Gallery

Selasa, 25 Juni 2013

Berburu Buku di Hong Kong

Saya kesulitan mencari buku di Hong Kong. hal seperti ini berbeda dengan negara Canada, dll.Toko buku gampang ditemukan. Kita cukup mencari Mall atau pusat-pusat pertokoan, di sana ditemukan toko buku yang representatif. Tampaknya di Hong Kong berbeda. Saya tidak tahu, apakah karena mereka sudah memiliki Perpustakaan Nasional yang letaknya di Victoria Park, tengah kota yang sangat representatif itu. Atau karena universitas sudah menyiapkan buku-buku yang dibutuhkan masyarakatnya. Atau karena mereka mengandalkan digital library. Mereka secara pelan-pelan memulai paperless culture. Selama saya di Hong Kong, saya hanya sempat menemukan 4 toko buku. Yaitu, (a) Dymocks, (b) toko buku di HKU (Hong Kong University),(C) Toko buku didekat Traders Hotel tempat kami menginap, dan (d) satu lagi di stasiun kereta, namanya Relay. Di toko buku Relay ini saya membeli buku Islam in Hong Kong dan The Sacred Places. PADA Buku kedua ini menjelaskan sekitar 30 tempat di dunia ini yang dikategorikan sebagai tempat yang sakral. Ka'bah di Masjidil Haram,Mekkah dan Batu ratapan di Mesjid Aqsha termasuk di dalamnya. Saya hanya terus mengunjungi toko buku kecil tapi murah yang di dekat Traders. Saya puas belanja buku karena dengan harga miring sekitar 20 sampai 35 atau 45 dolar Hong Kong. hanya saja koleksinya terbatas. Koleksi yang banyak adalah buku-buku terjemahan bahasa China. Saya sama sekali tidak bisa membacanya. Dari koleksi buku yang dijual itu, saya melihat sangat sedikit yang menyentuh persoalan agama. Kalau pun ada hanya terkait pentingnya meditasi atau Yoga. Teknik Yoga diajarkan juga kepada anak-anak. Saya hanya mendapatkan satu buku tentang Islam, yang ditulis oleh Paul O'Connor, Islam in Hong Kong (2009). yang lainnya tentang bisnis, manajemen, leadership, filsafat, dll. Satu hal yang menarik, untuk kebutuhan internet, sangat memuaskan. Selama kegiatan di kampus HKU dan HKUST, begitu juga ketika kami sedang di hotel Traders, internet free. jadi, komunikasi dengan dunia luar dan kawan-kawan berjalan lancar. Semoga di Jakarta dan Indonesia segera dapat mencontoh Hong Kong. Agar kebutuhan informasi masyarakat dapat diwujudkan. Masyarakat cerdas, bangsa akan maju. Perekonomian akan maju. Pendidikan akan maju. Bangsa kita akan dihormati dan bermartabat. Buku memang menjadi penting. Kebutuhan akan informasi sangatlah mendesak. Demikian. Wa Allah a'lam.

Tidak ada komentar: