sekeluarga menyempatkan diri untuk menonton film Mahabrata. Ada banyak kata-kata yang mengandung makna filosofis dalam film tersebut. Biasanya, saya mencatat beberapa bagian yang menarik. Catatan singkat tersebut, sebagai berikut: 1. Daun-daun akan jatuh tak jauh dari pohonnya. Seorang anak akan berperangai tidak jauh dari orang tua dan lingkungannya. 2. Keahlian dan bakat tidak bisa dihambat. Ibarat kerang yang sudah matang, maka kerang pun akan membuka diri. Maksudnya, tidak ada yang bisa menghambat kualitas seseorang. 3. Batu tidak bisa mengalahkan air. Tapi air dapat saja menenggelamkan batu. Maksudnya, seorang raja harus selalu mencintai dan melindungi rakyatnya. Amarah dan murka raja laksana batu. Air adalah hati rakyat. 4. Ikan sangat mencintai kolamnya. Ikan tetap saja betah dan menunggu sampai kolamnya kering. Sampai seekor bangau memengaruhinya untuk mencari kolam yang lain. Bangau, percayalah padaku. Duduklah di paruku. Ikan pun menyerahkan dirinya masuk di paruh bangau. Dan tertelanlah ia ke dalam perut bangau. Berhati-hatilah menerima dan merespon sesuatu yang menggiurkan. Bisa saja menenggelamkan. 5. Semua orang akan mengambil keputusan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Tak manusia yang mengetahui masa depan. Apakah manusia memiliki keputusan kedua, ketiga? 6. Dasar semua kesenangan adalah tanggung jawab. Ikutilah kata hatimu! 7. Setiap kesalahan terkadang meninggalkan jejak yang menyakitkan. 8. Dewata memberikan mata yang sempit. Tapi dapat memandang langit yang sangat luas.

Prof M. Nuh-1

Prof M.Nuh dalam bukunya: Menyemai Kreator Peradaban, 2013, menceritakan kerja keras dan keikhlasan seorang nenek penjual cendol di Madura. Sang nenek terkenal dengan es cendolnya yang racikannya pas. Enak deh. Sang nenek setiap hari menembus teriknya matahari untuk menjajakan es cendolnya. Suatu waktu,Bupati mau berkunjung ke desa tempat sang nenek. Pak Kyai mendatangi sang nenek untuk memborong es cendolnya sebagai minuman pembuka bagi Bapak Bupati dengan rombongan. Nek, mimpi apa semalam? Hari ini nenek akan mendapatkan rezeki nonplok. Nenek tidak usah lagi capek-capek keliling menjajakan cendolnya. Semuanya kami borong, pinta pak Kyai. Nenek, jangan dibeli semuanya. Kasihan para pelanngan saya yang sudah menunggu. Kasihan anak-anak yang haus menunggu cendol saya. Demikianlah, sang nenek, bekerja keras dengan penuh keikhlasan. Nenek menjual cendol bukan hanya untuk uang. tetapi juga untuk membantu dan memuaskan para pelanggannya. Betapa ikhlasnya sang nenek. Pak Kyai merasa, siapa yang sesungguhnya yang berhati "kyai"? Konon, Imam Malik, r.a selalu membawa sapu tangan untuk melindungi dahinya ketika beliau sujud. Agar pada dahi beliau tidak ada "bekas sujud", min atsar al-sujud secara fisik. Biasanya, kalau seseorang rajin shalat nafilah, dan sujud dalam waktu lama, pada dahinya ada bekas sujud. Imam Malik memelihara diri dari min atsar al-sujud secara fisik. Biarlah min atsar al-sujud secara rohani, yakni kedekatan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sunguh mulia.

Prof. M. Nuh

Prof Nuh adalah Menteri Kemendikbud sekarang. Sebelumnya, Prof. M.Nuh adalah rektor Institut Teknologi Surabaya. Beliau dikenal sebagai seorang santri. Prof. Nuh sebagai pribadi yang rendah hati. Beliau dalam menjaga kebugaran tubuhnya sering main badminton dengan sopirnya. Beliau juga sering melontarkan ide kontroversial, seperti perubahan kurikulum 2013. Kurikulum yang holistik-integratif. Saya baru saja membaca buku beliau yang sesungguhnya catatan lepas dan sebagiannya dalam bentuk artikel. Buku tersebut dengan judul: Menyemai Kreator Peradaban, Renungan tentang Pendidikan, Agama dan Budaya (2013). Buku ini menarik perhatian saya karena merupakan buah tangan asli Prof. M. Nuh. Buku ini sarat dengan renungan yang mendalam dengan contoh-contoh sufi dan kaum bijak bestari. Di antara kisah-kisah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Suatu waktu Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama sedang menikmati hidangan daging unta. Tiba-tiba ada salah seorang sahabatnya yang melepas angin (kentut). Para sahabat tentu mencari-cari siapa yang kentut. Nabi bersabda: Barang siapa yang telah memakan daging unta, hendaklah ia berwudhu'. Dengan cara demikian, Nabi telah menutupi malu sahabatnya yang kentut tadi. Para sahabat tidak tahu siapa yang sesungguhnya yang telah buang angin tadi. Demikianlah. nabi shalla Allah 'alaih wa sallama menutupi "aib" sahabatnya dengan cara yang sangat bijak. Tidak penting mencari-cari siapa yang kentut. Karena sangat boleh jadi orang tersebut tidaklah sengaja. Tetapi hal tersebut terjadi karena sangat terpaksa. Perlu kearifan dalam menyikapi sebuah kesalahan. 2. Siapa yang menanam, pasti akan menuai. Alkisah, seorang raja yang arif bijaksana. Sang raja memiliki tiga pembantu. Sang raja ingin menguji kejujuran ketiga pembantunya itu. Hai para pembantuku, mulai hari ini kumpulkan buah yang berkualitas paling baik. Pembantu yang paling jujur, segera memanjat pohon dan mengisinya dengan buah yang berkualitas tinggi untuk dipersembahkan kepada raja. Pembantu yang satunya, mengisi karungnya sebagian buah yang bagus, dan karung yang satunya diisinya dengan belum matang. Sedang pembantu yang ketiga, karena kemalasan dan ketidakjujurannya, ia mengambil batu, pasir dan rumput untuk mengisi karungnya. Keesokan harinya, mereka melaporkan karung masing-masing kepada raja. Karena raja banyak kesibukan, dan tidak sempat memeriksa satu per satu karung pembantunya. Raja memerintahkan mereka bertiga masuk penjara, dan membawa serta karung masing-masing. Demikianlah perumpamaan alam kubur. Alam kubur ibarat penjara. Semua orang akan membawa karung masing-masing. Pembantu yang jujur dan bekerja keras, tentu akan menikmati buah manis yang telah lama dikumpulkannya. Demikian pula sebaliknya, orang yang tidak jujur, malas, dan sering menipu tentu hanya akan menderita sesuai dengan amal perbuatan masing-masing. 3. Allah Swt pasti akan menepati janjinya. Syahdan, seorang yang mendambakan isteri cantik dan shalelah. Setiap hari berdo'a kepada Allah agar dikaruniai isteri yang cantik, taat, kaya dan shalehah. Bahkan untuk mencapai cita-citanya itu, ia pun menunaikan ibadah umrah. Di hadapan ka'bah ia bersimpuh dan dengan khusyuk melantunkan do'a agar mendapatkan isteri cantik, patuh, kaya dan shalehah. Setelah itu bergegas keluar masjidil haram ke tempat pemondokannya. Di tengah jalan, ia dikejar dan digigit anjing. Darah berkucur. Dan ia pun dibawah ke rumah sakit. Dia dirawat oleh seorang gadis yang cantik, kaya dan shalehah. Di sanalah ia berkenalan, lalu belakangan memperisteri dokter tersebut. Demikian. Ada banyak kisah-kisah yang dapat menjadi renungan dalam menjalani kehidupan. Selamat Prof. M. Nuh dalam menjalankan tugas. Sukses. Amin

Minggu, 20 April 2014

Bill Gates

Adalah Lisa Rogak yang menulis buku kecil yang memuat pernyataan dan pandangan Bill Gates dalam masalah-masalah bisnis, dan pandangan hidup beliau. Judul buku tersebut: Impatient Optimist: Bill Gates in His Own Words, 2012. Ada banyak hal yang menarik untuk disimak, antara lain: 1. Kabar buruk mendorong tindakan. Kabar baik, pada umumnya tidak mendorong tindakan. 2. Pelanggan yang tidak puas adalah sumber belajar yang efektif. Kita harus lebih produktif untuk merespons dan mencarikan solusinya. 3. Saya tidak pernah mengkritik orang. Idelah yang saya kritik. 4. Sukses itu biasa! 5. Google adalah contoh hebat sebuah keajaiban. Mereka mmerekrut banyak orang cerdas. Bill Gates akahir-akhir ini sibuk dengan kegiatan filantropi untuk anak-anak miskin, dan perbaikan kesehatan. Bill Gates baru saja kemarin datang ke Indonesia untuk kegiatan pilantropi tersebut. Ia lebih banyak menginvestasikan kekayaannya untuk kegiatan sosial. Bill Gates contoh kapitalis (pemilik modal) yang lebih sosial.

Kamis, 17 April 2014

KKN

Kuliah kerja nyata bagi mahasiswa. Sekarang ada model KKS, kuliah kerja sosial. Ada lagi Kkuliah kerja profesi. Ada juga

Bali-1

Bali adalah surga para turis mancanegara. Mungkin karena adat Bali cenderung dapat mengakomodasi budaya Barat. Seperti makanan, pakaian, etika sosial. Berbeda dengan daerah lainnya yang memiliki peraturan daerah yang sangat strik membatasi ruang publik, seperti berpakaian ketat, pergaulan muda mudi, hotel harus steril dari minum minuman keras, dst. Bali dari segi makanan sangat cocok dengan selera dan cita rasa para turis. Ditqmbah lagi dengan karakter masyarakat Bali yang sedari dulu terkenal sangat rqmah. Yang mengagetkan ternyata ada daerah Dalung yang sekitar 25% penduduknya adalah menganut Kristen. Dulunya, Dalung ini dikenal wilayah minus dan penduduknya sangat miskin. Di tengah kehidupan yang sangat miskin itu, datanglah orang orang Keristen mengulurkan bantuan pangan, sandang dan papan. Demikian cerita seorang sopir taksi, yang mengaku salah seorang pemangku adat Bali. Cerita lainnya, sebagai keturunan pemangku adat, kenalan saya tadi, tidak boleh memakan masakan yang mengandung unsur daging sapi. Biasanya kalau dilanggar, maka yang bersangkutan samit. Minimal muntah muntah setelah makan daging sapi. Ini adalah bagian dari keyakinan orang Hindu terhadap sapi. Sapi itu salah satu binatang suci. Bali tetap saja memiliki daya tarik. Bali tetap saja menjadi magnet. Meskipun akhir-akhir ini, Bali terasa semakin panas. Mungkin suasana Bali yang kurang kondusif tersebut,sehingga Lombok menjadi daerah wisata altrnatif yang sangat menarik. Semenjak bandara internasional lombok dibuka, wisatawan membludak ke sana. Senggigi menjadi tempat yang sangat nyaman bagi turis mancanegara. Sedikit pengalaman, ketika sudah gerah di Bali, dan kesulitan mencari halal food,tiba-tiba saya rindu ke Gramedia. Saya menduga, toko bukunya ramai. Ternyata, tidak seindah yang saya bayangkan. Gramedia di Kota Kuta, Bali sepi pengunjung. Buku-buku koleksinya juga terbatas. Untung di Mal Bali, ada toko buku Periplus yang menjual buku-buku berbahasa Inggeris. Saya membiarkan diri saya membuka buku-buku penting, seperti Money karya F. Martin, dan Surfaces and essences. Buku yang kedua saya beli karena cukup menarik. Buku yang kedua menarik.karena

Rabu, 16 April 2014

Produktifitas

Hampir semua pegawai negeri menghabiskan waktu berjam jam duduk di kantor dalam setiap hari kerja. Biasanya mereka masuk di pagi hari rata rata jam 8 dan pulang ke rumah masing masing sekitar pukul 16. 00. Namun pertanyaan berikutnya, bagaimana dengan kinerja para pegawai tersebut? Tentu waktu yang tidak sedikit yang mereka telah investasikan buat kantor sudah cukup memadai. Tapi, apakah duduk berjam jam di kantor berdampak pada produktifitas kerja sang pegawai tersebut? Jawabnya, rata rata tidak terutama pada lembaga pemerintah. Kehadiran pegawai di kantor lebih dipacu oleh ketakutan pegawai tersebut untuk mendapatkan sanksi kepegawaian. Dan tidak dipicu oleh pentingnya meningkatkan produktifitas dan kinerja. Untuk itulah, kita sering menyaksikan seorang pegawai masih sempat membaca koran dan bahkan ada yang membuka game pada komputer kerjanya pada jam jam kerja. Fenomena ini tentu sangat ironis. Karena para pegawai itu digaji oleh pajak rakyat. Mereka semestinya selalu memacu dirinya untuk berkinerja tinggi dan memberikan pelayan maksimal. Ada baiknya untuk membaca buku Robert C. Pozen, Extreme Productivity Boost your results, reduce your hours, 2012. Buku ini sangat menarik untuk dibaca. Didalamnya membahas pengalaman panjang penulisnya sebagai dosen di Harvard University, konsultan, penasehat dan kknsultan pemerintahan Bush, penulis buku dan artikel. Dan Pozen juga sukses dan bahagia dalam keluarga yang dibinanya. Maksimalkan hasil, persingkat waktu. Buku ini memuat kiat kiat jitu bagi pemimpin perusahaan, peneliti, guru, dosen, aktifis untuk meningkatkan produktifitas dan kinerjanya.

Selasa, 15 April 2014

Hidup Bahagia

Hidup bahagia adalah dambaan setiap orang. Bahagia perlu diperjuangkan. Tidak datang begitu saja tanpa usaha. Bahagia sesungguhnya sangat tergantung pada persepsi seseorang tentang hidup bahagia itu. Ada orang yang secara finansial sangat sukses di perusahaan. Tetapi ketika ditanya, apakah dia menjalani hidupnya dalam kebahagiaan? Jawabnya, tidak. Ada orang yang karena hidupnya dan pergaulannya sangat bebas, maka dia pun divonis mengidap penyakit HIV, AIDS. Semula dia sangat gelisah dengan aids yang dideritanya. Tapi lama kelamaan, ia mereung, dan berupaya menerima keadaannya. Ia ditanya, apa yang dirasakannya dalam penantian hari demi harii untuk menjemput maut? Jawabannya sangat mengejutkan. Ia cukub bahagia menjalani hari hari akhir hidupnya. Meskipun sedikit lagi waktunya, tetapi ia masih bersyukur masih ada waktu untuk berbuat kebaikan. Ternyata, bahagia itu sangat terkait dengan perspektif kita. Untuk menjalani hidup bahagia dibutuhkan pikiran pembanding disamping persepsi tadi. Kalau seseorang sedang berjalan kaki, jangan membandingkan dirinya dengan orang yang naik mobil. Sebab, ia pasti akan berpikir bahwa nasibnya tidak semujur orang bermobil tersebut. Semestinya, ia melihat orang yang lumpuh atau tidak memiliki kemampuan berjalan. Demikan selanjutnya. Orang bahagia, cirinya adalah lebih mudah bergaul, luwes, kreatif, penyayang, pemaaf. Selalu berupaya untuk membahagiakan orang orang di sekitarnya. Kalau sedang macet, sekiranya ada orang di belakangnya terburu buru, maka ia dengan senang hati dapat mempersilakannya mendahului kendaraannya. Sebaliknya, orang yang tidak bahagia, sering cemas, egois, sulit bergaul, dan bahkan bisa membenci orang lain. Demikian, kata Dalai Lama dalam bukunya The Art of Happiness, 1998. Buku ini adalah hasil wawancara panjang oleh Howard C. Cutler, M.D

Bengkulu

Ingat Bengkulu, ingat Bung Karno. Di Kota Bengkulu inilah Bung Karno menemukan tambatan hatinya, Ibu Fatmawati. Beliau sangat berjasa dalam menjahit bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan didekalarasikan, tanggal 17 agustus 1945. Rumah tempat tinggal Bung Karno dengan Ibu Inggit Garnasih, maka berdiri kokoh hingga sekarang. Bahkan foto foto kenangan sang proklamator pun juga masih terpelihara. Sepeda onte, ranjang, buku buku koleksi Bung Karno masih juga ada meskipun sudah sulit dibaca karena lapuk. Sumur, ruang belajar beliau juga masih ada. Bung Karno diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1938 sampai 1942.

Senin, 14 April 2014

Berbohong

Sejak kecil, kita dilarang berbohong oleh orang tua dan guru. Berbohong adalah dosa. Dalam cerita anak-anak: "Saleh dan Karma", orang yang berbohong akan digunting lidahnya di neraka kelak. Orang yang sering berbohong akan menghancurkan dirinya sendiri. lalu, apakah tiada kebaikan dalam bohong itu? Nyatanya, orang yang sudah menginjak usia senior, tidak mau disebut tua. Bedak dan salon kecantikan akan menawarkan banyak kosmetik agar seseorang kelihatan tidak setua umur yang sebenarnya. Apakah ini juga bukan merupakan "topeng" kebohongan? Kalau kebetulan laki-laki sudah memasuki usia tua biasanya berpenampilan layaknya anak muda. Seperti memakai celana jeans, baju lengan pendek dan baju kaos dengan warna cerah. Kalau kebetulan uban sudah mulai muncul, maka semir rambut menjadi andalan. Bahkan ada yang berusaha mencari isteri yang lebih muda jauh di bawah umurnya, biasa berpaut 20 tahun dari dirinya. Dia kelihatan masih perkasa sebagai lelaki pujaan. Resikonya, ybs mencari obat kuat atau suntik hormon. lalu, apakah semua ini adalah melanggengkan "budaya bohong"? Atau fenomena ini membenarkan bolehnya seseorang berbohong asal untuk kebaikan. Bohong bisa mendatangkan maslahat juga? Lalu, bagaimana dengan larangan berbohong oleh para orang tua dan guru? Masihkan ada ruang untuk berbohong? Atau jujua saja, kapan saja, di mana saja, tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain. Kalau bertemu dengan wajah yang jelek, apakah kita harus terus terang mengatakan apa adanya? Atau mencari kata ( terpaksa berbohong) agar menghibur hati seseorang? Kalau seseorang kita tidak berkenan terhadap perilakunya, apakah dengan serta merta kita harus mengatakan apa adanya. Atau kalau kita jengkel dengan seseorang, terus terangkah kita? Atau kita masih pantas untuk bermanis kata untuk menjaga hubungan baik yang selama ini sudah terjalin dengan baik? Perlu kajian tentang bohong.

Anregurutta

Anregurutta adalah gelar tertinggi bagi ulama Bugis. Terma anregurutta kembali dipopulerkan ketika gelar kyai lagi kurang berkenan di hati umat. Ketika para kyai sudah banyak terjun ke kancah politik praktis. Kharisma kyai jadi menurun di mata umat. Memang, ulama Bugis lebih pas dengan gelar anregurutta. Anregurutta lebih berwibawa ketimbang gelar kyai. Di kalangan ulama Bugis, ada beberapa ulama kharismatik yang sudah diberi gelar anregurutta, seperti K.H. As'ad, K.H. Daud Ismail, K.H. Abdurrahman Ambo Dalle, K.H. Abduh Pabbaja, K.H. Abd Muin Yusuf, K.H. Muhammad Nur. Untuk ulama Mandar dikenal K.H. Muhammad Thahir ( Imam Lapeo), K.H. Muhammad Shaleh (pendiri tarekat Qadiriyah), K.H. Maddeppungan (Campalagian), K.H. Mahmud Ismail ( Imam Pappang). Semuanya sudah wafat. Untuk yang masih hidup di antaranya K.H. M. Sanusi Baco, Lc, K.H. Farid Wajidi, M.A. pada kolom ini, saya ingin bercerita sedikit pertemuan singkat saya dengan Anregurutta Farid Wajidi. Saya tidak menyangka beliau memiliki selera humor cerita yang menarik. Ketika beliau menjamu makan malam, kami mendapatkan banyak cerita menarik, antara lain; filosofi makan ala Nabi. yakni harus memperhatikan 3 J. Jenis makanan, jumlah makanan, dan jadwal makan. Insya Allah kalau kita memperhatikan ketiga hal ini, maka makanan yang kita konsumsi akan menambah keberkahan hidup dan lebih sehat. Ada lagi ketika beliau pertama kali kuliah ke Al-Azhar, beliau sangat merindukan pisang goreng khas Bugis. Maka beliau terpaksa menulis surat kepada orang tuanya agar dikirimkan dampok pisang (manurung). Beliau juga bercerita perilaku kawan-kawan Indonesia yang mau menandingi orang Arab dalam hal makan. Suatu waktu, beliau "patungan" membeli tiga kepala sapi. Mereka bertujuh. Satu kepala sapi untuk mereka berlima. Dan dua kepala sapi untuk dua orang yang bertanding "makan". Ternyata, mereka berlima tidak sanggup menghabisi satu kepala sapi. Mereka berdua yang sedang bertanding itu memaksakan diri untuk menghabiskan dua kepala sapi sekaligus. Tentu untuk ukuran normal perut Indonesia, susah menghabiskannya. Setelah pertandingan makan selesai, mereka susah duduk, apalagi berbaring karena kekenyangan. Mereka berjalan-jalan di lantai dasar. Bolak-balik di lorong-lorong kamar. Melihat gelagat mereka yang kekenyangan itu, penjaga asrama bertanya: "ada apa gerangan"? Apa yang sedang mereka cari? Apakah ada barang yang hilang? Ada lagi yang bersifat akadmik, ketika Gurutta Farid menyaksikan Prof. Quraish Shihab menempuh ujian promosi. Penguji yang kebetulan buta yang sangat getol mengajukan pertanyaan dan mengoreksi disertasi pak Quraish. Pertama, sang professor menanyakan dan mengoreksi kutipan-kutipan seluruh ayat al-Qur'an dan hadis Nabi yang dikutip pak Quraish. Kedua, baru menanyakan isi dan materi disertasi. Ketiga, baru menanyakan kaidah bahasa Arabnya. Professor yang buta tersebut bisa dengan tepat dan cepat menemukan kekurangan penulisan alif lam pada ayat tertentu, halaman tertentu. Ini ajib! Judul tesis yang akan ditulis oleh mahasiswa magister, rektor akan menyurati seluruh perguruan tinggi yang ada di Mesir, untuk memastikan bahwa judul tersebut belum ada yang membahasnya. Kalau ada orang yang menyelesaikan studi magister, tidak serta merta bisa membawa ijazah aslinya melainkan harus menunggu dua tahun dulu untuk memastikan bahwa tesis yang bersangkutan betul-betul otentik. K. Farid sendiri kembali ke Al-Azhar mencari ijazahnya setelah 24 tahun meninggalkan Kairo. Dan ternyata ijazah aslinya masih tersimpan rapi. Untuk pencarian ijazah ini beliau dibantu oleh Dr Lukman Arake, salah seorang jebolan al-Azhar di bidang siyasah. Demikian seterusnya. Kharisma Anregurutta Farid tergambar pada pembawaan beliau yang tenang, pandangan-pandangan keagamaan beliau yang ter up date, konsistensi beliau mengembangkan pondok pesantren Mangkoso, Barru, Sulawesi Selatan, dan menjauhi hiruk-pikuk politik praktis. Beliau konsisten mengembangkan DDI tentunya. Kita berdo'a, semoga beliau dianugerahi umur yang panjang dan kesehatan. Beliau sudah tidak muda lagi. Beliau sudah memasuki usia ke 71 tahun. Meskipun, wajahnya masih sangat segar. Masih bisa duduk berkelakar dengan santri dan tamu-tamunya. Giginya masih utuh. Makannya masih belum berpantang banyak. Salamaki' Puang. Wa Allah a'lam.

Kamis, 10 April 2014

Ahok

Ahok adalah wakil gubernur DKI Jakarta adalah seorang pejabat dari Belitung yang cukup fenomenal sekarang ini. Sebagai pendamping Jokowi ( Joko Widodo), Ahok kerap kali melakukan tindakan yang tidak populis. Sering marah-marah, mengkritik dengan tanpa tedeng aling-aling, dan sangat berani. Ia sering terkesan menantang orang yang menghalangi kebijakannya secara terbuka. Bahkan sewaktu beliau masih pengusaha, ia pernah melabrak (maaf memukul) seorang pejabat. Ahok bisa melakukan itu. Akibatnya, perusahaannya tutup. Itulah sebabnya, ia pernah berniat hengkang ke Kanada untuk melanjutkan studi. Ia kurang nyaman dengan pejabat atau perilaku birokrat yang lamban dan cenderung mempersulit diIndonesia. tettapi, pesan ayahnya bahwa menjadi pejabat itu mulia. Sebagai pengusaha, kebaikannya hanya pada level ke -enam terendah. Kalau pejabat, kebijakan-kebijakannya dapat berdampak luas. Pejabat lebih mulia daripada pedagang, pesan ayahnya. Pejabat dapat menentukan nasib banyak orang. Ayahnya mendidik Ahok dengan keras, tapi jangan sampai sombong. Ahok memiliki filosofi ikan salmon. Menentang arus. Hanya ikan mati yang selalu ikut arus. Ikan salmon melawan arus. Dan bahkan dapat melompat untuk sampai ke puncak. Meskipun dengan resiko akan diterkam beruang. Tidak takut mati untuk menyelamatkan generasi mendatang. Ahok tergolong pejabat yang pemberani. Ia tidak takut mati. Sebab, dengan takut mati juga tidak ada manfaatnya. Tetap saja orang akan mati. Berani sekalian lebih baik. Ia mengibaratkan dirinya terlanjur diceburin ke laut untuk menyelematkan nenek-nenek yang tenggelam. Ketika dia selamat bersama nenek tersebut, ia bertanya siapa yang mendorong saya. lalu ia dikira berani. Ada satu hal yang sangat menarik pada diri Ahok. yakni hampir setiap pagi selalu menelpon ibunya. ia selalu bertanya bagaimana keadaan ibunya yang sudah berumur 67 tahun. Ia khawatir jangan sampai terjadi sesuatu kepada sang ibu. Memang sejak kecil, Ahok selalu khawatir kalau ibunya jatuh sakit. jangan sampai meninggal. Kalau ibunya sakit, Ahok setia menemani ibunya dan memilih untuk tidak berangkat sekolah. ahok juga dikenal oleh kawan-kawannya sebagai orang yang suka berderma. Kalau ada makanan, ia pasti membaginya kepada teman-temannya. Jajanan pun ia rela berbagi dengan kawan-kawannya di sekolah. Tentu karakter Ahok yang berani mengambil resiko menjadi sesuatu yang penting ditiru oleh para pejabat sekarang yang biasa lepas tanggung jawab. Semoga sukses selalu, pak Ahok.

Selasa, 08 April 2014

Mahabrata

Saya suka menonton folm Mahabrata karena selipan kata kata bijak yang sangat filosofis. Pada walnya, saya tidak tertarik sama sekali menonton, meskipun putraku, Qodri sering mengajak dan bahkan setengah memaksa. Lama lama saya kecanduan untuk nonton. Begitu asyiknya, sambil menonton, saya juga menulis kata kata bijak Mahabrata. Saya mencoba salin beberapa di antaranya: 1. Kehidupan seperti air yang mengalir, tidak mungkin terhalang oleh batu. 2. Kehidupan ibarat permainan dadu. Gulirkan dadu secara sempurna, maka semua rintangan akan hilang. Dalam permainan dadu, ada taktik dan strategi. Ada keberanian. Ada pertarungan. Ada kelihaian. Ada masa jeda. dst. 3. Jika cinta dan kebohongan bersaing, maka conta akan menang. Demikian pula halnya, jika kebenaran dan kebohongan beradu, kebenaranlah menjadi pemenangnya. 4. Saat membuat keputusan, kita butuh nasehat, pikiran dan petuah. Sebab, keputusan sekarang sebagai landasan bagi masa depan. 5. Hati yang taat akan menyerap nasehat yang benar. Nasehat yang benar akan meningkatkan kebahagiaan. Perlu menyiapkan hati dengan menerima kebenaran. 6. Aku tidak mau melandasi hidupku dengan penipuan dan kebohongan. Sebab, kebohongan tidak mungkin bertahan dalam kehidupan. 7. Kita harus membedakan antara kejahatan dan kesalahan. Kejahatan harus diberi sanksi dan hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang diperbuatnya. Sedang kesalahan, cukup dengan pertobatan. 8. Kita harus memilah antara melaksanakan tugas dan dalam rangka menjaga kehormatan diri.

Kamis, 03 April 2014

Flicka 3

Suatu pagi, di hari libur saya menonton film remaja. Flicka 3 judul filmnya. Film terebut berkisah tentang remaja yang senang olah raga menunggang kuda. Flicka adalah nama kuda kesayangannya. Dalam film tersebut, ada banyak kata kata inspiratif, antara lain, 1. Kau tidak boleh lari dari masalah. Itu bukan jawabannya. Mengabaikan masalah juga adalah sikap yang kurang tepat. Tetapi kita harus melakukan sesuatu. 2. Hidup ini seperti berkuda. Berkompetisi. Daya tarik kuda, bukanlah pelananya. Tapi pada kudanya sendiri. Demikian pula daya tarik seorang gadis, bukan dansanya, tapi dirinyasendiri sebagai daya pikat.

Islam Indonesia

Greg Fealy and Sally White mengedit buku dengan judul Expressing Islam Religious life and Politics in Indonesia, 2008. Buku ini sangat menarik. Karena mengkaji wajah Islam Indonesia di tengah globalisasi dan modernisasi. Ekspresi Islam Indonesia yang dianut oleh lebih 200 juta penduduk Indonesia tentulah sangat beragam. Para da'i selebriti di TV, layanan fatwa di internet, maraknya penerbitan majalah jihad, pengobatan alternatif Islam seperti ruqyah, layanan bank syariah secara elektronik, dst. Singkatnya, buku ini memotret kehidupan keagamaan dan politik Islam kontemporer di Indonesia.

Tahun Politik

2014 adalah tahun politik. Kampanye sudah menghangat. Suasana politik memanas. Capres bahkan sudah sampai pada tahap saling menyindir. Ada yang menulis puisi yang menohok kepada salah seorang capres. Ada yang memunculkan isu lama terkait isu hak-hak asasi manusia.

Kata-kata

Berhati-hatilah dalam bertutur. Karena lidah tak bertulang. Menurut survey, pesan yang terwakili oleh lisan hanya 7%. Dan 93% selebihnya lewat bahasa tubuh. Sayang sekali, kita sering melupakan melatih bahasa tubuh. Padahal,bahasa tubuhlah yang mengirim pesan yang bisa dilihat, dan ditafsirkan oleh khalayak. Sesungguhnya, kita sangat berkepentingan untuk berlatih bahasa tubuh. Bahwa ketika seseorang bicara, sesungguhnya yang perlu diperhatikan adalah bahasa tubuhnya disamping kata-kata yang diucapkannya. Mungkin itulah sebabnya, sehingga Nabi shalla Allah alaih wa sallama setiap mengucapkan suatu kalimat, beliau senantiasa menggigit bibirnya. Kalau beliau sangat terpaksa marah, muka beliau memerah.