Gallery

Senin, 31 Desember 2012

Korupsi= Penjara?

Saya baru saja mengunjungi kawan dan sahabat mantan pejabat teras yang sedang menjalani proses hukum di Lapas. Saya terheran-heran karena sahabat saya ini segar bugar. Dan tak tampak kesedihan di balik wajahnya. Sesungguhnya kawan yang satu ini terkenal sebagai pejabat yang bersih dan teguh pendirian. Hanya karena beliau menandatangani surat yang konon ditengarai menyalahi prosedur dari sisi aturan keuangan sehingga beliau "diperkarakan", dan seterusnya "dilapaskan". Padahal beliau sebelum mengambil langkah tersebut, sudah berkonsultasi dengan pejabat yang lebih berwenang pada bidangnya dan keluarlah surat yang membolehkan tindakan beliau itu. Beliau termasuk pejabat yang sangat hati-hati tapi nyatanya juga tetap dijerat hukum. Yang tragis adalah bagaimana mungkin orang yang sangat hati hati dan jujur, tapi nyatanya masih terkena sanksi. Kan jadinya lucu!. Di mana hukum dan keadilan itu? Di mana hati dan nurani para hakim dan jaksa penuntut umum? Apakah mereka dalam memutuskan perkara masih betul-betul obyektif atau mempunyai target tersendiri? Apa jadinya bangsa ini? Saya lalu teringat dengan film-film India yang biasanya dibintangi oleh Tuan Tagur. Sepertinya Indonesia dalam penegakan hukum pada kasus-kasus tertentu mirip-mirip dengan film India tadi. Ada ketidakadilan. Ada kecurangan. Ada pembiaran. Belakangan muncul tokoh utama pembela kebenaran untuk menyelesaikan sejumlah ketimpangan dan kecurangan tadi. kembali ke kawan tadi. Beliau bercerita bagaimana perasaannya ketika pertama kali mendengarkan amar putusan sang hakim. Beliau hanya teringat peristiwa Nabi Yusuf yang dijebloskan ke penjara karena tertuduh berselingkuh dengan isteri raja Mesir. Padahal isteri rajalah yang tertarik kepada Yusuf. Qala Rabbi,as-sijnu ahabbu ilayya mimma yad'unani ilaih. wa illa tashrif 'anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al-jahilin (QS. Yusuf: (12): 33). Penjara lebih saya sukai daripada apa yang mereka tuduhkan kepada saya....., tegas Nabi Yusuf. Kepada keluarga kawan tadi, beliau berpesan bahwa mereka tidak boleh memperlihatkan kesedihan kepada saya. Kalau mau menangis: "jangan datang ke sini", imbuhnya. Saya lagi membangun sorga di sini, katanya lepas. Saya sekitar 30 menit berbincang lepas dengan beliau. Sungguh saya menemukan orang yang teguh pada pendirian. Beliau menjalani hukuman yang seharusnya beliau tidak pantas untuk mengalaminya. Beliau tidak percaya kepada oknum yang konon dapat meringankan putusan atau bahkan dapat membebaskannya. Beliau hanya percaya kepada mekanisme dan prosedur hukum yang ada. kalau ada yang tidak pas, pastilah ada hikmahnya, tandasnya. Terlihat beliau tidak ada tekanan batin sama sekali. Bicaranya tetap lantang dan bersemangat. Tanpa beban. Selamat kawan!. Semoga Tuhan melindungi dan memberi keberkahan hidup dunia-akhirat. Amin. Wa Allah a'lam.

Telaga Hati

Seorang kawan yang telah bergelar professor dan juga seorang birokrat terkenal sebagai orang yang sangat sabar dalam menjalankan birokrasi. Saya terlibat dalam diskusi ringan karena kebetulan tugas ke daerah yang sama. saya mencoba menggali dan mencari resepnya. Saya jadi penasaran, mengapa professor yang satu demikian sabarnya dalam menghadapi dinamika perpolitikan di tempat tugasnya. Resep sabar adalah teori 'mencerap'. dan telaga. kata beliau, jika garam dimasukkan dalam cangkir pastilah akan terasa garamnya. Tapi apalah arti sejumput garam jika dimasukkan dalam telaga. Pastilah garamnya akan tawar. Demikianlah, teori sabar yang dilakoni selama puluhan tahun. Energi positif akan menghambarkan energi negatif.

Parang Tritis

Parang Tritis dikenal sebagai wisata yang terletak di pantai laut selatan, Jogjakarta. Setiap saat banyak dikunjungi wisatawan, terutama terutama turis domestik. Saya tidak habis pikir, apa sesungghnya daya tarik pantai laut selatan ini. Mungkin saja para pengunjungnya terobsesi dengan kisah legenda Nyi Roro Kidul yang diyakini oleh orangJawa sebagai penjaga pantai selatan. Saya sedari dulu menvari sudut-sudut mana yang menarik di pantai Parang Tritis itu. Kecuali ombak dan sedikit pegunungan batu di salah satu ujung pantainya. Selainnya hanyalah pantai biasa dengan ombak yang besar dan terkadang tidak bisa diprediksi. Setiap tahunnya, pantai laut selatan ini menelan korban. sebab, ternyata ada sebagian lecil pengunjung ya.g tidak taat dan patuh pada aturan yang telah ditetapkan oleh penjaga pantai. Kedahsyatan mitos.

Minggu, 30 Desember 2012

Fakultas Dakwah

Lapangan dakwah sangatlah luas. Saya membaca koran Kompas, saya terpesona dengan profile Emma Khoirunnisa. Ia adalah seorang dosen muda UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Selain mengajar, ia sangat aktif melakukan bimbingan rohani kepada sejumlah pasien pada sejumlah rumah sakit di Jakarta. Awalnya, ia diinspirasi oleh intensifnya para rohaniawan Kristiani dalam membimbing umatnya yang sedang sakit atau bahkan yang sekarat sekalipun. Lalu, timbul pertanyaan, mengapa dari kalangan muslim tidak melakukan hal yang sama? Bukankah orang-orang yang sakit itu sangat membutuhkan sahabat sebagai pelipur lara ketika mereka sedang ditimpa musibah? Mengapa mereka tidak didekati? Mengapa mereka tidak ditemani? Mengapa mereka tidak dihibur? Kira-kira pertanyaan yang seperti itu yang menggelayut dalam pikiran Bu Emma sehingga memutuskan profesi konselor bagi orang-orang sakit. Bu Emma lebih menekuni profesi ini setelah mendapatkan suntikan dan spirit dari ayahnya. Beliau pernah mengatakan bahwa penyakit itu gaib. Misteri. Kita tidak tahu dan tiba-tiba saja menimpa kita. Itulah sebabnya Rasulullah shalla Allah 'alaih wa sallama selalu mengajarkan umatnya agar senantiasa berdo'a dan memohon kesehatan dari Allah swt. Ternyata lapangan dakwah terutama bagi alumni fakultas dakwah sangatlah luas. Alumni fakultas dakwah bukan hanya dipersiapkan menjadi 'singa' podium. Alumni bukan hanya untuk mengisi majelis taklim. Tapi lebih dari itu, mereka juga bisa menjadi konselor, tenaga terapis, dan mungkin sebagai pembimbing haji dan umrah.

Sabtu, 29 Desember 2012

Televisi

Televisi adalah salah satu media elektronik yang paling digemari terutama anak-anak. Pengaruh televisi demikian dahsyatnya bagi perkembangan psikologi seorang anak. Televisi sudah mengambil peran orang tua, guru dan kyai. Apa kata televisi akan sangat besar pengaruhnya bagi perilaku seorang anak. Begitu hebatnya, seorang anak atau orang dewasa sekalipun akan rela duduk berjam-jam di depan televisi hanya untuk menonton menu pujaannya. Itulah sebabnya para pengamat televisi terutama di Amrik mewanti-wanti para orang tua agar mengawasi anak-anak mereka untuk menonton. Televisi sangat boleh jadi akan merusak mental seorang anak. Dampak menonton yang sangat nyata adalah akan membuat seorang anak. Senang menonton, dan mereka kurang berpikir kritis. Mereka hanya menuruti menu-menu televisi, dan pasti tontonan tersebut jarang yang mengajak penontonnya berpikir kritis. Semua dimaksudkan untuk menghibur. Menu-menu yang bersifat edukasi biasanya jam tayangnya pada waktu anak-anak sudah tidur atau lagi istirahat. Mungkin itulah sebabnya, Madonna artis hollywood yang seksi itu sangat alergi terhadap televisi. Madonna tidak memiliki televisi di rumahnya. Anak semata wayangnya tidak diperkenankan untuk menonton televisi. Hati-hatilah terhadap candu televisi.

Musafir

Musafir adalah orang yang sedang melakukan perjalanan. Dalam ilmu tasawuf diajarkan bahwa sesungguhnya hidup di dunia ini semua manusia berstatus musafir. Dunia ini hanyalah tempat pemberhentian sementara. Hidup di dunia ibarat "halte" saja. Sebagai tempat pemberhentian sementara, sebaiknya orang yang cerdas hanya akan mengambil sesuatu sebagai bekal secukupnya saja untuk keperluan dan bekal dalam perjalanan selanjutnya. Orang yang tamak, sesungguhnya tidak memahami makna terdalam hidup di dunia ini. Sebab, semakin banyak harta kekayaan yang diraih, sesungguhnya hanyalah menjadi "penghalang" atau "gangguan" bagi keberlanjutan perjalanan berikutnya. Demikian salah satu ajaran tasawuf yang banyak diajarkn dan dianut oleh umat Islam. Dalam fiqih (hukum Islam), musafir memiliki hal-ihwal hukum tersendiri. Musafir, atau orang yang sedang melakukan perjalanan tertentu untuk suatu urusan mendapatkan keringanan (rukhshah) dari Allah Swt dalam hal pelaksanaan ibadahnya, baik shalat, puasa, dll. Seorang musafir dapat menjama' pelaksanaan shalatnya. Artinya shalat yang seharusnya dilakasanakan dalam dua waktu dapat dikerjakan dalam satu waktu. Seperti shalat zuhur dapat dijama' (pelaksanaannya) dengan shalat ashar. Demikian juga shalat maghrib dengan shalat isya'. Ditambah agi dengan bonus selanjutnya, shalat zuhur dan ashar, demikian juga dengan shalat isya' dapat diqashar (pelaksanaannya disingkat) dari empat rakaat menjadi dua rakat saja. Demikian maha pemurahnya Allah Swt terhadap hamba-hamba-Nya. Hanya saja dalam perjalanan biasanya ada masyaqqah al-safar (problem dalam perjalanan). Seperti seseorang tidak dapat mengetahui waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat lima waktu. Atau seseorang hendak melaksanakan shalat tapi tidak mengetahui arah kiblat secara pasti. Hal ini terjadi kalau seseorang melakukan perjalanan lintas benua, seperti ke Kanada, Amrik atau erofah. Atau seseorang mencari restoran yang cocok dengan menu yang disukai dan menyiapkan menu halal food. Untuk ini, juga memerlukan kejelian tersendiri. Roti umpamanya ada kode-kode tertentu yang dapat diketahui bahwa roti tersebut tidak mengandung babi. Kalau sudah ada tulisan ham, pastilah roti itu mengandung daging babi. Ada hal yang menarik dalam perjalanan panjang itu, yakni para penumpang pesawat yang biasanya sibuk dengan membaca majalah atau koran yang tersedia. Kalau sudah larut malam, rata-rata penumpang pesawat asyik dengan menonton film kesuakaannya lewat media yang disiapkan oleh pesawat.Bahkan ada penumpang yang iseng menonton film-film khusus orang dewasa. Dr 'Aidh al-Qarni gusar dan gelisah karena jarang sekali ada penumpang pesawat yang membaca kitab suci al-Qur'an. Ini sesuatu yang sangat memprihatinkan. Semestinya dalam suasana demikian, seorang muslim senantiasa mendekatkn diri kepada Allah Swt. Wa Allah a'lam.

Kamis, 27 Desember 2012

Saudi Arabia

Setiap kali saya ke bandara Cengkareng atau bandara lainnya yang memiliki toko buku Periplus pasti saya menyempatkan waktu untuk melirik-lirik buku baru. Mata saya tiba-tiba tertumbuk pada satu buku baru dengan judul: On Saudi Arabia, Its People, Past,Religion, Fault Lines--snd Future, 2012. Buku ini ditulis oleh Karen Elliott House. Dia menyelesaikan sarjana starata satunya di Universitas Texas, Austin. Kemudian ia melanjutkan studinya lagi untuk belajar politik di Harvard University. Buku ini hadir pada waktu yang tepat. Sebab, berbicara tentang Saudi Arabia tidaklah semata membahas nasib 19 juta warganya, tetapi lebih dari itu kita meneropong masa depan ekonomi dunia dan sekaligus warga dunia. Halmana, Saudi Arabia adalah penghasil minyak yang diperhitungkan dunia. Satu dari empat barrel minyak dunia adalah bersumber dari Saudi Arabia. Lebih dari segalanya, The Al Saud believe they have an asset more powerful than the ballot box: they have Allah. mereka meyakini bahwa mereka pemegang otoritas agama (Islam). Mereka punya Allah. Dalam kaitan yang terakhir ini, Prof Dede Rosyada (Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag RI) pernah bertemu dengan seorang Saudi yang doktornya bidang perminyakan. Singkat cerita,Prof Dede bertanya, kalau Anda terus menerus menggerus minyak negara Anda, maka dalam beberapa puluh tahun lagi, minyak itu akan terkuras habis. Sang doktor hanya menjawab singkat: "kita serahkan kepada Allah". Jawaban seadanya ini sama sekali di luar perkiraan Prof Dede. beliau berpikir akan mendapatkan jawaban ilmiyah dan akademik. Itulah Arab Saudi. Kembali ke buku tadi. Ada banyak hal yang dikemukakan dalam buku tersebut, antara lain: pergulatan dan "pemberontakan" serta kegalauan anak remaja Saudi yang hidup dalam kungkungan tradisi Arab. Youth want freedom. Pokoknya, muda-mudi Saudi menginginkan kebebasan. Ada beberapa bentuk "pemberontakan" mereka. Seperti senang memakai baju yang kebarat-baratan dan sudah berani meninggalkan baju tradisional (baju Arab). Para muda-mudinya senang memutar lagu-lagu barat dan film-film barat sekaligus. Itupun hanya bisa dinikmati di rumah masing-masing. Karena sinema dan bioskop terlarang di sana. Pacaran dan "kuncar" (kunjungan pacar) juga terlarang. Ditambah lagi dengan corak keberagamaan yang rigid, kaku. Wahhabi? Akibatnya, sebagaian anak muda "terjerumus" dan terlibat dalam pengedaran dan mengkonsumsi narkoba. Sebagian lagi ikut "menyuburkan" Islam garis keras. Demikian laporan Karen Elliott House. Seorang kawan yang menekuni tasawuf mengajukan pandangan, mestinya Arab Saudi kembali menghidupkan tasawuf sebagai solusi alternatif bagi kegalauan anak remaja tadi. tentu tasawuf yang dimaksud adalah yang muktabarah. Bukan pula tasawuf yang aneh-aneh atau ghair muktabarah. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini, pemerintah Saudi Arabiya melarang keras aliran tasawuf berkembang di negaranya. Dari dulu saya mendapatkan cerita bahwa buku-buku Imam al-Ghazali seperti Ihya' 'Ulum al-Din pun sangat dilarang peredarannya di Saudi. Kitab Dala'il al-Khairat, yang memuat pujian dan tahlil juga dilarang di sana. lalu bagaimana Saudi Arabia ke depan? Akankah Saudi collaps? Dan mengalami lost generation? Wa Allah a'lam.

Jumat, 21 Desember 2012

Sukses

Saya membaca artikel Eileen Rachman & Sylvina Savitri di harian Kompas, tgl 15 dsember 2012, h. 37 dengan judul: ' Rasa Sukses'. Apa itu sukses? Bagaimana mencintai pekerjaan? Apa musuh-musuh sukses? Dan seterusnya. Tulisan tersebut menarik. Sebab, bisa memicu motivasi karyawan untuk bekerja maksimal sesuai dengan tugas dan tanggung-jawabnya. Memang dalam kenyataannya terkadang pegawai pada level paling bawah kelihatan lebih merasa memiliki suatu kantor ketimbang orang yang paling berkuasa pada sebuah perusahaan. Pemandangan yang lebih parah dapat dilihat kantor-kantor kementerin atau lembaga pemerintah. Biasanya pejabat yang paling berkuasa paling seenaknya masuk kantor. Mungkin juga tidak memiliki absen khusus. Sementara orang yang paling cepat ke kantor biasanya cleaning service, pasti juga para satpam. Dan mungkin juga pegawai honorer atau part time yang lebih aktif lalu lalang pada sebuah kantor. Musuh sukses adalah cepat merasa sukses atau merasa besar. Good is enemy of great. Cepat puas dan merasa memasuki comfort zona adalah musuh suses. Lalu sukses itu, apa? Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful. Demikian kata Albert Schweitzer sebagaiana dikutip oleh Eileen Rachman dan Sylvina Savitri. Seorang pemgusaha sukses asal Australia--maaf saya lupa namanya--pernah berkata: saya bekerja keras, kerja keras sekali, kemudian saya sukses. Jadi, untuk mendapatkan exelence memang kita harus mereview dan mengevaluasi kinerja kita terus menerus pada setiap hari, bahkan pada setiap saat. Bangunan dapat berdiri kokoh karena dibangun di atas bata demi bata pada setiap harinya.

Kamis, 20 Desember 2012

Keluarga

Ikatan keluarga sangatlah fundamental dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh, kalau seseorang sedang dikena musibah pasti pihak keluarga dan orang terdekatlah yang menangisi atau setidaknya prihatin kepada kita. Prihatin, tulus, pastilah dari keluarga terdekat. Hal yang sama juga terjadi pada sahabat karib. Mungkin itulah sebabnya, sehingga Allah Swt senantiasa berpesan agar manusia itu selalu memerhatikan keluarganya. bahkan para pengkhutbah kalau memulai khutbahnya biasanya bershalawat kepada Nabi shala Allah alaih wa sallama keluarga Nabi dan para sahabatnya. Wa 'ala alih wa shahbih ajma'in. Ada pengalaman menarik. Kalau seorang kepala keluarga kebetulan bepergian keluar kota atau tugas keluar negeri biasanya selalu mencari warnet atau telpon untuk mengontak keluarganya. Untuk mengabarkan tentang keadaannya, sehat wal afiyat. Sudah tiba di tujuan. Dan ada banyak pertanyaan yang ringan dan standar dalam perbincangan keluarga. Konon, kecerdasan sosial dan pembinaan karakter anak justeru dimulai di rumah. Dan bukan di sekolah. Selama ini ada kekeliruan kita yang kalau kebetulan anaknya berbuat sesuatu di luar kewajaran, maka yang pertama kali tertuduh adalah gurunya yang kurang becus mendidik anak tersebut. Ini sangat ironis, karena guru yang sudah lama "makan" kapur (tulis) dengan gaji yang di bawah standar masih disalah-salahin. Para psikolog dan ahli konseling biasanya menyelesaikan problem psikologis anak didik justeru bermula dengan mengetahui serta mengenal keluarganya. Seorang anak yang pesimistis atau destroyed, keras dan kasar biasanya "memungut" perilaku tersebut dai rumahnya. Orang-orang dan penghuni rumah itulah penyebab pertama "kerusakan" moral anak tersebut. Contoh kecil adalah seorang ayah atau ibu karena alasan urusan kantor atau bisnis sehigga mereka berdua kurang peduli dengan nasib anaknya. Sehingga di kemudian hari jangan salahkan si anak jika kembali membalas perilaku kedua orang tuanya yang tidak peduli sama anaknya. Si anak biasa minta untuk ditemani ke toko buku, rekreasi, atau menghadiri peringatan hari ulang tahun kawannya, kalau sang ayah tidak peduli, maka dalam benak si anak bahwa boleh tidak peduli kepada pebutuhan dan kepentingan orang lain. Jika hal ini berlarut-larut, maka sang anak bisa saja berpikiran bahwa boleh saja tidak peduli kepada kedua orang tua demi kepentingan meeting, rapat atau urusan bisnis. Demikian seterusnya. Pada saatnya nanti, ketika kedua orang tua sudah sepuh, sakit-sakitan, batuk-batuk, dan sejumlah penyakit orang tua yang dirasakannya, dia merasa dan merindukan kehadiran sang anak, maka sang anak sangat boleh jadi melakukan hal yang sama. Bahwa dulu kedua orang tuanya tidak peduli terhadap dirinya. Sudah terlanjur tertanam dalam benaknya bahwa boleh tidak peduli terhadap orang lain. Itulah sebabnya, sehingga perlu membangun komunikasi dengan baik dengan seluruh anggota keluarga, mencintai mereka dengan tulus, serta selalu memupuk tali kasih yang mendalam. Kelak di kemudian hari, "keberlimpahan" kasih itu akan dipanen. Dan sebaliknya, siapa menabur benih akan menuai badai. Pola komunikasi yang intens harus dipertahankan. Konon, suami atau isteri ideal adalah yang bisa diajak berkomunikasi. Para tukang cerita itulah yang happy dengan keluarganya. Rupanya hampir semua masalah keluarga adalah karena masalah dan kemacetan dalam berkomunikasi. Kelancaran berkomunikasi antar anggota keluarga akan menghangatkan suasana keluarga. Kemacetan berkomunikasi akan memperkeruh masalah dalam keluarga. Jagalah komunikasi dengan keluarga. Ucapkan kata-kata yang menghangatkan. Kata-kata bertenaga dan positif. Semoga kita mencapai keluarga mawaddah wa rahmah. Amin.

Persaingan

Competitiveness. Itulah kata yang paling sering diucapkan para pebisnis, pengusaha. Kalau diterjemahkan biasanya dengan padanan kata persaingan. Biasanya persaingan itu dipahami secara negatif, sehingga muncullah frase persaingan tidak sehat. Dalam al.Quran ada kalimat fastabiqu al.khairat, berlomba- lombalah kalian untuk mencapai kebaikan. Ada lagi kalimat, wa sari'u ila maghfiratin min rabbikum wa jqnnqtin 'ardhuha al.samawat wa al.ardh. . .Bersegeralah kalian untuk mencapai ampunan Tuhanmu. Dan bersegeralah untuk mencapai kenikmatan surga yang luasnya lebih luas daripada bumi dan langit. Dalam dunia bisnis, persaingan adalah sebuah kemestian. Kalau tidak mampu bersaing, maka sebuah perusahaan akan ditinggal pelanggannya. Sebentar lagi perusahaan tersebut akan collaps. Yang penting adalah berusaha untuk membentuk kompetitif, untuk mengendalikan nasib anda sendiri, tegas Michael Porter. Memasuki abad ke 21, kita dihadapkan pada kebutuhan yang mendesak akan pentingnya memiliki strategi dan visi yang jelas mengenai cara menampilkan diri yang unik dan berbeda dengan yang lain. Kalau tidak, kita akan ditelan hidup-hidup oleh persaingan yang semakin sengit, tandas Porter lagi. (Heidi & Alvin Toffler, Rethinking the Future, 1997. Keunikan dan diferensiasi sangat penting dalam sebuah persaingan. Bahkan sangat boleh jadi persaingan itu dimaknai sebagai pertarungan dalam pengertian yang positif. Untuk itulah dibutuhkan strategi yang jitu dan maknyus. Strategi bukan menjadi lebih baik pada apa yang anda lakukan. Strategi adalah menjadi berbeda pada apapun yang anda lakukan, tegas Porter lagi. Selain strategi masih ada taktik. Taktik berbeda dengan strategi. Ibarat perang, strategi adalah rencana yang matang sebelum terjun ke medan perang. Taktik adalah cara memenangkan perang di tengah medan perang. Wa Allah a'lam

Rabu, 12 Desember 2012

Life is Yours

Harriet B. Braiker, Ph.D menulis buku bestseller versi New York Times dengan judul: The Disease to Please dan The Type E Women. Salah satu bukunya yang lain yang sangat inspiratif adalah Life is Yours. Kira-kira kalau diterjemahkan secara bebasa kedalam Bahasa Indonesia: Hidupmu adalah milikmu. Tidak seorangpun yang boleh dan dapat "merenggut" kebebasan hidupmu. Siapapun dia. Harriet menulis buku ini dengan asumsi dasar bahwa ada banyak manipulator dalam hidup kita. Dan biasanya adalah mereka yang sangat dekat dengan kehidupan kita, baik itu dari pihak keluarga, atasan atau bawahan di kantor, teman dekat, atau teman kencan, atau pacar. Buku ini memuat taktik untuk mematahkan jerat-jerat manipulatif dan bagaimana cara meraih kembali hidup Anda. Juga memuat cara-cara yang jitu untuk menghilangkan sang manipulator dalam hidup. Manipulator dalam hidup maksudnya adalah orang yang membuat hubungan-hubungan dalam hidup menjadi tidak sehat, "menekan", dan semacamnya. Buku ini merekomendasikan agar kita dapat menikmati hidup yang sesungguhnya. Jangan pernah menyerahkan hidup Anda kepada sang manipulator. Kita harus dan berhak menikmati hidup yang sekali ini dianugerahkan Tuhan kepada kita. Wa Allah a'lam.

A.Hassan Bandung

Suatu hari saya berkunjung ke Universitas Al-Azhar Jakarta. Di sana ada Dr A. Thoyyib, H. Murni Jamal (mantan Direktur Ditpertais), Dr Faishal Hendra, dan Sdr Nur. Setelah berbincang-bincang ringan, pada akhir pembicaraan saya mendapat hadiah Tafsir al-Furqan karya A. Hassan Bandung. A.Hassan adalah salah seorang ulama besar yang sangat kesohor pada masa revolusi kemerdekaan. A. Hassan Bandung sangat terkenal karena kehebatannya berpolemik dan menguraikan pandangan-pandangan keagamaannya secara logik serta argumentatif. Bahkan beliau biasa berpolemik dengan Bung Karno sekalipun. Rupanya, Prof. Zuhal A.Qadir adalah salah seorang cucu A.Hassan. Saya menduga, nama A.Qadir di belakang nama Prof. Zuhal adalah ayah beliau yang sesungguhnya salah seorang putera A.Hassan. A.Qadir Hassan adalah salah seorang ulama hadis yang menulis tentang pengantar Studi Hadis. buku ini menjadi rujukan utama bagi mahasiswa pengkaji dan peneliti hadis. Mengenai Tafsir al-Furqan karya A.Hassan tadi, ternyata sudah mengalami proses editing. Pada sampul tafsir al-Furqan tertulis: Edisi Mutakhir. Dr. A.Thoyyib salah seorang tim editor berkomentar bahwa tafsir al-Furqan tersebut sudah mengalami editing total terutama mengenai struktur kalimatnya sudah disesuaikan dengan Bahasa Indonesia yang baku (EYD/ Ejaan Yang Disempurnakan). Seperti dalam kata pengantar tafsir tersebut, Prof. Zuhal ada banyak kata yang sulit dipahami sekarang, seperti "pemimpin kaum" digsnti dengan "pemimpin". Penggantian seperti ini tidak akan mengubah makna substansial tafsir Al-Furqan. Saya agak ragu-ragu, apakah betul perubahan struktur kata atau kalimat pada tafsir tersebut tidak mengubah maknanya? Untungnya, saya juga sudah memiliki Tafsir al-Furqan edisi lamanya. jadi dapat menjadi bahan perbandingan kalau ada kalimat atau terjemahan yang kurang pas. Saya juga khawatir kalau karya edisi terakhir tafsir ini akan mengurangi rasa bahasa gaya A. Hassan. Wa Allah a'lam.

Selasa, 11 Desember 2012

Good to Great

Jim Collins adalah penulis bestseller, Good to Great, why some companies make the Leap…. And others Don’t, 2001. Sebelumnya Collins juga menulis buku yang sangat laris dengan judul: Built to Last yang dalam setahun sudah tercetak laris sebanyak satu juta copy. Dalam bukunya, Good to Great, Collins merekomendasikan beberapa hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu perusahaan, antara lain: 1. Good is the enemy of Great. 2. Level 5Leadership 3. First who…..then What 4. A culture of discipline 5. Technology accelerators 6. From good to great to built last Good is enemy of great. Cepat berpuas diri adalah musuh utama untuk mencapai “keagungan”. Mendapat pujian yang banyak, tentu demikian pula halnya. First Who….then What. We expected that goot-to-great leaders would begin by setting a new vision and strategy. We found instead that they first got the right people on the bus, the wrong people off the bus, and the right people in the right seats—and then they figured out where to drive it. The old adage People are your most important asset turns out to be wrong. People are not your important asset. The right people are. A culture of discipline. All companies have a culture, some companies have discipline, but few companies have a culture of discipline. When you have discipline people, you don’t need hierarchy. When you have disciplined thought, you don’t need bureaucracy. When you have disciplined action, you don’t need excessive controls. When you combine a culture of discipline with an ethic of entrepreneurship, you get the magical alchemy of great performance. Technology accelerators. What rationale did people use to justify these rather extraordinary numbers? New technology will change everything, the logic went….the internet is going to completely revolutionize all businesses, the gurus chanted. New technology…..new economy Building Trust Low Trust society----high level of trust-----Steven Covey----Speed of Trust, 2006. Kita kebetulan terlahir di tengah-tengah masyarakat yang low trust society. Sebagai buktinya kebanyakan tanda tangan kita dibuat sangat rumit agar supaya sulit ditiru. CURIGA????? Masyarakat yang sangat curiga pastilah tertutup dan sulit untuk berkembang. Padahal masyarakat maju adalah open society meminjam istilah filosof K.R.Popper yang telah dielaborasi dengan sangat apik oleh George Soros—raja pialang dunia. Wa Allah a'lam.

Warren Buffett

Seseorang dapat berteduh hari ini karena ada seseorang yang sudah lama menanam pohon. Warren Buffett tidak akan mejadi seorang kaya raya di bidang investasi kalau saja bukan jasa mentornya, Benjamin Graham. Dia cemerlang dan melejit karena berdiri di atas pundak raksasa. Graham adalah mentor yang luar biasa dan menulis buku yang sangat inspiratif serta melegenda. The Intelligent Investor karya Graham adalah buku terbaik tentang investasi ysng pernah ditulis dan tak ada tandingannya, kesan Warrant Buffett terhadap karya gurunya itu. Buku Graham ini bahkan dianggap sebagai kitab suci dalam berinvestasi. Tidak dapat dibayangkan, kalau saja Buffett tidak menemukan mentor sehebat Graham. Buffett bukanlah siapa-siapa.Sebermula dia hanyalah seorang penjual di konter took kelontong kakeknya sampai ia bertemu dan berguru dengan Graham yang waktu itu sebagai Dekan Wall Street. Sesungguhnya kedua orang ini bertemu, dan langsung memercikkan “api”, dan terus menyala hingga melegenda. Buffett terkenal sangat konsisten dalam bisnisnya, dan sangat tenang menghadapi kepanikan pasar global. Buffett sampai sekarang belum tertandingi dalam kecermatan berinvestasi. Ia memang dahsyat. Steven Covey menyebutkan bahwa tugas seorang mentor atau leader adalah menunjukkan potensi seseorang. Ibarat sebiji jati yang dapat bertumbuh menjadi sebuah pohon besar yang berbatang kokoh, berdaun rindan, dan berakar menhumjam ke perut bumi. Covey menyatakan:….you have to change fundamentally the way you think about people. You have to believe that people are the most valuable organizational assets, and that they are capable of immense achievement. And you have to help them believe it, too. In other words, you have to see the oak tree in the acorn, and you have to anderstand the process of helping that acorn become the giant oak tree. ( Rowan Gibson (ed.), kata pengantar oleh Alvin & Heidi Toffler, Rethinking the Future, 1997, h. 37). Tugas seorang pimpinan adalah meyakini dan menunjukkan bahwa karyawan adalah aset organisasi yang paling berharga. Anda harus menggiring mereka untuk mencapai sukses luar biasa. Anda harus melihat pohon jati pada biji buah jati, dan Anda harus membantu proses buah jati menjadi pohon jati raksasa. Tentu pandangan covey di atas, sangat kontras dengan kebijakan PHK bagi perusahaan yang collaps. Atau sebuah perusahaan yang mau bangkrut. Atau sebuah lembaga pemerintah yang kebanyakan pegawainya yang sejak rekrutmentnya sudah “cacat” dari lahirnya. Pegawai yang kurang profesional hanyalah menjadi beban bagi sebuah perusahaan atau lembaga. Apakah seperti ini pegawai masih merupakan asset? Jangan-jangan memang merupakan beban bagi perusahaan atau lembaga. Bahkan jangan-jangan juga sarjana yang dilahirkan oleh perguruan tinggi yang abal-abal hanyalah menjadi beban baru bagi masyarakat. Mereka hanyalah bisa mengkritik kebijakan pemerintah tapi miskin konsep untuk solusi alternatif. Ada banyak contoh, di mana di republic ini banyak orang yang hanya pandai bicara dan bersilat lidah. Setelah itu, mereka tidur pulas. Dahlan Iskan, Menteri BUMN pernah berkata bahwa salah satu syarat kemajuan Negara berkembang adalah konstruksi sosialnya yang dimotori oleh para sarjana teknik. Sudah menjadi takdir, republic Indonesia kebanyakan memproduksi sarjana social. Hal ini perlu menjadi renungan dan mengubah arah kebijakan perguruan tinggi. Wa Alla a’lam.

God Without Religion

Ketika agama sudah tidak memberikan kedamaian dan keselamatan hidup, maka manusia mengalami “kegalauan”. Ada sekelompok kecil orang yang berani membunuh sesamanya umat beragama “atas nama” agama. Bahkan atas nama Tuhan. Ada juga komunitas beragama yang hidup tidak mencerminkan kelompok yang berkeadaban. Demikian seterusnya. Setidaknya ada empat respon umat manusia terhadap tantangan keberagamaan di era modern. Yaitu: (a) menolak keberadaan Tuhan. Ateis. Richard Dawkins dan Sam Harris dapat disebut masuk dalam kelompok ini. Untuk mendukung dan mengkampanyekan pikirannya, Dawkins menulis sejumlah buku dan artikel, antara lain: • The Selfish Gene. Oxford: Oxford University Press. 1976. • The Extended Phenotype. Oxford: Oxford University Press. 1982. • The Blind Watchmaker. New York: W. W. Norton & Company. 1986. • River Out of Eden. New York: Basic Books. 1995. • Climbing Mount Improbable. New York: W. W. Norton & Company. 1996. • Unweaving the Rainbow. Boston: Houghton Mifflin. 1998. • A Devil's Chaplain. Boston: Houghton Mifflin. 2003. • The Ancestor's Tale. Boston: Houghton Mifflin. 2004. • The God Delusion. Boston: Houghton Mifflin. 2006. • The Greatest Show on Earth: The Evidence for Evolution. Free Press (United States), Transworld (United Kingdom andCommonwealth). 2009. • The Magic of Reality: How We Know What's Really True. Free Press (United States), Bantam Press (United Kingdom). 2011. Demikian pula Sam Harris. Harris juga menulis sejumlah buku dan dipublikasikan secara internasional. Buku-buku Sam Harris, antara lain: • The End of Faith: Religion, Terror, and the Future of Reason (2004 • Letter to a Christian Nation (2006). • The Moral Landscape: How Science Can Determine Human Values (2010 • Lying (2011). • Free Will (2012). (b) Ada lagi kelompok yang masih mengakui adanya Tuhan yang Maha Kuasa, namun sudah tidak menganut agama formal, seperti Karen Armstrong dan Sankara Saranam –menulis buku God Without Religion--. Armstrong sudah banyak sekali mempublikasikan buku dan karya akademiknya yang banyak bestseller, antara lain: • Through the Narrow Gate (1982) • The First Christian: Saint Paul's Impact on Christianity (1983) • Beginning the World (1983) • Tongues of Fire: An Anthology of Religious and Poetic Experience (1985) • The Gospel According to Woman: Christianity's Creation of the Sex War in the West (1986) • Holy War: The Crusades and their Impact on Today's World (1988) • Muhammad: A Biography of the Prophet (1991) • The English Mystics of the Fourteenth Century (1991) • The End of Silence: Women and the Priesthood (1993) • A History of God (1993) • Jerusalem: One City, Three Faiths (1996) • In the Beginning: A New Interpretation of Genesis (1996) • Islam: A Short History (2000) • The Battle for God: Fundamentalism in Judaism, Christianity and Islam (2000) • Buddha (2001) • Faith After September 11 (2002) • The Spiral Staircase (2004) • A Short History of Myth (2005) • Muhammad: A Prophet For Our Time (2006) • The Great Transformation: The Beginning of Our Religious Traditions (2006) • The Bible: A Biography (2007) • The Case for God (2009) • Twelve Steps to a Compassionate Life (2010) • A Letter to Pakistan. (c). Ada lagi kelompok yang “menggugat” ajaran agama formal, seperti Irsyad Manji dan Ayaan Hirsi Ali. Keduanya pada mulanya adalah penganut muslim yang taat, tapi belakangan memilih untuk “murtad” dari Islam. Bahkan tidak tanggung-tanggung sampai “menghujat” Islam. Irsyad Manji menulis buku yang sangat controversial, seperti Allah, Liberty, and Love. Oleh Deborah Sorogbins (2012), Ayaan Hirsi Ali dikategorikan sebagai “perempuan paling dicari”. Deborah menulis buku dengan judul: Wanted Women: faith, lies, & the war on terror, the lives of Ayaan Hirsi Ali & Aafia Siddiqui. Dan tentu ada lagi kelompok salafi dengan segala variannya. Kelompok terakhir ini mengaku dan meyakini merekalah pemegang otoritas kebenaran agama. Selain kelompok mereka adalah keliru. Kelompok terakhir ini juga biasanya bertransformasi menjadi kelompok ekstrimis Islam. Semoga saja kita tidak termasuk salah satu kelompok di atas. Dan cukuplah kita sebagai umat Islam yang senantiasa mendakwahkan Islam rahmatan li al-‘alamin. Bahwa agama yang kita anut pastilah akan membawa rahmat dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia. Wa Allah a’lam.

Minggu, 09 Desember 2012

Air

Prof Baharuddin Jusuf Habibie--mantan presiden RI--pada suatu kesempatan mengatakan bahwa untuk menjaga kesehatan otaknya, beliau selalu minum air putih yang banyak. Inilah rahasia menjaga kebugaran otak. Saya kira ini cara murah untuk menjaga kesehatan otak. Kita terkadang lalai untuk minum air putih yang cukup pada setiap harinya. Bahkan menurut para ahli kesehatan bahwa tubuh kita terdiri dari lebih 80% adalah air. Dalam tulang kita juga ada unsur airnya. Udara yang kita hirup setiap detiknya juga mengandung air. Pokoknya air adalah sumber kehidupan. Dalam al.Quran bahkan ditegaskan bahwa kehidupan ini bersumber dari air. Sekarang ini juga masih diperdebatkan qpqkah di anet Mars ada kehidupan. Karena ditemukan adanya unsur air di sana. Makhluk apakah itu, saya kira masih misteri. Dan kita menunggu kejutan temuan ilmiyah para astronot. Wa Allah a'lam.

Menaklukkan Waktu

Shekh Abdul Fattah Abu Ghuddah menulis buku dengan judul: Qimat al.zaman 'ind al-ulama. Buku ini memuat kisah para ulama dalam memanfaatkan waktu keseharian mereka dalam menuntut ilmu. Salah satu yang saya ingat adalah filosof muslim yang sangat tersohor yaitu Ibnu Rusyd al.Hafid. Ibnu Rusyd ini sangat dikenal di pondok pesantren karena karyanya yang sangat masyhur, Bidayat al.Mujtahid wa Nihayat al.Muqtashid, dan kitab Tahafut al.Tahafut dalam bidang filsafat. Dan kitabnya yang lain dengan judul: Al.Fashl al.Maqal bain al.hikmah wa syari'at fi al.Ittishal. Buku terakhir ini sangat monumental untuk menjembatangi kesenjangan antara kebenaran wahyu dengan temuan akal dan filsafat Dalam buku Abu Ghuddah tadi di atas, ibnu Rusyd dikisahkan sebagai orang yang dalam hidupnya hanya dua kali tidak memegang buku. Yaitu ketika malam ayahnya wafat, dan malam ketika Ibnu Rusyd menikah. Dulu, informasi ini saya dapatkan ketika belajar filsafat Islam karya Fuad al. Ahwany. Judul persisnya buku dimaksud adalah AL Falsafah al.Islamiyah.

Wisdom

Buku tentang Stephen R. Covey. baru saja dilaunching dengan judul: The Wisdom and Teaching of Stephen R. Covey, 2012. Seperti kita telah ketahui bahwa Covey telah wafat pada bulan juli 2012 lalu karena cedera bagian kepalanya akibat terjatuh ketika beliau bersepeda, berolah raga di pebukitan di sekitar kediaman beliau. Buku The Wisdom ini memuat perkataan dan kebijaksanaan Covey sepanjang hidupnya yang disarikan dari berbagai buku beliau, artikel dan wawancara beliau. Buku sangat menarik dan inspiratif serta di sana sini terdapat kutipan-kutipan beliau. Hal-hal yang dibahas antara lain, accountability, balance, choice, contribution, courage, effectiveness, empathy, integrity, leadership, learning, love, potential, self-discipline, synergy, trust, truth, vision, win-win. Buku ini sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang merindukan wisdom dalam kehidupan ini.

Jumat, 07 Desember 2012

Jadilah Bos

Adalah Linda A. Hill dan Kent Lineback menulis buku Being The Boss the 3 Imperatives for Becoming a Great Leader, 2011. Ada tiga syarat utama untuk menjadi seorang bos. Yaitu: manage your self, manage your network, and manage your team. Yang terkait dengan manage your self adalah (a) meningkatkan kompetensi diri sampai seseorang dengan sangat sadar dapat berucap: i'm a boss; (b) membangun trust, sehingga masyarakat memercayai kita sebagai seorang yang dapat dipercaya. Pertanyaan utamanya adalah bagaimana masyarakat dapat memercayai saya; (c) apapun tugas dan amanah yang alan diemban harus disadari sebagai bagian dari perjalanan panjang dalam hidup, that's my journey. Demikian seterusnya. Buku lainnya yang membahas tema yang sama adalah The Boss's Survival Guide Everything you need to know about getting through (and getting the most out ot) every day ditulis oleh Bob Rosner, Allan Halcrow, Alan Levins, 2001. Buku ini memuat teknik-teknik mendiagnosa permasalahan berikut solusinya. Buku ini lebih memuat petunjuk teknis penyelesaian dan eksekusi persoalan manajerial, baik di kantor kantor lembaga pemerintah ataupun para CEO dalam pengambilan keputusan bisnis. Ada juga buku yang ditulis oleh Cliff Hakim. We are all self-employed: how to take control of your career survive and thrive in a changed work world, 2003. Buku ini sangat inspiratif dan mendorong seseorang untuk menjadi pekerja profesional. Seorang pegawai harus tertanam dalam dirinya bahwa ia bekerja bukanlah sebagai buruh di kantornya. Tapi, ia bekerja sesungguhnya untuk menuju sebagai bos. Oleh karena itu, seorang pegawai bukan bekerja untuk bosnya di kantor, tapi ia bekerja sesungguhnya dengan bosnya. Intinya adalah semua kita adalah bos. Kita adalah pegawai dan pekerja yang merdeka. Pegawai yang bebas. Tentu saja, isi buku ini tidak semuanya cocok dengan budaya kerja kita sebagai orang timur. Tapi setidaknya dapat memberi inspirasi bahwa sesungguhnya nasib dan karier kita hqrus ditata sejak awal, dan tidak boleh kita gantungkan kepada bos dan kantor kita. Percayalah bahwa masa depan anda tetap ditentukan oleh anda sendiri. Dan bukan siapa-siapa. Wa Allah a'lam.

Kamis, 06 Desember 2012

Saladin

Salahuddin al-Ayyubi yang lebih dikenal dengan nama Saladin. Salahuddin sangat terkenal dengan keberaniannya dalam memimpin perang Salib (antara tentara muslim dengan Kristen). Kalau kita berkunjung ke Mesir, maka pandangan kita akan tertuju ke perbukitan Mesir, dan di sana ada menara Salahuddin al-Ayyubi. Ada masjid dengan sejunlah menara yang tinggi. Ada juga tembok untuk pengairan air untuk kebutuhan orang-orang Mesir kota. Air sungai Niel yang dialirkan ke kota Kairo, juga rupanya berkat jasa Salahuddin. Ada juga novel yang ditulis untuk menghormati dan mengenang Salahuddin, seperti yang ditulis sangat apik oleh Thariq Ali, The Book of Saladin. Semalam saya menonton film dengan judul Kingdom of Heaven. Film ini rupanya berlatar belakang perang Salib yang dipimpin langsung oleh Salahuddin al-Ayyubi dan pangeran Richard. Filmnya asyik dan ada adegan sangat mengahrukan ketika dua panglima perang tersebut berhadap-hadapan dengan masing-masing pasukannya. Dalam percakapan singkat itu, keduanya maju ke depan, dan Salahuddin tahu bahwa pangeran Richard sedang sakit keras. Keduanya bersepakat untuk gencatan senjata. Perang ditunda. Dan di penghujung percakapan, Salahuddin al-ayyubi menutup pembicaraan dengan ungkapan: "saya akan mengirim tabib/ dokter untukmu". Sangat mengesankan. Inspiratif dan sangat humanis. Bagaimana hebatnya seorang Salahuddin masih berpikir mengasihi lawan dan musuh bebuyutannya di tengah berkecamuknya medan perang. Padahal, kalau Salahuddin mau "menghabisi" Pangeran Richard, maka hal itu sangatlah gampang. Pangeran Richard pada dialog gencatan senjata itu sudah terlihat kurang sehat. Tapi Salahuddin tidak melakukan gerakan apa-apa. Sehingga pada percakapan selanjutnya, Salahuddin mendapat kritik dari salah seorang tentara muslim, mengapa harus melakukan gencatan senjata? Bukankah posisi sekarang ini, tentara muslim pada posisi sangat menguntungkan? Salahuddin menanggapinya ringan, dan tetap mempertahankan pendapatnya sebagai strategi pemenangan perang yang tepat. Suatu keagungan akhlak yang tinggi. Wa Allah a'lam.

Happy

pada sat kami berkunjung ke COADI International Institute, Antigonih, Halifax,, Canada, di sela-sela pertemuan dengan pejabat kampus tersebut, kami meminta Shannon untuk mampir ke bookstore. Kampus ini memiliki bookstore yang sederhana untuk menyiapkan buku-buku terbitan kampus dan buku-buku populer lainnya, dan di sana juga ditemukan berbagai keperluan tulis-menulis mahasiswa. Semacam koperasi mahasiswa di Indonesia. Di sana kami menemukan buku-buku populer dan ada harga diskon, sekitar 2 dollar dan 5 dollar. harga yang sangat murah di Canada sana. Saya menemukan buku dengan judul: Happy Simple Steps to Get the Most Out of Life karya Ian K. Smith, M.D. Ian ini dikenal sebagai penulis bestseller buku dengan judul: The Fat Smash Diet. Saya membaca sekilas buku tersebut, dan mengerti isisnya tentang makna kebahagiaan. Saya teringat buku The Art of Happines (seni menjalani hidup bahagia) karya Dalai Lama (pemimpin spiritual Tibet). What is Happiness? Apakah bahagia itu karena seseorang memiliki isteri yang cantik? atau memiliki pasangan hidup yang harmonis? Atau karena seseorang memiliki keluarga yang bahagia? ataua karena seseorang memiliki banyak kawan yang juga hidup bahagia? atau karena seseorang memiliki pekerjaan yang memiliki yang menjanjikan, gaji yang banyak? Atau karena seseorang memiliki masa depan penghasilan yang cukup aman ( future financial security)? Atau karena seseorang memiliki mobil mewah? Atau karena seseorang hidup di kota-kota metropolis, seperti New York? (Living in New York City)? Atau karena seseorang meraih gelar sarjana dari perguruan tinggi ternama (Graduating from great school)? Atau karena seseorang dapat menikmati dan membaca buku-buku yang padat gizi ( reading a good book)? atau ada indikasi lainnya? Buku ini menarik karena diselingi dengan cerita-cerita hidup yang dialami oleh penulisnya sendiri. Bahagia adalah dambaan hidup semua orang. tolok-ukur bahagia tentu sangatlah relatif. bahagia sangat tergantung dan sangat pribadi sifatnya. bahagia tidak bisa diukur berdasar pada kepemilikan harta semata. bahagia tidak dapat ditakar karena latar belakang pangkat dan jabatan yang disandang seseorang. Bahagia tentu sangat ditentukan oleh sikap hidup seseorang. Sudah barang tentu terkait dengan keragaman keimanan seseorang, latar hidup dan filosofi hidup yang diperpegangi, dan juga tergantung pada tujuan hidup yang diyakininya. Selamat berbahagia. Wa Allah a'lam.

Cemas

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menulis buku tentang psikologi. yang intinya membahas tentang karakter dasar manusia yang selalu merasa cemas, dan berupaya keras untuk menghindarinya. Sesungguhnya manusia itu, selau berupaya untuk menghidari atau menjauhi kecemasan. Seseorang yang mencari dan menumpuk harta atau menabung untuk hari tua, sesungguhnya yang bersangkutan sedang menunjukkan betapa cemasnya menghadapi masa-masa lansia. Seseorang yang menuntut ilmu sampai pada tingkat tertentu, sesungguhnya yang bersangkutan melakukan demikian karena cemas dan khawatir agar tidak dilecehkan. Tegasnya, hampir semua perbuatan dan tingkah laku manusia semuanya menggambarkan untuk "lari" dan menjauhi kecemasan. Konon, cemas ini akan memengaruhi kesehatan seseorang, baik fisik maupun psikis. Semakin cemas seseorang semakin berpotensi untuk menggerogoti diri dan kesehatannya. Biasanya orang yang mengidap penyakit kronis karena yang bersangkutan sering merasa cemas. Coba kita lihat dan perhstikan orang-orang yang sehat dan panjang umur, biasanya mereka itu selalu ceria dan sering tersenyum. Sedang orang yang penyakitan, biasanya mereka yang sering murung, dan berpikir negatif. Konon, orang sering tersenyum akan terhindar dari penyakit kronis seperti sakit jantung, dan semacamnya. Kalau kita tersenyum memang terasa sekali beban hidup menjadi ringan. Mungkin inikah makna pesan Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama agar kita senantiasa tersenyum. al-Tabassumu li akhika shadaqat-un, senyum tulus kepada saudaramu (sesama muslim atau sesama komunitas beriman) adalah sebagai sedekah. Biasakan tersenyum. Tersenyumlah niscaya anda akan sehat. Wa Allah a'lam.

Senin, 03 Desember 2012

Menunggu

Menunggu. Menunggu adalah pekerjaan yang teramat membosankan. Waktu sedikit yang digunakan untuk menunggu seseorang pasti terasa sangat lama. Apalagi kalau orang ditunggu-tunggu itu datangnya tidak tepat waktu, pasti kekesalan semakin "menggondok". Mungkin itulah sebabnya sehingga Allah Swt mewahyukan satu surah khusus Q.S al-'Ashr (waktu). Allah Swt pada ayat pertama bersumpah demi waktu.Pada ayat selanjutnya, Allah Swt mengingatkan lagi bahwa sesungguhnya manusia pada merugi. Kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh. Dan mereka yang saling mengingatkan pada kebenaran dan kesabaran. Imam al-Syafi'i pernah berkata: sekiranya Allah Swt hanya menurunkan surah al-'ashr, maka cukuplah. Sebab, surah al-'ashr itu sudah mencakup sepertiga isi kandungan al-Qur'an. Waktu yang telah lewat pasti tidak akan tergantikan sampai kapanpun sampai hari kiamat. Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama juga sangat menghargai waktu. Sampai-sampai Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama pernah bersabda yang maknanya--kurang lebih-- sekiranya besok hari kiamat, dan pada tanganmu ada fasilat--bibit kurma--maka tanamlah. Betapa pentingnya dimensi waktu bagi kehidupan. Setiap detiknya harus memberi makna bagi kehidupan. semestinyalah setiap detik dan nafas kita harus dipastikan memberi manfaat dan kemashlahatan bagi orang lain. Dan orang yang tidak dapat berbuat baik sekalipun, mestinya tidak berbuat sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain dan makhluk lainnya menderita. Sama juga dengan falsafah hidup seorang kawan yang bercerita tentang pentingnya kebersihan dalam hidup. Bahwa kalau kita tidak bisa berperilaku bersih,setidaknya kita menahan diri untuk tidak mengotori. Menunggu memang pekerjaan yang berat. Sama juga dengan menunggu balasan sms. Biasanya seseorang mengirim sms kepada handai tolan atau kepada siapa saja. Tapi balasan sms tak kunjung datang. Ini juga menjadi beban, karena menunggu. Harap-harap cemas. Apalagi kalau kebetulan sms itu dikirim oleh staf kepada pimpinannya untuk menanyakan atau konsultasi sesuatu yang mungkin terkait dengan pekerjaan di kantor. Tentu akan menjadi tidak nyaman kalau sms balasan tak kunjung datang secepat yang diharapkan. Ini perlu menjadi catatan bagi pimpinan lembaga atau apapun namanya pekerjaan dan amanah yang sedang kita emban. Seorang pimpinan harus cepat dan melakukan "ketersambungan" dengan banyak pihak termasuk bawahan dan stafnya. Speed (kecepatan) dan connect (ketersambungan dangan pihak lain) sangat penting untuk siapapun yang memegang jabatan publik. Jangan biarkan orang lain untuk "menunggu" terllau lama. Apalagi kalau kebijakan publik, juga jangan biarkan rakyat berlama-lama untuk menuggu kebijakan. Sebab, nanti mereka me3ngambil kesimpulan masing-masing yang kontra-produktif. Menunggu sekali lagi pekerjaan berat dan sangat membosankan. Ada satu ayat yang menggelitik saya, bahwa ternyata iblis itu mendapat hukuman dari Tuhan sebagai makhluk yang harus "menunggu" balasan sampai hari kiamat nanti. Innaka la min al-muntazhirin. Sesungguhnya engkau iblis adalah makhluk yang memang harus menunggu. Semoga kita tidak termasuk makhluk yang senang atau sering membuat orang lain "menunggu". Wa Allah a'lam.

Honor

Seorang dosen senior yang juga seorang pimpinan perguruan tinggi agama Islam pernah berkata bahwa ada fenomena menarik yang melanda dosen-dosen PTAI yang terlalu lama belajar di luar negeri. Yakni mereka agak sulit diajak untuk berjuang dalam arti luas. Mereka biasanya setiap gerakannya harus "dihargai". Memang dari sisi keunggulan intelektual dan manajemen, alumni barat memiliki kemampuan yang memadai. pada sisi lain, alumni timur tengah memiliki nilai dan prinsip kejuangan yang sangat tinggi, hanya saja mereka rata-rata minim pengetahuan manajemen modern. Dosen senior tersebut mengusulkan agar ke depannya, kalau kebetulan mengirim dosen keluar negeri harus dengan pembatasan waktu yang ketat. Sebab, kalau terlalu lama nanti mereka "terbaratkan". Usulan kedua adalah perlunya Kementerian Agama RI via Direktorat Pendidikan TInggi Islam untuk mendesain program cross-fertilization. Maksudnya, alumni barat seharusnya sewaktu-waktu dikirim ke timur tengah untuk melihat ketulusan ulama dan tokoh-tokoh tertentu untuk program dan kegiatan keumatan. Selanjutnya, bagi para alumni timur tengah diberi kesempatan untuk short-course ke berbagai lembaga pendidikan untuk belajar dan melihat langsung manajemen modern. Dari sinilah sehingga terjadi proses saling belajar dan saling memperkaya pengalaman masing-masing. Ada mutiara dari dunia "timur" yang sangat boleh jadi sebagai mutiara bagi dunia barat. Seperti, dunia timur sangat kaya dengan aspek spiritualitas dan semangat bekerja sama. Barat biasanya digambarkan dengan kapitalis dan sangat individualistik. Saya pernah mendengarkan cerita seorang kawan yang sedang belajar di Jerman. Kalau seseorang bertanya memakai bahasa Inggeris, biasanya orang Jerman enggan memberikan jawaban meskipun yang bersangkutan mengerti berbahasa Inggeris. Dia hanya ingin memakai bahasa Jerman saja. Demikian seterusnya. Dunia timur sangat dikenal dengan keramahan dan santun dalam pergaulan. Orang Jogjakarta kalau kebetulan kita menanyakan suatu alamat, pasti mereka dengan sangat detail menunjukkan alamat yang dituju. Lekuk-lekuk jalan juga akan ditunjukkannya sambil mengacungkan ibu jari tangannya sebagai tanda penghormatan yang sangat tinggi kepada lawan bicaranya.Dunia barat harus rela menerima sesuatu yang baik dari dunia timur. Demikian sebaliknya, kedipsilan kerja, penghargaan kepada waktu, hidup bersih orang-orang barat harus menjadi contoh bagi dunia timur. Demikian seterusnya. Saya tidak tahu persis apakah hipotesa di atas benar adanya. Saya juga tidak tahu apakah solusi yang ditawarkan juga merupakan alternatif yang terbaik. Semoga kita dapat bekerja dengan lebih baik, tanpa memperhitungkan honor yang bakal kita terima. Wa Allah a'lam.

Minggu, 02 Desember 2012

Mangkoso

Mangkoso adalah identik dengan kota santri. Mangkoso adalah sebuah kota kecil di kabupaten Barru. Mangkoso terkenal karena pondok pesantren di Mangkoso. Dulu diasuh oleh K. H. Abdurrahman Ambo Dalle. Sekarang dipimpin oleh K. H. Faried Wajdi, salah seorang jebolan Universitas Al. Azhar, Kairo, Mesir. Pondok Pesantren Mangkoso telah mendidik ribuan santri dan sudah banyak diantara mereka yang sudah sukses. Di pondok Pesantren Mangkoso juga memiliki Sekolah Tinggi. Tapi perguruan tinggi tidak semaju dengan pondok pesantrennya. Kemarin, saya kebetulan singgah di masjid pesantren Mangkoso. Shalat isya. Suasananya adalah suasana santri. Ada banyak santri laki-laki dan perempuan yang ikut zmenunaikan shalat isya secara berjamaah. Yang menarik adalah bagi santri yang kebetulan masbuq, mereka berjejer pada shaf belakang berpisah dengan makmum yang datang duluan. Saya tidak tahu apakah kondisi seperti itu adalah aturan dari pondok atau bagaimana. Saya juga lupa bertanya kepada salah seorang santri dewasa. Kebetulan sudah ditunggu di mobil untuk melanjutkan perjalanan ke makassar. Wa allah a'lam.

Sabtu, 01 Desember 2012

Istighfar

K.H. Nuril Huda--salah seorang pengurus MUI pusat-- menyampaikan ceramah agama di hadapan pegawai Diktis tentang pentingnya menjaga ketahanan spiritualitas di era modern ini. Salah satu yang berkesan pada ceramah beliau adalah pentingnya mendawamkan istighfar. Dalam salah satu riwayat disampaikan bahwa Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama setiap harinya tidak kurang 100 kali mengucapkan istighfar. Padahal, Nabi maksum dari dosa. Konon, suatu kesempatan seseorang mendatangi Ibrahim al.A'zam agar berdo'a kepada Allah Swt supaya kemarau panjang yang sedang melanda wilayahnya senantiasa turun hujan. Ibrahim menjawab: "Baca istighfar!. Pada kesempatan lain, seseorang bertanya lagi kepada Ibrahim al.Azam agar dimintakan do'a supaya yang bersangkutan segera dikasih momongan. Sebab pasangan suami isteri ini sudah lama menikah tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Baca Istighfar! Ada lagi orang yang berbeda datang kepada Ibrahim al.Azam dengan kasus yang berbeda, tapi beliau tetap dengan resep: "Baca Istighfar! Datang lagi orang keempat setengah protes. Ya syekh, bagaimana mungkin terhadap banyak persoalan, lalu jawabnya sama. Baca istighfar! Apa syekh tidak keliru? Ibrahim al.azam menjawab bahwa Nabi Nuh a.s selalu diperintahkan membaca istighfar. Betapa dahsyatnya istighfar ini. Wa Allah a'lam.