Gallery

Rabu, 26 Februari 2014

Hantu

Seorang kawan memiliki pengalaman unik di Inggeris. Bertemu hantu. Ia menginap sebuah hotel yang kamarnya terkesan seram. Di sekitar hotel banyak pohon yang tinggi menjulang. Pada pagi harinya, ia melihat gelas berjalan di atas meja. Ia langsung beranjak dari kamar. Ia pindah kamar. Kejadian tadi diceritakan pada kawan-kawan Indonesia di sana. Tenang saja, hantu Inggeris berbeda dengan pocong. Di sini hantunya pakai jas dan dasi. Sebelah kamarnya, berseloroh, mengapa tidak membangunkan saya. Saya siap menemani kok. Ah, ada-ada saja. Seorang professor, yang jam terbangnya sangat padat, saya tanya. apakah beliau pernah menemukan hantu, atau peristiwa yang aneh aneh di sepanjang perjalanannya? Beliau menjawab, tidak pernah. Resepnya apa prof? Ia menjawab, setiap mau tidur, beliau membaca surah al.Ikhlas, surah al.Falaq, dan al.Nas. Setannya pasti kabur.

Birokrasi

Prof. Dr. Hafidz Abbas pernah mengatakan bahwa birokrasi kita sangat tambun. Gendut.Begitu berjalan, hanya mampu berjalan lima meter. Lewat dari itu, ambruk! Makanya, birokrasi harus ramping. Sehingga, lebih lincah dan gesit. Reformasi birokrasi dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan, transparansi, dan akuntabilitas publik.

Minggu, 23 Februari 2014

Kamar

Kamar rumah biasanya dibangun dengan mempertimbangkan feng shui. Feng shui biasanya memperhatikan sirkulasi dan cahaya. Sebab dengan sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan yang memadai, maka feng shui suatu rumah menjadi sangat baik. Konon, rumah yang memiliki feng shui yang bagus akan membawa hoky bagi penghuninya.

Bank Syari'ah

Apa bedanya Bank Syariah dengan bank-bank konvensional seperti BNI, BRI, Bank Mega, BCA, dll? Apakah di Bank Syari'ah itu hanya kaya dengan istilah-istilah arab seperti mudharabah--bagi hasil--, takaful, musyarakah, dst. Ataukah di Bank-Bank Syari'ah, pegawainya memakai jilbab, fasih mengucapkan salam kepada nasabahnya. Sehingga ada yang berpandangan bahwa sesungguhnya, bank-bank syari'ah hanya beda chasing dengan bank-bank konvensional. Nyatanya, pada awalnya uang-uang yang ada di bank syari'ah juga disimpan pada bank-bank syari'ah. Perlu pengembangan keilmuan ekonomi syari'ah, perbankan dan keuangan syari'ah. Jadi bukan hanya perbankan syari'ah, tapi juga keuangan syari'ah agar bisa lebih luas. Di dalamnya dilengkapi dengan mata kuliah bisnis dan marketing--pemasaran. Sebaiknya, juga diajarkan juga pasar modal, karena selama ini bagian ini dikuasai oleh asing. Krisis ekonomi global, hanyalah krisis ekonomi Amerika. Ketika Amerika mengalami krisis perumahan, maka juga berdampak pada Perbincangan tentang uang sangat menarik ke depannya. Sekiranya negara-negara OKI menggunakan dinar akan menjadi lebih baik. Sebab, nilai tertulis dan nilai instrinsik berbeda. Kalau pada dinar, memiliki nilai intrinsik. Meskipun dinar, juga masih ada pengaruh untuk negara-negara tertentu. Ada kisah menarik dari tentara Amerika, bahwa ketika mereka terjun ke perang Iraq, mereka dibekali sejumlah gram emas. Mereka bukan hanya membawa dolar, tapi pada saku dan kancing bajunya juga diselipkan beberapa gram emas. Sebab, dengan emas mereka bisa bertransaksi dengan masyarakat lokal kalau mereka lagi membutuhkan sesuatu. Sementara dolar Amerika memiliki keterbatasan jangkauan. hanya tempat tempat tertentu memiliki money changer. Demikian cerita H. Heri Sunandar, Lc, Ph.D, dosen Ekonomi Syari'ah, UIN SUSKA Riau. Kebutuhan akan ekonomi syari'ah sangatlah besar di dunia ini, termasuk Indonesia. Tak dipungkiri, bahwa sampai sekarang ini masih ada persepsi negatif terhadap Bank Syariah, seperti telah disinggung diawal. Dalam kaitan ini, kita perlu memberi pencerahan. Mestinya lulusan perbankan syari'ah dapat memberi pencerahan dan penjelasan terhadap pandangan yang negatif tersebut. Lembaga pendidikan tinggi seharusnya bisa membuka pelatihan untuk ekonomi syari'ah. Baitul mal wat-tamwil bisa lebih fleksibel ketimbang bank. BMT hanya terikat dengan ketentuan dan regulasi koperasi. Sedang bank harus tunduk dengan regulasi keuangan, Bank Indonesia. BMT juga bisa dengan mudah mendapatkan bantuan yang halal dan tidak menabrak aturan. Ada anekdot, bank-bank itu diurus oleh yang jelita. Sedang yang BMT diurus oleh yang jelata. Karena pada kenyataannya, BMT didirikan di daerah, dan pedesaan. Pondok-pondok pesantren dan majelis taklim sangat kondusif dengan BMT ini. Ada hal yang menarik lainnya. Bank syari'ah banyak dikaji di Inggeris, tapi kaya dengan sumber-sumber yang berbahasa Arab. Jadi, semestinyalah mahasiswa ekonomi syari'ah mengerti dan paham bahasa Arab.

Rumah

Home sweet home. Dalam bahasa Inggeris ada dua terma yang sering dipakai yang menunjukkan rumah. House dan home.

Jumat, 21 Februari 2014

Pekanbaru, adat Melayu

Pekanbaru, Riau adalah kota yang kaya minyak dan kayu. Kelapa sawit juga bertebaran di sepanjang jalan. Dengan kelapa sawit masyarakat Riau menjadi sangat kaya. Tapi dengan kelapa sawit pula ada yang memprediksi, suatu waktu nanti, Riau akan mengalami krisis air. Sebab, satu batang kelapa sawit dapat menyerap 18 liter air er harinya. Riau adalah kota yang cukup terkenal dengan Raja Ali Hajinya. Masyarakat Riau masih sangat kental dengan kesenian Melayu yang sangat mengedepankan sopan santun. Musiknya mendayu-dayu. Ada cengkok-cengkoknya juga. Memang Bahasa Melayu sangat identik dengan tradisi Islam yang sangat kental. ada satu dari sembilan bahasa Melayu--baca Indonesia--yang berasal dari bahasa Arab. Dewan Perwakilan Rakyat, DPR, ketiga tiganya bahasa Arab. Majelis Permusyawaratan Rakyat juga ketiga tiganya adalah bahasa Arab. Bahkan dalam al-Qur'an ditengarai ada bahasa Melayu. Kata Kafuran, sebagai campuran minuman surga adalah kapur Barus. Demikian pandangan Cak Nur, Prof. Dr. Nurcholish Madjid. Di Riau, ada banyak Rumah Adat Melayu. Ada Tenas Effendi, sastrawan Riau yang banyak menulis buku pantun Melayu. Bahasa Melayu menarik karena membuat penuturnya untuk memiliki marwah, martabat tinggi. Puisi-puisi Melayu sangatlah islami.

Kamis, 20 Februari 2014

Sarjana

Gelar sarjana sangatlah terhormat. Seorang sarjana dihormati karena kepakaran dan kejujuran akademiknya. Franz Rosental menulis buku khusus untuk menunjukkan betapa sarjana muslim sangat menjunjung tinggi kejujuran akademik. Seseorang kalau mengutip pandsngan seseorang ada eetikanya sendiri. Kutipan harus akurat. Kalau ada kata sisipan juga harus dijelaskan dan terpisah redaksi kutipan. Bahkan dalam penulisan sejarah awal Islam, rentetan sanad, periwayat juga selalu dicantumkan dalam tulisan.

Workshop

Dulu, sewaktu Jahja Umar, Ph.D yang menjabat direktur jenderal pendidikan Islam hampir semua kegiatan di direktorat yang berbunyi workshop, pasti dicoret oleh beliau. Menurut beliau workshop itu hanya membuang buang uang, dan hasilnya sudah bisa ditebak sebelum acara digelar. Beliau mencontohkan bahwa penataran para guru biasanya hanya menghasilkan selembar sertifikat. Bahkan, sertifikat sudah ditandatanganinya jauh jauh hari sebelum workshop digelar. Workshop seperti ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Pada waktu itu, para kasu dit mencari akal agar mengubah kegiatan yang berbau workshop agar tidak terdeteksi sebagai kegiatan yang bukan workshop. Waktu itu, setiap subdit harus memiliki kecanggihan ide agar bis membuat program yang dapat menghasilkan sesuatu. Setiap program harus bisa menjanjikan hasil atau out put dari kegiatan tersebut. Kebijakan Jahja Umar menjadi menarik.Karena setiap kegiatan yang telah menjadi program harus bermakna bagi bangsa. Setiap rupiah yang dihabiskan untuk sebuah program harus berdampak pada perbaikan daya saing bangsa. Workshop biasa diplesetkan menjadi work and shop. Work adalah kerja. Dan shop adalah belanja. Bahkan ada yang membaliknya. Shop and work. Shop, belanja dulu baru kerja. Hal ini bisa terjadi kalau kegiatan workshop ini digelar pada di kota seperti Bandung, Jakarta, Jogjakarta, surabaya sebagai surga belanja. Bahkan kota kota tersebut juga dikenal sebagai pusat kuliner. Apalagi kalau kegiatan dimaksud dilaksanakan pada tempat tempat yang eksotik. Saya sedang mengikuti workshop on partisipatory and gender responsive budgeting and planning, di Bandung, dari tanggal 20-22 pebruari 2014. Semoga workshop ini dapat menghasilkan sesuatu. Semoga sukses. Kegiatan ini disupport oleh Cowqter, SILE, local leadership for development.

Rabu, 19 Februari 2014

Maulid Nabi

Maulid adalah perayaan hari lahir Nabi. Perayaan hari lahir Nabi tidak berakar pada ayat al.Quran maupun sunnah Nabi. Itulah sebabnya, maulid Nabi biasa disebut bid'ah hasanah. Kemungkinan maulid terpengaruh oleh perayaan hari lahir tokoh-tokoh suci. Sangat boleh jadi, maulid juga dipengaruhi oleh peringatan haul, wafatnya seorang tokoh suci. Reaksi umat Islam tentang maulid juga terbagi dua.Sebagian sangat menganjurkannya karena pada perayaan maulid dibacakan kisah dan puji-pujian kepada Nabi. Sehingga, dari perayaan tersebut seseorang dapat mengambil suri tauladan dari nabi. Sementara golongan wahabi sangat menentang perayaan maulid. Seorang kawan bercerita bahwa salah satu faktor kegagalannya meraih gelar magister dari Ummul Qura university karena tesisnya terkait dengan maulid. Kawan tadi mendukung perayaan maulid. Begith tidak pedulinya seorang wahabi terhadap maulid. Bahkan situs situs sejarah yang terkait dengan tempat lahir Nabi telah dihancurkan oleh pemerintah Saudi Arabiyah yang berafiliasi kepada wahabi. Bahkan konon, pernah ada upaya untuk memindahkan pekuburan Baqi' keluar kota. Hanya saja ketika proses tersebut sudah dimulai, beberapa orang penggali kubur menemukan linggisnya berdarah. Padahal, pekuburan Baqi' sudah lama tidak aktif. Sebagian orang menduga bahwa ada banyak jenazah di Baqi yang terpelihara jasadnya dari bakteri atau cacing tanah. Sangat boleh jadi, para penghafal al.Quran, para sahabat atau para waliullah itu terpelihara jasadnya sampai hari kiamat.

Humor Sufi

Suatu hari, Hoja mendatangi teman kayanya untuk maksud meminjam uang. Teman kaya: untuk apa? Untuk membeli seekor gajah. Teman kaya: sudah tahu tidak punya uang, lalu mengapa hendak membeli seekor gajah. Memelihara seekor gajah memerlukan biaya banyak. Hoja: I came here to get money, not advice, said Hodja. Saya datang ke sini untuk mendapatkan uang, bukan nasehat. ( dikutip dari James Fadiman & Robert Frager, Essential Sufism, 1997, h. 162).

Fathullah Ghulen

Fathullah Ghulen adalah tokoh spiritual Turki yang sekarang ini berdomisili di Amerika Serikat. Saya mendapat cerita dari Prof. Dr. Yusni Shaby,--mantan rektor IAIN Ar-Raniry Banda Aceh bahwa beliau itu hidup berselibat. Tidak menikah. Wajahnya bercahaya. Pak Yusni sendiri meiliki pengalaman menarik mengunjungi beliau di suatu tempat yang jauh dari perkotaan. Di sebuah hutan. Di mana Ghulen hidup di tengah komunitasnya. Karena sudah sepuh, berjabat tangan dengan beliau pun sudah tidak diperkenankan lagi. Beliau dengan komunitasnya banyak mendirikan sekolah sekolah internasional di negara-negara tertentu.

Minggu, 16 Februari 2014

Perjalanan

Perjalanan panjang sering membuat kita kelelahan. Capek. Memang hidup ini adalah tempat untuk berjuang. Bukan untuk bersenang senang. Akhiratlah yang merupakan tempat untuk bersenag senag. Saya lalu mengingat sebuah riwayat yang berbunyi: al.dunya sijnun li al.mukmin. Wa jannatun li al.kafir. Dunia ini adalah penjara bagi orang beriman. Dan surga bagi orang kafir. Riwayat ini sangat populer. Syekh Abdul Qadir Jailany juga mengutipnya dalam kitabnya. Fathu al. Rabbany. Wal hasil, hidup ini adalah masih dalam perjalanan menuju alam akhirat yang abadi. Hidup ini ibarat seorang musafir yang sedang bernaung di bawah pohon. Musafir yang cerdas pastilah hanya mengambil dan membawa barang secukupnya untuk bekal seadanya. Kita heran, ada banyak orang yang senang menumpuk harta. Serakah. Tamak. Bahkan sangat kikir. Al.Quran menyebut mereka sebagai al.takatsur. Begitu serakahnya manusia itu, sampai sampai ada yang mencari harta di kuburan. Sebagaimana kata Prof. Dr. A'isyah Abdurrahman binti Al.Syathi'i.

Jumat, 14 Februari 2014

Jalan Sufi

Suatu hari, saya menonton TV. Siaran langsung --(TV Live)dengan guru sufi Hasyim Kabbani dari Amerika Serikat. Ada hal yang menggelitik. Mengapa harus ada "guru sufi"? Dan mengapa seorang murid harus taklid buta kepada syang mursyid? Ibarat seorang murid yang langsung loncat dari kapal, tanpa pikir panjang karena melihat gurunya sedang berenang. sang murid sudah yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa gurunya pada "jalan yang benar".

Raja dan si Badui

Syahdan, Syams-Tabrizi berkisah tentang seorang arab Badui. Suatu hari, sepasang suami-isteri Badui bertengkar hebat. Mereka bersepakat untuk mengakhiri kemiskinan hidup yang menderanya. Mereka sudah bosan hidup melarat. Sang isteri punya ide. Kita harus mempersempahkan sesuatu kepada raja. Tujuan persembahan itu adalah untuk mendapatkan hadiah dari raja. Lalu, apa ya, pikir mereka. Harta satu-satunya yang dimilikinya adalah air jernih tadah hu7jan yang mereka kumpulkan dengan susah payah. Air tersebut merupakan "sesuatu" yang sangat berharga bagi masyarkat Badui yang hidup di padang pasir. Gersang. Mereka menyimpannya di bejana. Dan berangkatlah sang suami ke Baghdad. Setibanya di istana raja, si badui meminta izin untuk masuk. Air yang dibawanya diterima dengan suka cita oleh raja. Dibawanya dengan sangat hati-hati. Si Badui diperlakukan bak tamu kerajaan. Setelah itu, raja berterima kasih atas upaya si Badui memberinya hadiah. Raja memberinya hadiah sesuai dengan harapan si Badui. Setelah itu, raja memerintahkan prajurit untuk mengantar si Badui pulang. Raja, sambil berbisik kepada prajuritnya: "kalau sibadui pulang, tolong lewat sungai Tigris". Demikianlah kisah alegoris di atas. Kisah tersebut ibarat seorang hamba yang tekun beribadah kepada Allah Swt dengan berharap pahala yang besar. Dan tujuan akhirnya dimasukkan sebagai ahli surga. Kita menyembah kepada Allah swt, padahal Allah Swt sendiri tidak mendapatkan manfaat sekecil apa pun. Manusialah yang membutuhkan. Allah swt maha rahman dan maha rahim kepada hamba-hamba-Nya. Meskipun raja tidak mmebutuhkan air tadah hujan si Badui, tetapi tetap memperlakukan sebagai tamu kerajaan. Menerima persembahannya dengan suka cita. Meskipun raja memiliki air sungai Tigris yang melimpah dan terkenal manis itu. Semoga kita mendapatkan rahmat dan kasih-Nya. Wa Allah a'lam.

JK: Diplomasi ala Bugis

Thu Sep 2, 2010 10:33 pm (PDT) Andaikan JK tetap di posisi Wapres, dan SBY tidak tinggi hati mungkin soal dengan Malaysia sudah selesai. IS ------- Sebelum saya menjabat sebagai WAPRES, karakter dan watak orang Bugis sangat jarang yang mengenalnya di belahan nusantara ini. Bahkan ada banyak pendapat yang keliru dan menyangka orang bugis adalah bangsa yang keras dan tidak pernah kenal kompromi. Ini jika melihat dari sejarah banyak yang menganggap bahwa orang bugis adalah bajak laut pada masa silam. Anggapan ini sungguh tidak berdasar dan keliru. Orang bugis sebenarnya mempunyai cirri khas yang menarik. Dari sejarahnya kerajaan bugis didirikan bukan pada pusat-pusat ibu kota dan sangat jauh dari pengaruh India. Itulah sebabnya di Bugis tidak ada candi. Ini berbeda dengan kerajaan jawa yang mebangun pusat kerajaannya pada ibu kota dan bersifat konsentris. Namun demikian, orang bugis sudah terkenal memiliki kebudayaan, mereka memiliki tradisi lisan maupun tulisan. Bahkan orang bugis memiliki salah satu epos terbesar di dunia yang lebih panjang daripada epos Mahabarata yakni cerita tentang lagaligo yang sampai saat ini sering dibaca dan disalin ulang dan menjadi budaya yang mengakar pada masyarakat bugis. Bagi suku-suku lain, orang Bugis sering dianggap sebagai orang yang berkarakter keras dan sangat menjunjung tinggi kehormatan. Bila perlu demi kehormatan, orang bugis bersedia melakukan kekerasan. Namun dibalik sifat itu semua, sebenarnya orang bugis adalah orang yang sangat ramah, menghargai orang lain dan menjunjung tinggi kesetiakawanan, bahkan bersedia menjadi bumper demi kesetiakawanan. (itulah mungkin sebabnya mengapa Golkar pada masa pemerintahan SBY-JK sering menjadi Bumper karena ia dipimpin oleh seorang yang sangat berwatak bugis). Meskipun sebagai bangsa perantau, orang bugis selalu membawa identitas bugisnya di mana mana. Beberapa orang-orang di singapura dan Malaysia meskipun sudah menjadi warga Negara sana, dan mereka sudah bergaya hidup modern tapi mereka selalu mengaku sebagai orang Bugis meskpiun sudah merupakan keturunan yang kesekian dan belum pernah menginjak tanah bugis. Begitu juga dengan saya, selama terjun ke dunia politik saya tidak pernah melepas karakter bugis saya yang blak-blakan, dan sering dianggap kurang santun bagi mereka yang sangat menghargai etiket. Tapi itulah saya, saya sering mengatakan kepada teman-teman, jangan paksa saya jadi orang jawa. Menjadi orang bugis dan berkarakter keras kadang berguna juga. Waktu menyelesaikan kasus ambalat untuk pertama kalinya, saat itu saya menggunakan gaya diplomasi ala Bugis yang anda tidak dapatkan dalam literature strategi diplomasi. Waktu itu saya ke Malaysia bertemu dengan Wakil Perdana Menteri yaitu Najib (kini Najib sudah jd Perdana Menterin red). Saat itu ia ditemani oleh 5 Menteri dan saya juga ditemani oleh 5 Menteri plus Dubes kita. Saat pertemuan itu saya bilang ke Najib “ Najib…Ambalat itu masalah sensitive, itu bisa membuat kita perang. Kalau kita perang, belum tentu siapa yang menang. Tapi satu hal yang mesti you ingat, di Malaysia ini ada 1 juta orang Indonesia, 1000 orang saja saya ajari Bom, dan mereka Bom ini gedung-gedung di Malaysia maka habislah kalian” Saat itu pak Najib kaget, dia sadar sebagai sesama Bugis, ancaman saya bukan hanya gertakan belaka. Dia bilang ke saya “pak Jusuf, tidak bisa begitu” Saya bilang ke dia “makanya mari kita berunding, terus terang saya kadang tidak suka sama you punya Negara, Buruh-buruh Ilegal dari Indonesia ditangkapi kayak binatang, sedangkan majikannya tidak ditangkap, padahal kalau ada buruh Ilegal maka tentu ada juga majikan illegal. Setiap ada Ilegal loging pasti orang Malaysia yang ambil, begitu ada kebakaran hutan mereka marah-marah, padahal hampir sepanjang tahun mereka menghirup udara segar yang dihasilkan oleh hutan-hutan di Indonesia, satu bulan saja ada kabut asap mereka marah marah. Dan juga setiap ada ledakan Bom di Indonesia selalu orang Malaysia dalangnya” Waktu itu Pak Dubes langsung bisiki saya “Pak, Ini sepertinya sudah melewati batas diplomasi” Saya langsung bilang ke dia “kau kan Dubes, yah sudah kau perbaikilah mana yang lewat” Setelah itu, untuk menunjukkan ketidak sukaan saya kepada Malaysia saya menolak menginap di Kuala Lumpur, saya bilang saya mau menginap di kampong Bugis di Johor sana. Akhirnya pak Najib ikut juga saya ke sana. Di atas mobil, dalam perjalanan menuju Johor Pak Najib Bilang ke saya “ Kayaknya bapak terlalu keras tadi waktu berunding” Saya cuman bilang ke dia “kamu kan juga orang Bugis, kenapa kau tidak keras juga tadi?” mendengar itu dia cuman ketawa saja. Malamnya di Johor, kita makan malam dan nyanyi-nyanyi, mengundang Siti Nurhaliza, sampai jam 1 malam dan kita ngantuk. Keesokan paginya kita main golf, dan saat itu juga masalah Ambalat selesai. Dengan gaya Diplomasi ala Bugis, saya tidak perlu memakai bahan yang sudah disiapkan oleh DEPLU semua spontanitas saja. Dan sampai sekarang kalau ada tentara Malaysia datang lagi di Ambalat, saya tinggal telpon Najib “Hey Najib, jangan lagi kau kirim, you punya tentara ke Ambalat, kita bisa perang nanti” Demikan juga waktu saya menyuruh EXXON supaya angkat kaki dari Blok Natuna. Waktu itu saya dikejar oleh orang-orang EXXON mereka mau melobi. Tapi saya selalu menolak ketemu dan menghindar. Saya ke Riyadh, mereka mau nyusul ke sana, saya ke Jedah mereka mau datang, tapi saya tolak karena saya mau ibadah dan sampai di belahan bumi manapun mereka kejar saya. Akhirnya waktu itu Di Makassar karena melihat kegigihan mereka, saya suruh mereka datang. Dan datanglah itu Chairman Exxon mereka 4 orang dan saya hanya ditemani oleh Sekretaris saya. Saat pertemuan di Hotel Sahid Makassar, orang Exxon bilang ke saya, “Mr.Vice President, anda kalau membatalkan kontrak dengan EXXON, maka besok akan saya SU” Saya langsung pukul meja saya dan bilang ke dia “kalau kau berani SU, maka saya akan SU kau 10 kali, Its my country, not your country, jangan kau datang ke sini mau ancam-ancam saya”. Saat itu dia langsung minta maaf. Dan saat itu Blok Natuna kembali ke tangan kita pengelolaannya, meskipun pada akhirnya lepas lagi ke EXXON karena wewenang saya dicabut dan control tidak lagi berada di tangan saya. Apa pun itu, untuk kehormatan bangsa, kita jangan mau didikte oleh bangsa lain, kalau mereka keras, maka kita balas lebih keras lagi. Jangan pernah takut kita akan dibuat susah dan macam-macam. Selama kita yakin Tuhan selalu bersama kita, maka bangsa lain tidak akan bisa berbuat apa-apa terhadap kita. (divosting oleh Saleh Mude via email saya: afikrizain@yahoo.com) http://umum. kompasiana. com/2009/ 08/04/diplomasi- ala-bug

CT: Si Anak Singkong

Tanggal 12 pebruari 2014, di Gedung Rektorat Universitas Negeri Jakarta, Saya mengikuti penganugerahan Doktor Honoris Causa di bidang pengembangan sumber daya manusia kepada Chairul Tanjung. CT demikian namanya dipanggil adalah terlahir sebagai anak miskin. Dalam acara tersebut digelar video singkat yang menampilkan perjalanan hidup CT yang terlahir dan besar di sebuah rumah yang terletak di gang sempit. Menurut pengakuan CT, selama 20 tahun karena hidup dalam kemiskinan, ia terpaksa harus buang hajat “di selokan”. Hidupnya sangat menderita. Tapi ia pekerja keras. Pantang menyerah. Sejak SD, ia harus bekerja keras. Ia terpaksa membatalkan piknik atau study tournya ke Jogjakarta karena hanya memiliki uang RP 5.000,-. Sementara ongkos bus seharga Rp. 15.000. Ia berjualan, menawarkan jasa kepada teman-temannya. Ternyata dari kerjanya itu, ia hanya bia mendapatkan uang sebanyak Rp. 5.000,-. Ia pun harus turun bus, dan dengan penuh kesedihan melepas teman-temannya ke Jogjakarta. Pada kesempatan lain, ia terguncang ketika harus masuk ke perguruan tinggi. Tapi pembayaran masuknya sebanyak Rp. 150. 000,- Ia tidak memiliki uang sebanyak itu. Ibunya terpaksa menjual kain halus yang merupakan warisannya. Ketika kain itu dijual sang ibu, harganya untuk membayar uang masuk kuliah di Universitas Indonesia. Sambil berpesan kepada CT bahwa ia harus belajar dan tekun. Uang Rp 150.000 dari hasil penjualan kain halus satu-satu benda terbaik yang dimiliki sang ibu. CT kembali tertegun. Dan bertekad untuk belajar dan sukses. Di sela-sela belajarnya, CT harus berjualan poto-copyan buku teks kepada teman-teman sekelasnya. Dari hasil penjualan itulah, CT bisa mendapatkan tambahan jajanan. Dan dari situ pula ia memulai bisnis percetakan. CT sekarang adalah seorang saudagar kaya. Ia pendiri Trans TV dan ketua KTT APEC yang spektakuler di Bali, kemarin. KTT APEC yang terbaik dan tersukses sepanjang sejarahnya. Hebat. Berkat kerja keras. Ketika, CT ditanya oleh salah seorang penanya dalam acara penganugerahan DR (HC), apakah beliau bersedia dicalonkan menjadi Capres? CT menjawab diplomatis, bahwa sampai hari ini ia belum mendapat “perintah” dari ATAS. Saya ini “prajurit” Tuhan. Apa yang dikehendaki-NYa pastilah akan terjadi. Tidak mungkin CT bisa seperti sekarang hanya karena kerja keras, kecerdasan dan ketekunan. Ini semua terjadi karena “izin-Nya”. Dalam pemaparannya, CT banyak bercerita tentang pentingnya pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Terutama untuk menyongsong tahun 2030. Indonesia memang dikaruniai demographic bonus. Tapi hal itu harus dikelola dengan baik. Menurut McKinsey, Indonesia pada tahun 2030 akan menjadi Negara kaya dengan peringkat ke-7. Dan menurut CT, pada tahun tersebut Indonesia akan menduduki peringkat ke-5. Sebab, Indonesia adalah Negara dengan penduduk yang sangat besar, sda yang cukup memadai. Asalkan, Indonesia dikelola dengan baik. Tingkat optimism masyarakatnya juga dibangun. Keterlibatan perguruan tingginya juga intensif dalam membangun sumber daya manusia yang handal. Tenaga kerja yang lulusan perguruan tinggi sangat berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja suatu bangsa. Jakarta, 12 pebruari 2014.

Rabu, 12 Februari 2014

Oposisi Madinah

Sekrang kawan bercerita tentang disertasi yang sedang ditulisnya. Interaksi Nabi shallah Allah alaih wa sallama dengan orang Yahudi dan Nasrani. Langsung saja saya mengajukan lertanyaan yang bernada keberatan,setelah saya mendengarkan kesimpulan kesimpulan disertasinya. Antara lain, apa manfaat dari penelitian seperti itu? Apakah akan memberi wawasan bagi dialog agama agama yang masih sangat relevan sekarang ini. Apakah teori sosial konflik yang menjadi pisau analisisnya masih relevan untuk mengkaji prilaku Nabi? Hati hati, pinta saya. Jangan sampai memaksakan metodologi tertentu yang sesungguhnya tidak relevan diterapkan bagi kajian Islam awal. Saya bertanya lagi, mengenai buku buku yang sudah dibacanya. Seperti karya Martin Lings yang berjudul Muhammad shalla Allah alih wa sallama, his life based on the earliest sorces, 1983. Karya Dr Ali Syariati, Muhammad shallah alaih wa sallama, min al.hijrat hatta al.wafat yang berkisah tentang revoljsi sosial hang dibangun oleh rasulullah shalla Allah alaih wa sallama. Karya Karen Armstrong, W.Montglmery Watt, Muhammad, Prophet and Statesman, dan seterusnya. Ada juga Fiqih Sirah karya Syekh Muhammad al.Ghazali. Di penghujung pembicaraan, kawan tadi menjelaskan kesimpulan awal penelitiannya. antara lain, Nabi shalla Allah alaih wa sallama biasa juga keras dalam pergaulan dengan kaum Yahudi terutama setelah terjadinya pengkhianatan Yahudi di Khaibar. Saya menyarankan agar kawan tadi membaca artikel singkat, Haifa tentang oposisi Madinah. Meskipun tulisan kurang simpatik dan tidak menguntungkan pembaca muslim, tapi perlu untuk mengasah daya kritis seorang peneliti. Setuju atau menolaknya, ada pilihan dan positioning seorang peneliti. Semoga kawan saya yang kalem inisegera menuntaskan penelitiannya. Salam sukses.

Selasa, 11 Februari 2014

Suami Arab

Seorang kawan brcerita bahwa tradisi suku Arab dari Yaman sekiranya dia kepergok isterinya "berkencan" dengan wanita lain, maka pantangan bagi mereka untuk mengakui perbuatannya. Karena hal itu akan membuat seorang suami "lemah" di hadapan isterinya. Sebab, kalau ada apa-apa, maka sang isteri dapat "mengancam", awas akan kubuka kedok ente.

Anak Cerdas

Robert Kiyosaki menulis buku yang mengejutkan kita. Judul bukunya adalah: Why “A” students work for “C” student. And “B’ student work for government? Mengapa anak-anak yang bernilai akademik tinggi justeru bekerja kepada anak-anak yang bernilai rendah? Dan mengapa anak-anak yang bernilai “pertengahan” justeru puas dengan bekerja sebagai pegawai negeri? A adalah academic. B adalah bureaucracy, dan C adalah capitalis. Salah satu jawaban yang diajukan oleh Kiyosaki adalah karena banyak sekolah yang tidk mengajarkan tentang uang. Bahkan pada tingkat perguruan tinggi pun mata kuliah tentang uang hanya bagi mereka yang memilih jurusan ekonomi, akuntansi, dan perbankan saja. Mahasiswa yang memilih jurusan atau program studi ilmu-ilmu sial atau kealaman tidak mempelajari tentang uang sama sekali. Kalau pun ada yang berkaitan dengan uang, biasanya mereka belajar secara otodidak. Mungkin juga ada factor lain kesuksesan anak cerdas tadi. Sebab, anak-anak yang memiliki IQ yang standar lebih berani menantang hidup. Karena mereka sadar, mereka tidak memiliki IPK yang cukup untuk bersaing dengan teman-teman pintarnya tadi. Mereka harus sanggup menerobos dan menciptakan masa depannya sendiri. Mereka harus fighter. Bertarung sekuat tenaga untuk keluar sebagai pemenang. Sementara teman-teman pintarnya tadi, sudah cukup puas dengan IPK yang tinggi dan label anak jenius. Mereka terlena dengan sejumlah predikat yang disandangnya. Mereka terbelenggu dan menjadi peragu dengan kemampuan dan komptensinya sendiri. Ilmu yang dimilikinya justeru membelenggunya untuk menerobos dan menerjang “takdir”. Tentu perlu penelitian lebih lanjut mengenai ini. Memang dalam kenyataannya, ada banyak fakta yang membenarkannya. Anak-anak yang prestasi akademiknya biasa-biasa saja, tetapi memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan atau menentukan kendali di sebuah lembaga. Jakarta, 22 januari 2014.

SDA: Inspirator Pendidikan Islam

Saya (SDA) memiliki pengalaman unik. Saya pernah berkunjung ke Banten karena ada madrasah yang rubuh. Muridnya berjumlah sekitar 12 orang. Ketika madrasah tersebut mendapatkan bantuan sebanyak 10 juta rupiah, Kyainya membeli genteng. Beban atanya menjadi berat. Lalu ambruk!. Sang Ustaz, hidup pas-pasan bahkan sangat miskin, tapi semangat mendidiknya sangat luar biasa. Rumah, tempat tinggalnya di atas bukit dekat madrasah binaannya. Saya betul-betul menghormati Kyai itu. Saya angkat topi kepada beliau. Lalu kita bantu madrasahnya. Memang ada sesuatu yang unik pada diri Kyai. Itulah sebabnya, untuk menjadi Kyai, tidak sekedar memiliki ilmu pengetahuan agama yang mumpuni. Ada sesuatu yang unik dalam diri Kyai. Yakni ikhlas dan daya juang yang tinggi. Keikhlasan dan daya juang seorang Kyai melampaui dirinya. Kyai yang memiliki penghasilan rendah, bisa saja memiliki pesantren besar dan maju. (Wawancara dengan pak SDA di kediamannya). Ada empat hal pokok yang selama ini menjadi kegelisahan SDA dan mungkin juga banyak pakar serta pemerhati kajian Islam, yakni: (1) Pentingnya usaha yang sungguh-sungguh untuk meretas dikhotomi ilmu pengetahuan; (2) Memosisikan al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam pengembangan ilmu; (3) Spirit al-Qur’an dalam pemberdayaan umat; (4) Positioning Islam Indonesia. Setidaknya ada tiga pemikiran yang berkembang terkait dengan sepak terjang SDA selama ini. Ada yang mengusulkan agar beliau mendapatkan Doktor Honoris Causa pada sisi pembinaan dan pemberdayaan umat terutama ketika menjadi Menteri UKM. Ada juga Lembaga Pendidikan Islam yang mengusulkan agar pak SDA bisa berkonsentrasi sebagai praktisi dalam bidang politik Islam. Dan UIN Maliki Malang melihat pantasnya SDA sebagai Penggerak Kajian Islam. Hal ini dilatari oleh pikiran-pikiran SDA yang sering dikemukakan di pondok pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi mengenai dikhotomi ilmu, bio-teknologi, nuklir, dll. Pemikiran seperti ini dianggap menghentak dan dapat menjadi pemicu serta penggerak tumbuh kembangnya kajian keilmuan keislaman. Akhiri Dikhotomi Ilmu al-Qur’an adalah kitab suci, pedoman hidup dan sumber inspirasi yang memperlihatkan kepada kita sesuatu dengan sangat nyata. al-Qur’an adalah kitab-un mubin, kitab suci yang memuat keterangan dan penjelasan yang sangat nyata dan jelas keterangan-keterangannya. Selama ini, kita sangat asyik mengkaji ayat-ayat ahkam (ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum), aqidah, sejarah, dan tauhid. Ayat-ayat yang seperti ini—yang lebih popular disebut sebagai ayat-ayat Qauliyah-- mendapatkan porsi dan banyak sekali kita kupas. Sedang ayat-ayat kauniyah—yang berbicara tentang fenomena alam-- masih jauh tertinggal. Sepertinya ayat-ayat kauniyah masih kurang mendapatkan perhatian secara proporsional. Padahal menurut sebagian ahli, ayat-ayat kauniyah lebih banyak dalam al-Qur’an dibanding ayat-ayat hukum. Syeikh Tanthawi Jauhari menghitung ayat-ayat kauniyah sekitar 750-an ayat (Thantawi Jauhari, Tafsir al-Jawahir). Ada ahli yang menghitung lebih dari 1.000-an ayat-ayat kauniyah.( Agus Purwanto, Ayat-ayat Semesta Sisi-Sisi al-Qur’an yang Terlupakan, 2008). Mungkin inilah salah satu faktor mengapa akhir-akhir ini sains dan teknologi kurang berkembang di dunia Islam. SDA menjelaskan bahwa mungkin ada kesahalah ilmuan dan cendekiawan kita. Seakan-akan kalau belajar ilmu non-agama atau ilmu-ilmu umum, sepertinya tidak mendapatkan ganjaran pahala. Seseorang dianggap mulia dan mendapatkan pahala kalau yang bersangkutan mendalami “ilmu-ilmu- agama”, seperti belajar aqidah, akhlak, fiqhi, ushul fiqhi, tafsir, hadis, dan sebagainya. Padahal, al-Qur’an Surah Ali ‘Imran (2): ayat 190-191 menegaskan karakter Ulul Albab itu adalah mereka yang selalu ingat kepada Allah seraya merenungkan ciptaan-Nya. 190. Sungguh, dalam penciptaan langit dan bumi, dan dalam pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (Kekuasaan Tuhan) bagi orang yang menggunakan pikiran. 191. (yaitu) orang yang berzikir memuji Allah sambil berdiri, duduk dan (berbaring) di sisinya, dan berpikir tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Tuhan kami, tiada sia-sia Kau menciptakan ini semua! Maha Suci Engkau, Lindungilah kami dari azab api (neraka). Akibat dari dikhotomi ilmu tersebut ialah al-Qur’an tidak menjadi sumber inspirasi dan motivasi secara maksimal. Al-Qur’an tidak menjadi kajian utama. Hal ini terlihat dari pengajaran al-Qur’an di lembaga pendidikan kita sebut saja Pondok Pesantren, dan Madrasah Diniyah. Pengajaran Al-Quran belum menjadi mainstream untuk membangun wawasan anak-anak didik kita secara komprehensif. Misalnya, pengajaran bab al-wudhu’ dalam mata pelajaran fiqhi masih berkutat pada syarat dan rukun serta hal-hal yang membatalkan wudhu. Wudhu belum dikaitkan dengan perlunya memelihara lingkungan hidup. Wudhu belum dihubungkan dengan manfaat air sebagai sumber kehidupan. Mestinya kita mulai menerapkan kurikulum integratif-holistik pada semua level pendidikan, mulai Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Aliyah, pondok Pesantren dan bahkan sampai UIN dan IAIN. Kalau kita kaitkan dengan prestasi tokoh-tokoh Islam pada masa kejayaan peradaban Islam masa lalu, seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, al-Biruni, Ibnu Haitham, mereka mempelajari Islam secara komprehensif, di samping mempelajari al-Jabar (matematika), mereka juga mendalami seni, filsafat, sosiologi, dan semua ilmu yang berkembang pada masanya masuk dalam penjelajahan ilmu pengetahuan para ilmuan Islam itu. John Freely menulis dengan sangat akurat mengenai peran ilmuwan dan sains Islam dalam membentuk peradaban barat dalam bukunya dengan judul: Light from the East—How Islamic Science Helped Shape the Western World, 2010. Ketika Eropa masih berada dalam masa kegelapan (the dark age), dunia Islam sudah sangat maju dengan ketinggian ilmu pengetahuan dan sainsnya. Abad pertengahan Islam dimulai dengan penerjemahan secara besar-besaran karya-karya filsafat Yunani, Mesopotamia, India dan China ke dalam Bahasa Arab di Baghdad pada abad ke-8. Oleh para filsuf, fisikawan, astronom, ahli matematika, pengetahuan ini dibawa dari Samarkand dan Baghdad diboyong ke Cordoba sampai munculnya renaisans Eropa. Muncullah tokoh-tokoh seperti Thomas Aquinas dan Nicolaus Copernicus yang sesungguhnya ilmu yang dikembangkannya sangat diinspirasi dari para ilmuwan dan sains Islam. Pemikiran filsafat Ibnu Rusyd yang dikenal di Barat dengan nama Averrous sangat berperan dalam menumbuhkan tradisi filsafat di Barat. Halmana Ibnu Rusyd adalah pensyarah pemikiran filsafat Aristoteles yang sangat fasih. Ibnu Sina—yang dikenal di Barat dengan sebutan Avicenna—dianggap sebagai bapak anatomi dunia. Karya beliau al-Qanun fi al-Thibb menjadi rujukan utama di barat di bidang kedokteran sampai abad ke-17. Ibnu Khaldun dengan kitab Muqaddimah-nya adalah Bapak Sosiologi modern. Ilmuan muslim telah menjadi “jembatan emas” bagi peradaban dunia barat. Al-Qur’an: Sumber Inspirasi al-Qur’an adalah hudan li al-nas, kompas kehidupan bagi umat manusia. al-Qur’an juga sebagai al-bayyinat, memuat keterangan yang sangat jelas bagi manusia. al-Qur’an juga sebagai al-furqan, memuat penjelasan antara yang haq dan yang bathil. Dan yang lebih penting al-Qur’an mengandung petunjuk untuk mendapatkan inspirasi lebih mendalam, al-hikmah. Ayat yang relevan QS. al-Baqarah (2): 269 yang termahnya sebagai berikut: Ia memberi hikmah kepada siapa yang Ia berkenan. Dan barang siapa diberi-Nya hikmah, Kepadanya telah diberikan kebaikan melimpah. Namun tiada yang mengambil peringatan, kecuali orang yang punya pikiran (Ulu al-Albab) . Jadi, al-Qur’an adalah kitab suci yang sekaligus sebagai sumber inspirasi. Ada banyak ayat yang sesungguhnya ayat-ayat tersebut mengandung hikmah dan kandungan yang sangat dalam, tapi belum dipahami secara maksimal. Ayat al-kursi, umpamanya (QS. al-Baqarah (2): 255. 255. Allah! Tiada Tuhan selain ia, Yang Hidup, yang Berdiri Sendiri. Tiada pernah mengantuk, dan tiada ia pernah tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di hadapan-Nya, kecuali dengan izin-Nya? Ia mengetahui apa yang di depan mereka, dan apa di belakang mereka, sedang mereka tiada tahu apa-apa tentang ilmu-Nya, kecuali apa yang Ia kehendaki. Singgasana-Nya meliputi langit dan bumi. Dan tiada Ia merasa letih memelihara keduanya, karena Ialah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar. Selama ini, ayat Kursi dibaca untuk mengusir setan. Atau dibaca sebagai amalan dengan maksud untuk mendapatkan kedigjayaan, kesaktian. Atau berfungsi sebagai wirid harian agar yang membacanya mendapatkan jabatan tertentu. Padahal, ayat kursi memuat kandungan nilai tauhid yang sangat luar biasa dan sangat rasional. Bahwa Tuhan tidak ngantuk dan tidak tidur: ….La sinat-un wa la naum….Itu menjadi pembeda yang sangat jelas dengan makhluk-Nya yang mengantuk dan tidur. Lalu, apa akibatnya: …Dia (Tuhan) tidak mengantuk dan tidak tidur? Dia selalu sadar. Dia selalu waspada. Maka pantaslah kalau Dia Yang Maha Kuasa. Maka pantaslah kalau Dia pemilik segala apa yang ada di petala langit dan bumi…..Lahu ma fi al-samawat wa al-ardh… Jadi, Dia yang tidak mengantuk dan tidak tidur sangat pantas dan sangat benar kalau dikatakan:…Dialah pemilik langit dan bumi. Sebaliknya, apa konsekwensinya kalau seseorang itu mengantuk dan tidur? Jangankan melindungi yang lain, orang yang mengantuk dan tidur untuk melindungi dirinya sendiri dari gigitan seekor nyamuk pun ia tidak kuasa. Maka tidak laik baginya disebut sebagai “berkuasa”. Pemahaman seperti ini dapat menggerakkan pemikiran dalam bidang tauhid. Hal ini juga dapat menambah dan mempertebal keimanan kita. Ayat-ayat Kauniyah harus dieksplorasi lebih jauh dan menjadi kajian utama dalam pengembangan studi Islam. Dalam Al-Qur’an ada ayat yang menjelaskan tentang atom, dan bahkan sampai pada pembahasan nuklir. Ternyata Al-Qur’an sebetulnya sudah menyebutkan itu semua. Dan kita belum melakukan eksplorasi. Ayat tentang peristiwa Isra’ dan Mikraj, misalnya. Q.S. al-Isra’ (17): 1 yang artinya: Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha ,yang telah Kami berkati sekitarnya. Untuk memperlihatkan kepadanya beberapa tanda (Kebesaran) Kami. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Melihat. Potongan ayat ….al-lazi baraknana haulahu…yang bermakna: keberkahan dan keselamatan. Tapi selama ini, ayat al-Isra’ yang memuat kisah perjalanan Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama menerima shalat lima waktu, belum dikaji secara komprehensif. Biasanya peristiwa Isra’ dan mikraj selalu saja dibumbui dengan kisah-kisah isra’iliyat yang supra-rasional, bahkan ada banyak kisah yang irrasional. Peristiwa Isra’ dan Mikraj selama ini belum menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan sains. Ada pandangan lain yang melihat bahwa keberangkatan Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama dari Masjidil Haram, Mekkah ke Masjidil Aqsha, Palestina pada sepertiga malam itu, jarak bumi tidak dihitung mil tapi tahun sinar. Sekian tahun cahaya. Bagaimana Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama bisa selamat dalam sebuah perjalanan dengan kecepatan seperti apa? Tidak logis? Suatu perjalanan yang melebihi ratusan tahun cahaya. Bisa dibayangkan bagaimana Nabi bisa melesat. Tentu akan terjadi gesekan udara yang benda sekeras apapun, pasti hancur. Apakah frase …al-lazi barakna haulahu…bisa dianalogikan dengan pesawat ulang-aling. Pesawat ini pun dilindungi oleh komponen yang dapat menahan panas karena terbuat dari bahan silicon. Seperti challenger, supaya tidak meledak. Prof. Achmad Baiquni menganalisis bahwa pada peristiwa Isra’ dan Mikraj, kendaraan Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama adalah buraq. Buraq itu sering divisualisasikan sebagai seekor kuda berkepala manusia. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemahaman bagi kalangan awam. Sesungguhnya buraq itu adalah kilatan cahaya. Kendaraan Nabi, seperti kilatan cahaya. Jadi, bukan sinar biasa. Lebih jauh frase…al-lazi barakna haulahu……bahwasanya badan Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama telah “disenyawakan” dengan cahaya, sehingga Nabi bisa melesat seperti kecepatan cahaya. Pemahaman seperti ini tentu sangat dalam sekali. Tetapi kalau peristiwa Isra’dan Mikraj hanya dipahami sangat normatif, maka tentu tidak banyak memberikan makna bagi kehidupan dan pengembangan sains (Prof. Achmad Baiquni: al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, 1996). Meskipun pada sisi lain, ada ulama tafsir yang sangat berhati-hati dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah dengan metode tafsir al-‘ilmy. Sebab, bagi mereka al-Qur’an bukanlah kitab suci ilmiyah, tapi lebih sebagai kitab suci yang memuat panduan akhlak, etika, dan moral bagi seluruh umat manusia ( M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Qur’an; Fazlur Rahman, Major Themes of the Qur’an, 2009; Tosihiko Izutsu, Ethico-Religious Concepts in the Quran, 1966). Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa ada banyak ayat al-Qur’an yang mengandung isyarat-isyarat ilmiyah untuk pengembangan ilmu dan sains. Bagaimana dengan pengembangan kajian keilmuan Islam di Perguruan Tinggi Agama kita? Apa bedanya prodi-prodi umum yang dikembangkan di Universitas Islam Negeri dengan Universitas Umum lainnya? Apa bedanya Fakultas Sosiologi dan Kedokteran yang ada di kita? Mestinya ayat-ayat sosiologi dan ayat-ayat yang berkaitan dengan kedokteran harus menjadi fokus kajian. Sebagai contoh QS. al-Mukminun: ayat 12-14; 12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah. 13. Kemudian Kami jadikan ia mani, yang disimpan dalam wadah yang kokoh aman (rahim). 14. Kemudian mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dari segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, Kemudian Kami bungkus tulang itu dengan daging. Kemudian Kami bentuk ia jadi makhluk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Wa laqad- khalaqna al-insan min sulalat-in min thin……Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah. Prof. Achmad Baiquni menjelaskan ayat ini bahwa dari unsur-unsur kimiawi hydrogen, karbon, nitrogen, oksigen yang terkandung di dalam gas-gas yang keluar dari tanah itulah yang bermula segala kehidupan di bumi (kemudian unsure-unsur kimiawi lain yang berada di tanah seperti fosfor, kalsium, besi dan lain-lainnya ikut memainkan peranannya); …itulah penyusun biomolekul atau molekul-molekul kehidupan. Nyata bahwa semua makhluk hidup termasuk manusia, diciptakan dari unsur-unsur kimiawi yang ada di bumi (Achmad Baiquni, al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, h. 192-193). Pada ayat lain, QS. al-Rum(30) ayat 24 dijelaskan:….Dan di antara tanda-tanda ( Kebesaran)-Nya, ialah bahwa Ia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Ia menurunkan hujan dari langit, dan dengan itu Ia menghidupkan bumi setelah ia mati. Sungguh, dalam yang demikian itu, Ada bukti-bukti bagi orang yang menggunakan akalnya. QS. al-Anbiya’: ayat 30,….Dan dari airlah Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Apakah mereka tidak juga mau beriman? Mungkin itu pula sebabnya sehingga dokter menasehati kita agar banyak minum air putih. Mungkin karena asal-muasal kita dari air. Dan sekitar 80% tubuh kita terdiri dari air. Di sini letak pembeda prodi kedokteran Universitas Islam Negeri kita dengan kedokteran yang lainnya. Peserta didik dan lulusan kita, dengan ilmu yang mereka dapatkan akan mengantarkan mereka untuk berucap: Subhana Allah: Maha Suci Allah. Rabbana ma khalaqta haza bathilan; Ya Tuhan kami, Tiadalah makhluk ciptaan-Mu yang menjadi sia-sia. Semua pasti ada manfaat dan keguanaannya. Pohon jati umpamanya mulai akar, batang, sampai daun semua berfungsi. Daun jati dapat memnjadi pembungkus makanan tertentu yang juga menjadi pencipta cita rasa bagi makanan tersebut. Daun jati juga bisa menjadi zat pewarna. Batang pohon jati lebih bermanfaat lagi untuk mebelier, dan seni ukir. Akar jati juga memiliki manfaat yang tidak sedikit. Pohon kelapa, tidak ada yang terbuang. Kalau ada floran dan fauna yang tidak dimakan oleh manusia atau binatang atau makhluk lainnya, pasti menjadi pupuk dan penyeimbang baagi ekosistem. Ini sangat luar biasa. Karena kitab suci itu memberikan tanda-tanda yang sangat perlu dikaji yang menantang kita berpikir. Kita sering menemukan dan membaca potongan ayat…la ayatin li qawmin yatafakkarun…al-Qur’an itu memberikan tanda-tanda, fenomena yang terlihat yang belum terlihat oleh manusia. Dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang memberi petunjuk agar meneliti tetumbuhan, flora dan fauna yang ada di sekeliling kita. al-Qur’an biasa menyebut tumbuhan dan hewan tertentu seperti pohon Tin dan buah Zaitun dalam QS. al-Tin, ayat 1: wa al-Tin wa al-Zaitun, Demi pohon Tin dan Zaitun. Ternyata pohon Zaitun, buah dan minyaknya sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Dahan-dahan pohon Zaitun juga sangat baik untuk bahan siwak ( Cal Orey, Khasiat Minyak Zaitun resep Umur Panjang ala Mediterania, 2007). Al-Qur’an menganjurkan manusia agar mengkonsumsi ikan-ikan segar (QS. al-Nahl (16): 14. Al-Qur’an menganjurkan kita agar mentradisikan mengkonsumsi madu karena di dalamnya mengandung obat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia (QS. al-Nahl (16): ayat 69. Demikian seterusnya (Prof. Dr. Zaghlul Raghib al-Najjar, Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi ( al-I’jaz al-‘Ilmi fi al-Sunnah al-Nabawiyyah), 2007. Al-Qur’an juga menyebutkan sapi betina/ al-baqarah dalam QS. al-Baqarah, unta (QS. al-An’am, ayat: 144; QS. al-Ghasyiah (88): 17; semut (QS. al-Naml/ surah semut); kuda perang (QS. al-‘Adiyat); cacing (QS. al-Naml (27): 82; anjing (QS. al-Kahfi (18): 18 dan 22); laba-laba (QS. al-‘Ankabut); domba (QS. al-An’am (6): 143; burung Hud-Hud Nabi Sulaiman (QS. al-Naml (27): 20; gajah (Qs. al-Fil); roti (QS. Yusuf (12): 36; kacang adas, bawang putih dan merah (QS. al-Baqarah (2): 61; jahe sebagai campuran minuman penghuni surga (QS. al-Insan (76): 17; buah delima dan anggur (Qs. al-An’am (6): 99, 141; dll. al-Qur’an dan Pemberdayaan Umat al-Qur’an memuat ajaran yang sangat dahsyat tentang pemberdayaan umat terutama dalam upaya mewujudkan kesejahteraan umat. Apa maksud Tuhan mewajibkan kita membayar zakat. Apa maksud Tuhan mewajibkan kita bersedekah. Apa maksud Tuhan agar kita memberikan perhatian khusus kepada orang miskin. Jawabannya adalah Tuhan tidak ingin mereka menjadi miskin lestari. Zakat tidak boleh melestarikan kemiskinan. Sesungguhnya zakat haruslah menjadi instrument untuk mewujudkan kesejahteraan umat. Itulah inti zakat. Oleh karena itu, umat Islam tidak pantas menjadi miskin lestari. Tapi nyatanya, kita masih hidup di bawah garis kemiskinan. Mungkin karena selama ini zakat diimplementasikan hanyalah untuk membebaskan orang dari kesulitan sementara. Sifatnya sangat temporal. Short time. Hanya dua mingu, satu minggu, atau jangan-jangan hanya dua hari? Zakat haruslah menjadi instrument pengentasan kemiskinan permanen bukan temporal (Dr Yusuf al-Qaradhawi, Fiqih al-Zakat, 1983 ). Qs. al-Nisa’ (4): ayat 9 berbunyi: ….wal-yakhsya al-lazina lau taraku min khalfihim zurriyyatan dhi’afan khafu ‘alaihim……dapat menjadi landasan filosofis pemberdayaan umat terutama kaum intelektual muda, kaum perempuan, siswa, dan santri. Sebab generasi lemah, fisiknya lemah karena kurang makan, mungkin juga kurang gizi. Generasi lemah pikirannya, karena faktor latar belakang pendidikanya. Lemah hatinya, karena kurang pendidikan agamanya. Oleh karena itu, kaum muda, kaum perempuan, siswa, santri tidak boleh lemah pendidikannnya. Anak-anak sekolah, mahasiswa, sarjana haruslah memiliki pengetahuan dan keterampilan hidup. Sebagaimana firman Allah Swt QS. al-Mujadilah: ayat 11: 11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Kita harus memberikan jalan pemberdayaan kepada orang-orang yang berilmu agar mereka dapat hidup layak dan lebih bermartabat. Setidaknya kita memberi jalan kepada mereka. Hal lain yang perlu dibenahi terkait dengan pemberdayaan umat adalah pelurusan pemaknaan konsep ikhlas. Selama ini konsep ikhlas sering dipahami secara kurang tepat.”Yang penting ikhlas”, li Allah ta’ala. Padahal, dengan ikhlas sesungguhnya tidak boleh membuat kita pasif. Pasrah saja kepada Tuhan tanpa kerja keras. QS.Ali ‘Imran (3): ayat 159 menjelaskan:…Fa iza azamta…fa.tawakkal….Setelah kamu bekerja keras, maka bertawakkallah kepada Allah Swt. Jadi kerja keras dulu baru tawakkal. Tawakkal kepada Allah berarti bersandar dan memasrahkan diri kepada Allah Swt. Tawakkal seakar kata dengan wakil, tempat bersandar. Wakil rakyat berarti tempat rakyat menggantungkan harapan-harapannya. Tetap ada konsep yang tidak memerlukan pamrih apa-apa. Untuk kita berbuat lebih banyak, katakanlah bisa memberi berarti kita harus punya sesuatu. Kita harus memiliki sesuatu atau menjadi kaya, baru kita bisa memberi. Sabda Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama: al-Yadu al-‘Ulya khair-un min al-yad al-sufla: …Tangan di atas (se pemberi) lebih mulia dari pada tangan di bawah (penerima). Wa Allah a’lam.

Harga

Tidak ada yang gratis. Tidak ada makan siang gratis, kata pepatah Amerika. Segala sesuatu pasti ada harganya. Eduardo Porter menulis buku The Price of everything, the true cost of living, 2011. Harga sebuah kehidupan. Dalam hidup ini, segala sesuantunya harus ada harganya. Hidup harus ada nilai tukarnya. Dalam buku ini, Porter berupaya menunjukkan bagaimana cara menakar harga kehidupan. The prices are everywhere, the price of things, the price of life, the price of happiness, the price of women, the price of work, the price of free, the price of culture, the price of faith, the price of future, when prices fail, dst.

SBY: Selalu Ada Pilihan

SBY selalu ada pilihan untuk pencinta demokrasi, dan para pemimpin Indonesia Mendatang, 2014. Kesan membaca buku pak SBY ini adalah berisi curhat, bekal untuk pemimpin masa mendatang, kiat-kita berdemokrasi, strategi keluar dari badai dan kegetiran hidup. Panduan spiritual ketika tengah menghadapi tekanan hidup. Bangkit, tegak, kokoh dan kuat. Belajar sangat bersabar, tabah dalam menghadapi kritik yang keterlaluan. Bahkan fitnah sekalipun. Kiat merawat persahabatan. Nasehat dan memuat kata-kata bijak. Bentuk pertanggung-jawaban seorang presiden agar pemimpin masa depan tidak terjatuh pada lubang yang sama. Merajut cinta kasih dan kehangatan dalam keluarga. Merangkul “lawan” politik. Menepis isu miring. Memelihara sahabat “ring satu”. Meningkatkan kecerdasan spiritual. Memisahkan kepentingan pribadi dan partai. Prioritas tugas Negara dan pemerintahan. Life is choosing. Hidup adalah pilihan. Sby pembaca yang ulung. Tokoh-tokoh besar, la Tahzan, sangat detail dalam mengingat dan memaparkan suatu peristiwa. SBY juga bisa “dendam”? Ada kesan cengeng? Atau keterusterangan seorang presiden. Rasanya belum ada presiden yang secengeng pak SBY. Buku tsb seharusnya ditulis oleh orang lain. Meskipun bahan-bahannya dari beliau. Lebih elok. Saya suka keterus terangannya. Jujur dan sangat dewasa keluar dari kemelut. Padai pasti berlalu. Harga diri, martabat. Good news is no news. Berita baik bukanlah berita. SBY lagi “berang”? Banyak nasehat pak SBY yang menarik untuk disimak, antara lain: 1. Pengkritik yang asbun (asal bunyi) seperti orang yang tak berkaki, tapi mengajak orang lain untuk berlari. Tahu jalan, tapi tidak bisa mengendarai modil. A critic is a man who knows the way, but can’t drive the car (h. 127). 2. Thomas Jefferson, presiden AS pernah berkata: setiap hari bertambah pekerjaan yang menjemukan, and daily loss of friends, setiap hari kita kehilangan sahabat terbaik (h. 155). 3. Kehidupan ini keras. Kalau mau member sesuatu, berikan saja. Tanpa pamrih. Tidak usah diingat-ingat, tapi lupakan saja. Ikhlas itu kekuatan (h.160). 4. Dalam raga saya ada hati. Dalam jiwa saya ada rasa (h. 163). 5. Negara auto pilot. Jalan sendiri, tapi begitu presiden menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang didirikan dan dibesarkannya, pada protes (h. 751). 6. Nama baik, harga diri, dan kehormatan itu di atas segalanya ( h. 778). 7. Hidup ini terkadang rapuh. Jiwa kita sering lemah. Tetapi ujian, cobaan hidup, kita sebaiknya berserah diri kepada sang Maha Pencipta. Kita jadi kuat, tegak, kokoh, dan tidak mudah jatuh (h. 781). Semoga Pak SBY, sukses dalam menakhodai bangsa yang besar ini. Amin.

Senin, 10 Februari 2014

Angsa Hitam

The Black Swan.Angsa Hitam.Itulah buku terkenal karya Nassim Nicholas Thaleb. Judul lengkapnya: The Black Swan, the impact of tbe highly improbable, 2007. Dalam hidup ini selalu saja ada yang mengejutkan. yang tak terprediksi. Tapi sangat menentukan dalam perjalanan hidup ke depan.Kita hampir tidak pernah diajari untuk mengetahuinya. Tragedi 11 september 2004, runtuhnya pentagon dan gedung WTC,sebagai contohnya. Tak terprediksi. Mengagetkan. Tapi sangat menentukan perjalanan hidup secara global. Bahkan memporak poranda tatanan kehidupa dunia pada umumnya. Hubungan dunia Islam dan Barat terutama Amerika menjadi distrust. Bahkan saling curiga.Orang Islam Amerika mendapat tekanan publik yang demikian dahsyat.Dialog antar iman seakan tidak berkutik.George W. Bush menuduh Jaringan Al.Qaedah pimpinan Osamah ibn Laden menjadi biangnya. Bahkan negara negara berpenduduk mayoritas muslim dituduh sebagai poros setan. Pada sisi lain yang lebih positif muncul keinginan sebagian kalangan untuk mencari tahu tentang Islam.Apa sebenarnya agama besar dunia ini? Apa betul ajarannya mengajak pada keselamatan dunia akhirat? Atau ada sebagian ajarannya yang terkesan nyerempet nyerempet dengan kekerasan. Atau perlu pengkajian ulang agar ajaran Islam dapat dipahami secara tepat dan benar. Demikian seterusnya.

Sabtu, 08 Februari 2014

Sarjana

Saya sering diundang pada acara wisuda sarjana. Sesungguhnya acara wisuda tidak terlalu saya senangi untuk menghadirinya. Sebab, saya menduga ada beberapa Perguruan Tinggi yang belum menerapkan kualitas akademik. Bahkan disinyalir bahwa ada PT yang menjual ijazah. Sepanjang saya mengikuti acara wisuda,ada banyak kejadian yang lucu-lucu.

Jumat, 07 Februari 2014

Stephen Hawking

Stephen Hawking adalah saintis fenomenal era sekarang. Bahkan ada yang menjulukinya sebagai Einstein abad 21. Meskipun dengan keterbatasannya di balik kursi roda karena penyakit yang menderanya, beliau tetap menelorkan teori teori fisika yang mengejutkan. Dulu, beliau mempopulerkan big bang theory. Dalam buku autobiographynya yang berjudul: a brief history of time. ia banyak bercerita tentang dirinya. kisah lahirnya, keluarganya, sekolah dan kuliahnya. Kariernya. Pandsngan pandangannya. dst. Ada hal yang menarik, Hawking sering melontarkan humor. Seperti persamaan antara ilmuan dan pelacur, apa? Dua duanya mau dibayar karena pekerjaan yang mereka sukai.

Harry Potter

Ada kalimat yang menarik pada novel Harry Potter. You will not be known by your abilities, you will be known the choices you make. Novel Harry Potter, dengan J.K Rowling selalu mengajak pembacanya untuk menyelesaikan persoalan hidupnya secara rasional. Meskipun film Harry Potter sering diselngi adegan sihir, tetapi selalu menyelesaikan semua persoalan dengan cara yang sangat rasional. Saya kira ini yang menarik untuk disimak. Saya sangat beruntung karena sempat mengunjungi Oxford University, U.K karena di sana ada beberapa bangunan yang menjadi latar film Harry Potter. Sayang sekali, saya tidak memiliki agenda untuk bertemu J.K. Rowling penulis novel remaja yang sangat inspiratif dan telah menyihir jutaan orang di seluruh dunia. Hal yang menarik, novel atau film di negara kita terkadang ada banyak persoalan yang tidak faktual. Dan bahkan banyak persoalan hidup yang disikapi dengan cara cara tidak rasional. Anak muda berkata: cinta tertolak, dukun bertindak. Menjamurnya pengobatan alternatif yang tidak bisa terkontrol, dan terkadang berakhir dengan tragis. Dst.