Gallery

Rabu, 31 Oktober 2012

Standar Akademik

Saya pernah bertanya kepada seorang professor yang sudah lama belajar di luar negeri, Amrik dan Australia. Beliau menjelaskan bahwa belajar di Amrik lebih terarah dan lebih mantap daripada belajar di Australia. Di Australia biasanya kurang fokus dan terkadang "ngambang". Lalu, saya bertanya: "apa yang paling menarik sehingga banyak orang yang mau sekolah di Amrik"? Jawabnya, di Amrik itu semua sekolah dan perguruan tinggi memiliki standar kualitas akademik dan mereka konsisten dengan standar mutu yang telah ditetapkannya. Dia mencontohkan standar kualitas akademik itu seperti seorang mahasiswa yang mendapatkan nilai A dari dosen tertentu dengan mata kuliah tertentu. Apa kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut dengan nilai A tadi. Apakah mata kuliah yang sama pada perguruan tinggi yang lain, tentu dengan dosen yang berbeda pula kompetensinya sama? Menurut beliau di negeri kita ini dalam banyak fakta, nilai itu bisa dikatrol. Bahkan ada kecenderungan perguruan tinggi tertentu memiliki kesepakatan diam-diam agar memberi nilai agak tinggi kepada mahasiswa agar kelak di kemudian hari para alumninya bisa mendapatkan pekerjaan cepat. Tentu ini sangat berbahaya kalau intansi pemerintah dan birokrasi kita diisi oleh orang-orang yang memiliki "nilai katrolan" tadi. Kita harus memiliki standar kualitas akademik, tegas beliau. Kalau tidak, kita selamanya tidak bisa menjadi bangsa yang maju. Selain itu, kita juga harus mengajarkan kepada mahasiswa berpikir kritis dan logis. Hal ini sangat penting agar para mahasiswa dapat menyalurkan pikiran dan cita-citanya secara rasional dan terukur. Untuk yang satu ini, beliau mengusulkan agar ada standar yang sama mengenai produk skripsi calon sarjana. Seorang dosen pembimbing harus melakukan bimbingan yang benar agar calon sarjana tersebut dapat berpikir kritis dan analitis. Tentu hal ini kita dapat lihat pada kegelisahan akademik yang diajukan, pokok masalah yang akan dibahas, dan metodologi penelitian yang akan digunakan. Dan terakhir, refleksi pemikiran yang digagas pada bab kesimpulan akan sangat jelas bahwa seseorang yang sedang menulis skripsi bahkan tesis itu berpikir kritis, rasional dan logik. Tentu hal ini membutuhkan proses yang panjang dan tenaga yang tidak sedikit. Kita membutuhkan kebijakan nasional agar mutu dan kualitas akademik lulusan perguruan tinggi agama kita bisa diakui dan diterima di pasar kerja. jangan sampai ada alumni kita sudah terkatung-katung mencari kerja, dan hanya biro jasa tenaga kerja ke luar negeri (TKI/TKW) yang terbuka peluang untuknya. Jangan-jangan ada almuni kita yang hanya bisa bekerja sebagai tukang kebun kelapa sawit di Malaysia. Kan kasihan banget!. Semoga bangsa kita dapat menjadi bangsa yang maju dan bermartabat. Amin. WA Allah a'lam.

Apa Kata Dunia?

Kita dikejutkan dengan pemberitaan koran bahwa ada sepasang suami-isteri yang tertangkap basah mencopat di sekitar Ka'bah. Sang suami mencopet dompet jama'ah yang sedang mencium hajaratul aswad, sedang sang isteri menunggu operannya di sekitar sumur Zam-zam. Tentu ini berita yng sangat miris, dan keterlaluan. Bagaimana mungkin seorang jama'ah masih tega melakukan perbuatan nista di tengah suasana khusyuk melaksanakan ibadah haji. Kata Bang Rhoma Irama: "TERLALU". Memang ada banyak kisah pilu sang jama'ah. Dulu, saya mendapatkan cerita dari seorang kawan bahwa dia kecopetan di sekitar masjidil Haram, Mekkah. Saya berpikir bagaimana bisa terjadi ada orang berpikir dan berperilaku tidak terpuji di depan baitullah. Ini perlu perenungan mendalam tentang keberislaman kita. Dulu, saya pernah membaca rubrik Dr Haidar Baqir ( Penerbit MIzan) bercerita tentang kisah pilu beliau kena copet di Makkah. Beliau bingun, bukan hanya karena kehilangan uang dalam jumlah yang tidak sedikit, tapi paspor dan indentitas lainnya juga terikut sang copet. Saya berpikir bagaimana mungkin di tanah suci, para jama'ah khusyuk menunaikan ibadah haji masih ada berpikir untuk copet. Betapa naifnya si pencopet itu? Lalu, saya teringat kisah Syekh Ibu 'Araby seorang sufi besar berkisah bahwa pada saat beliau menunaikan ibadah haji yang waktu itu sekitar tujuh puluh ribu jama'ah yang hadir. Kebanyakan jama'ah dilihat oleh beliau thawaf dengan bentuk seperti babi. Hanya seorang saja yang diterima do'anya kata beliau. Bagaimana ini bisa terjadi? Kita tentu perlu mengingatkan saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji agar senantiasa menjaga niat dan ketulusannya. Jangan sampai mereka berhaji untuk "pamer" kekayaan atau untuk "menutupi" aib dan topengnya saja. Semoga mereka semua mendaptkan hajji mabrur. Saya juag teringat suatu peristiwa pada zaman Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama, ketika seorang sahabat mengambil uang dari dompet nabi tanpa sepengetahuan beliau. Kalau saya tidak keliru namanya: Abdullah ibn Jubair, demikian tulis Ibnu 'Abd al-Barr dalam kitabnya: Usd al-Ghabah fi Ma'rifat al-Shahabah. Semoga saja dengan kejadian di Mekkah itu, predikat kita tidak terpuruk menjadi bangsa copet! Malu! Wa Allah a'lam

Senin, 29 Oktober 2012

Kata Bijak

1. Cintailah semua orang. Percayalah kepada sedikit orang( Veronica Ray, Choosing Happiness, The art of living unconditionally, 1991). 2. Tragedi dalam hidup bukanlah kematian tapi membiarkan diri kita mati selagi masih hidup. 3. Kata-kata yang memberi pencerahan pada jiwa lebih berharga daripada permata, Hazrat Inayat Khan. 4. Pekerjaan melahirkan makna dalam hidup. Bukan hanya menghasilkan uang. 5. Berbuat baiklqh kepada setiap orang. Ramahlah kepada setiap orang. 6. Kesuksesan bukan berapa banyaknya posisi yang telah diraih seseorang, tapi dari rintangan yang ia hadapi ketika mencoba meraih sukses. 7. katakan " tidak" dengan santun. Fokuslah. 8. Jangan menendang bola jarak dekat. Arahkan ke lapangan. Arahkan kepada teman-teman. 9. Ujung seorang manusia adalah tindakan bukan pikiran. Tindakan yang paling sederhana selalu lebih baik daripada niat yang paling hebat, Thomas Carlyle. 10. siapa saja dapat marah. itu mudah. Tapi maraha kepada orang yang tepat, tingkat kemarahan yang tepat, pada saat yang tepat, untuk tujuan yang tepat, dengan cara yang tepat, tidaklah mudah, kata Aristoteles, filosof Yunani. 11. Hindari membaca dan menonton berita negatif, supaya anda lebih damai dan tenang. 12. Tes 3 Gerbang. sebelum bicara renungkanlah dengan diri sendiri. apakah yang mau dkatakan adalah sesuatu yang jujur. dan apakah ini baik? 13. George Bernard Shaw: hidup bukanlah lilin kecil, tapi obor besar yang dinyalakan terus seterang mungkin sebelum menyerahkannya kepada genetasi mendatang. saya mau mati benar-benar kelelahan. 14. kekuatan memaafkan. tidak memaafkan ibarat menggendong orang tersebut di pinggung anda. begotu anda memaafkan, langsung lepas beban. dan ringan. 15. ciptakan lingkungan bersih, cerah, penuhi bunga, pikiran sehat, kinerja berkualitas. 16. jangan membaca setiap buku sampai selesai. ada yang dicicipi, ada pula yang ditelan. Dikutip dari Robin Sharma, Who will cry when you die?, 1999.

Sabtu, 27 Oktober 2012

al-Qur'an: Bacaan Mulia

Ada beberapa karya terjemahan al-Qur'an yang menarik perhatian saya sejak dulu. Yakni The Holy Qur'an karya Abdullah Yusuf Ali, The Message of the Qur'an oleh Muhammad Asad--dulunya bernama Leopold Weiss, dan al-Qur'an al-Karim: Bacaan Mulia karya H.B. Jassin. Karya Jassin ini tergolong unik karena menerjemahkan al-Qur'an secara puitis. Karya ini semula mendapat kritik sangat tajam dari para ulama dan pengkaji al-Qur'an. Karya ini ditekuni oleh Jassin ketika beliau sedang di Belanda. H.B Jassin adalah kritikus sastra yang sangat disegani. Tapi di bidang kajian keilmuan Islam tergolong mengejutkan karena Jassin tidak memiliki latar belakang pendidikan Islam, meskipun sebagai orang Gorontalo tidak diragukan komitmen keislamannya sebagaimana pengakuan Buya Hamka dalam kata pengantar karya Jassin ini. Meskipun demikian, karya Jassin ini tetap saja kontroversial. Dan sangat boleh jadi karena pengetahuan bahasa Arab beliau sehingga terkadang dalam penerjemahannya kurang pas. Salah satu yang sangat mengganggu adalah ketika beliau menerjemahkan Q.S al-Taubah ayat 128,sebabagai berikut: laqad ja'akum rasulun min anfusikum 'aziz-un 'alaih ma 'anittum harish-un 'alaikum bi al-mukminin ra'uf-un rahim-un. Telah datang kepadamu seorang rasul dari kalanganmu sendiri. Terasa berat baginya penderitaanmu. Sangat ia inginkan kamu (beriman). Ia Maha Peyantun, Maha Penyayang terhadap orang beriman. Dari terjemahan ini jelas mengindikasikan bahwa makna frase:....bi al-mukminin ra'uf-un rahim-un:...Ia Maha Penyantun, Maha Penyayang terhadap orang beriman--kembali kepada Allah swt. Padahal mestinya yang dimaksudkan ayat tersebut adalah Nabi Muhammad shalla Allah 'alaih wa sallama. Meskipun demikian, terjemahan H.B Jassin tetap menjadi rujukan utama saya karena cita rasa bahasa Indonesianya sangat kental. Adapun hal-hal yang kurang pas biasanya saya merujuk pada terjemahan Abdullah Yusuf Ali, The Holy Qur'an. Wa Allah a'lam.

Minggu, 21 Oktober 2012

Change!

Ada banyak buku yang ditulis tentang perubahan. antara lain, John P. Kotter, Leading Change, dan The Heart of Change Real-Life Stories of how people change their organizations, 2002. Perubahan dapat terjadi dalam sebuah organisasi dimulai dari perilaku orang-orang dalam organisasi tersebut (the behavior of people). perilaku organisasi inilah yang akan membawa sukses besar bagi sebuah organisasi. Jadi bukan melulu pemikiran dan gagasan. Tapi sebuah gagasan atau visi harus membumi, dan dipraktikkkan. Pada bagian akhir, Kotter menulis kalimat bertuah: we see, we feel, we change. Kami lihat, kami rasakan, dan kami ubah. pokok bahasan bukunya ini, antara lain: increase urgency. "we must do something". reducing the complacency, fear, and anger the prevent change from strating. Build the guiding team. helping pull together the right group of people with the ringht characteristics and sufficient power to drive the change effort. helping them to behave with trust and emotional commitment to one another. Get the vision right. helping the guiding team develop bold strategies for making bold visions a reality. dst. Tentu masih sangat buku lainnya yang ditulis untuk mewujudkan sebuah perubahan. Seperti Jerry Yoram Wind dan Jeremy Main, Driving Change how the best companies are preparing for the 21st century, 1998. Christopher schaefer, Tyno Voors, Vision in action working with soul & spirit in small organizations, 1986. Marcus Buckingham, Go put your strengths to work, 6 powerful steps to achieve outstanding performance, 2007.

Leo Tolstoy

Leo Tolstoy adalah sastrawan besar Rusia. ia menulis novel yang inspiratif, antara lain: Anna Karenina, War and Peace. karya terakhirnya adalah a calendar of wisdom yang memuat kata kata bijak para filosof dan para bijak bestari. karya terakhirnya ini ditulis untuk menjadi panduan harian bagi siapapun yang menghendaki kehidupan yang bahagia dan bermartabat. pedoman harian ini sangat inspiratif bagi semua kalangan, mulai yang jelatq sampai yang jelita, rakyat biasa maupun mereka yang berpangkat. cocok untuk semua kalangan, dan semua situasi. Saya mengenal Leo Tolstoy bermula dengan perkenalan saya dengan karya Braginsky. Braginsky adalah seorang sarjana berkebangsaan rusia yang menekuni sastra sufi nusantara. pada awal kalimatnya pada pendahuluan disertasinya yang berjudul: Yang Indah, Berfaedah dan Kamal sejarah sastra Melayu dalam abad 7-19. kalimat yang dimaksud adalah setiap keluarga yang berbahagia satu sama lain serupa saja, tapi setiap keluarga yang malang-berbeda beda malangnya. Pelajaran dari Leo Tolstoy adalah ternyata penulis sekaliber beliau juga menulis sesuatu yang kelihatan sederhana tapi monumental bagi kehidupan. Penulis terkenal tidak selamanya penulis persoalan yang rumit, tapi juga hal-hal yang ringan.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Rahasia Jabatan

Katakanlah, wahai Tuhanku pemilik kekuasaan. Dikaulah yang menganugerahkan kekuasaan ITU kepada siapa yang Engkau kehendaki. Dikaulah yang mencabut kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki. Dikaulah yang yang memuliakan kepada siapa yang Engkau kehendaki. Dikaulah yang menghinakan kepada siapa yang Engkau kehendaki. konon, seorang Menteri yang sedang duduk di kabinet Indonesia bersatu menceritqkqn kisah hidupnya yang sudah tiga kali mengajukan pengunduran dirinya. penyebabnya ialah menteri bersangkutan memiliki kebijakan prorakyat yang tidak mendapatkan dukungan dari menteri terkait. tapi penginduran diri menteri bersangkutan tidak digubris dari pihak-piha terkait. walhasil, menteri tersebut justeru mendapatkan posisi strategis. demikianlah kisah menarik ini. intinya jabatan itu yang mengatur. Tuhan pemilik kekuasaan. jabatan itu memang seksi, kata Sitok Srengenge. Ada banyak godaan dalam jabatan itu. Ada yang menggiurkan. Betapa tidak, seseorang yang tadinya bukanlah siapa-siapa tiba-tiba mendapatkan fasilitas yang melimpah. Setiap acara, iapun disambut dengan upacara kehormatan. setiap memberi sambutan, kata-katanya dikutip meskipun apa yang disampaikannya tidak berisi pesan apa-apa. sesungguhnya kalimat-kalimatnya dikutip hanya untuk menyenangkan hatinya saja agar terkesan dihormati. Hipokrit. Setiap selesai membuka acara ia diberi honor di atas rata-rata. Setelah itu, pejabat bersangkutan duduk di kursi terdepan yang lebih empuk dibanding deretan kursi lainnya. Sejumlah menu kue juga disiapkan dalam jumlah lebih banyak dan lebih bervariasi dari kue tamu undangan lainnya. Sementara tamu undangan hanya duduk di kursi plastik diberi nasi kotak atau kue-kue ala kadarnya, biasanya dengan bungkus plastik. Demikianlah, betapa jabatan itu sangat seksi dan penuh godaan. Pantaslah Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama memperingatkan umatnya dalam salah satu sabdanya: ada dua hal yang membuat umatku seperti serigala kelaparan. yakni uang dan jabatan. semoga kita termasuk pejabat yang amanah. Amin

Penyakit

Sitok Srengenge menulis sebuah artikel singkat dengan judul: "penyakit" dalam bukunya: Cinta di Negeri Seribu Satu tiran Kecil, 2012. Sitok Srengenge menulis keprihatinan atas wafatnya teman sesama penyair muda yang kebetulan seorang wanita yang sangat produktif. Penulis muda ini konon wafat karena penyakit yang dideritanya. Sitok menulis bahwa apakah penyakit itu dalam pandangan agama-agama sebagai suatu hukuman atau sebagai musibah atau peristiwa biasa? Ada agama terentu yang mengajarkan bahwa penyakit adalah sebagai kutukan Tuhan. Belakangan ada juga yang berpandangan bahwa penyakit hanyalah sebagai konsekwensi perilaku buruk seseorang. Sebagai jejak dan track record kesehatan seseorang. Lalu pertanyaannya adalah apakah penyakit itu ada hubungannya dengan kematian? Emha Ainun Najib memiliki pendapat yang menarik. Kematian itu ada tiga macam. Pertama, kematian yang sesuai dengan takdir Allah Swt. Kedua, kematian yang diizinkan oleh Allah Swt seperti karena seseorang yang mengidap penyakit tertentu yang pada akhirnya penyebab kematiannya. Dan ketiga, kematian yang dibiarkan oleh Allah Swt seperti orang yang meloncat dari gedung bertingkat, bunuh diri. Prinsipnya, Cak Nun berpendapat bahwa tidam ada hubungan kausalitas antara penyakit dan kematian. Cak Nun mengajukan fakta, seorang tua yang sudah sangat sepuh. sang tua hanya mampu menggerak-gerakkan tangan kanannya. ia samgat kurus. ia juga sudah lama terkapar kaku. ia pun sudah berumur di atas 90 an. pe.dek kata, sang tua tinggal menunggu ajal, tapi tidak mati-mati. cak Nun ingin mengatakan bahwa seseorang yang mengidap penyakit tertentu harus tetap optimis. sebaliknya, seseorang yang sedang segar bugar harus tetap harus tawakkal kepada Tuhan yang menggenggam jiwa hamba-hambaNya. wa Allah a'lam

Jumat, 19 Oktober 2012

Kombinasi

Kombinasi adalah menggabungkan dua unsur yang berbeda sehingga membentuk keterpaduan baru dan makna baru. Trend sekarang ini terutama dalam pengembangan keilmuan ternyata kombinasi menjadi penting. Hampir-hampir tidak sesuatu yang berdiri sendiri tanpa terhubung dan terkait dengan yang lainnya. Apalagi dengan kemajuan teknologi informasi. Mari kita lihat catatan berikut. Alvin E Roth (dosen universitas Harvard)dan Lioyd Shapley peraih nobel ekonomi. Keduanya membangun teori: theory of stable allocation and the practice of market design, 2012. Bagaimana barang dan jasa terbaik bisa kita dapatkan yang terbaik, dan tidak ada lagi barang dan jasa yang terbaik selainnya. Kedua pakar ini juga meminimalisasi jumlah siswa drop out di sekolah-sekolah Amrik. Teorinya ini juga dipakai untuk perjodohan. Matching methods. Seseorang seseorang dalat menemukan jodohnya, sehingga pernikahannya sampai akhir hayat. Setiap pasangan dipastikan telah mendapatkan jodoh yang paling pas. Dan tidak ada lagi orang yang paling pas selainnya. Setiap pasangan merasa bahagia karena telah menemukan pasangan paling menarik dan paling pas.

Gramedia

Gramedia adalah toko buku yang sudah menasional. Gramedia adalah toko buku andalan saya sedari dulu. Ada banyak hal yang menarik dari Gramedia. Stok bukunya yang selalu menyediakan buku-buku laris dan terbaru. Di Matraman Jakarta dan salah satu sudut di kota Bandung Gramedia menyiapkan buku-buku diskon dan berbahasa Inggris. Hampir semua bidang keahlian mulai buku ajar, manajemen, sejarah, budaya, filsafat, leadership, nkvel, komik, politik, komputer, dan lain-lain. Saya terpesona dengan Gramedia yang sangat cepat menyiapkan buku-buku baru. Biasanga buku yang telah diresensi pada harian Kompas pasti dalam waktu dekat, Gramedia sudah menyiapkan stoknya. Saya berharap Gramedia ke depannya juga memiliki perhatian yang sama dengan toko buku Periplus Toko buku Periplus biasanya hanya ditemukan di bandara internasional.

Kamis, 18 Oktober 2012

Kuda Liar

seorang kawan berkisah tentang kuda liar. Syahdan, seseorang berhasil menangkap kuda liar dan sukses menjinakkannya. Dan mulailah ia mengajari kudanya hal-hal yang lazim di dunia perkuadaan. Tapi membalikkan dengan kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Umpamny, kalau kudanya mau berjalan, maka ia berujar: alhamdulillah. Kalau ia mau berhenti, maka ia mengucapkan: bismillah. Demikian seterusnya. Dan bertahun-tahun ia menjalani praktek demikian. Dan ia berkata kepada banyak orang tentang keunikan kudanya itu. Suatu waktu, ia melakukan perjalanan panjang dengan medan yang ia sendiri tidak terlalu tahu. Ia memacu kudanya dengan sangat kencan. Di tengah padang ilalang. Toba-tiba saja di depannya ada jurang yang curam menganga. Untung masih ingat membaca bismillah sebagai pertanda agar kudanya segera berhenti. Sang kudapun berhenti mendadak. Sang tuanv selamat, dan tentu ia menghela napas lega sambil berucap: alhamdulillah. Sedetik kemudian sang kuda melompat ke jurang. Sang kuda taat kepada sang tuan. Alhamdulillah sebagai perintah untuk melanjutkan perjalanan. Sang kuda berpikir, mungkin sang tuan mau bunuh diri. Dan sudah jauh - jauh mencari tempat yang sunyi ini. Demikianlah. Jangan coba-coba memutarbalikkan pakem keilmuan yang sudah baku. Berbahaya. Wa Allah a'lam

Burung Puyuh

Seorang sahabat bercerita tentang seseorang yang memiliki dua ekor burung puyuh. Rencananya, satu ekor untuk sarapan pagi, dan satunya lagi untuk makan malam. Ia asyik menggoreng burung puyuhnya, dengan resep kuliner terbaik yang diketahuinya. Setelah itu, si fulan hendak mencicipi masakan andalannya, tapi tiba-toba seseorang mengetuk pintu. Ternyata sahabatnya yang datang bertamu. Si fulan, apa sahabatnya itu sudah sarapan? Kebetulan belum, jawabnya singkat. Kalau demikian, cicipi masakan saya ini. Setelah sang tamu makan dengan lahapnya, tuan rumah bertanya, apa yang kurang dari masakan saya ini? Kurang saosnya. Pada sore harinya, si tuan rumah memasak lagi dan burung puyuh yang satunya digoreng dengan resep asem pedas. Begitu selesai dan ia bersiap-siap untuk menyantapnya daun pintu rumahnya pun diketuk-ketuk oleh seseorang. Ia secara perlahan membuka pintu rumahnya, dan mempersilakan sang tamu masuk. Ternyata kawan yang tadi pagi itu bercerita kepada kawannya bahwa di rumah sahabatnya ada masakan enak, gurih. Tuan rumah bertanya, apakah sang tamu sudah makan? Belum, jawabnya singkat. Kalau demikian nikmatilah masakan khas saya ini, sambil menyodorkan masakan istimewanya. Setelah selesai makan, tuan rumah bertanya: apa yang kurang pada masakan saya? Kurang pedas saosnya, jawabnya singkat. Sang tamupun juga mengajukan pertanyaan sekenanya kepada tuan rumah: menurutmu, apa yang kurang pada masakan Anda? Saosnya enak, hanya kuranya kurang burung puyuhnya. Jawabnya ketus. Wa Allah a'lam

Minggu, 14 Oktober 2012

Tebuireng

Saya mendapatkan kesempatan menghadiri wisuda Ma'had Aly Hasyim Asyari, Tebuireng Jombang pimpinan K.H. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah). Kebetulan saya mendampingi pak Wamen, Prof Nasaruddin Umar. Dalam sambutannya, Gus Sholah menekankan pentingnya Ma'had Aly dihadirkan di tengah persoalan berbangsa dan bernegara. Sebab, ada banyak persoalan bangsa yang sampai sekarang belum selesai seperti bagaimana menyikapi ahmadiyah, syi'ah dan gambarvatau pernyataan pernyataan atau film yang ditengarai sebagai penistaaan agama. Sudahsaatnya, watak pesantren salafiyah memengaruhi pemikiran Islam Indonesia dan para alumninya masuk daalam jajaran birokrasi. Prof Nasaruddin Umar dalam orasinya banyak menyinggung posisi sentral Pondok Pesantren Tebuireng yang memiliki sejarah panjang, dan sosok K. H. Hasyim Asyari yang telah berkontribusi yang luar biasa dalam sejarah revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pondok Tebuireng ini ibarat majma'al bahrain, pertemuan ilmu logika dan spiritual sebagaimana digambarkan dalam al.Quran dengan sosok Musa dan Khidhr. Musa a.s sebagai lambang orang yang memiliki pengetahuan logik yang mendalam. Sedang Khidhr sebagai sosok yang mewakili pengetahuan dan kedalaman spiritual. Pondok Tebuireng adalah tempat menggodok kader ulama yang memiliki pengetahuan hushuli yang memadai dan pengetahuan hudhuri sekaligus. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asyari akan lebih unggul daripada alumni Uin dan Iain. Demikian komentar beliau. Selanjutnya, Prof Nasar juga menguraikan hal-hal lain, yakni: 1.era sekarang memiliki tantangan yang luar biasa di dunia pendidikan terutama dengan kegelisahan apa yang disebut sebagai split personality, keterbelahan personal. Murid dan atau mahasiswa sangat gampang marah, yang berujung pada tawuran bahkan pembunuhan. Di Malaysia masih mengajarkan sifat 20 bagi Tuhan sebagaimana teologi klasik yang juga masih diajarkan di pesantren. Tentu hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anak didik. Pesantrenlah yang diharapkan dapat membentuk para santri berkarakter kuat. Sebab, pendidikan di pesantren sangat unik dan genuine. Pemanfaatan waktu malam untuk belajar dan shalat malam pasti berdampak pada pembentukan watak dan karakter para santri. Bukankah al.Quran dan peristiwa peristiwa penting lainnya justeru terjadi pada malam hari? Bukankah al.quran turun untuk pertama kalinya juga pada malam hari? Pesantren sekali lagi memiliki posisi vital dalam pembangunan pendidikan di negeri ini. Kita sulkt mengharapkan pembentukan karakter hanya dengan mengandalkan jasa konseling di sekolah. Bahkan ada berita di koran, ada konseling justeru dipakai oleh seorang pembinanya untuk transaksi natkoba. Ini menggelikan dan rasanya kita miris mendengarkannya. 2. Gus Dur memiliki kemampuan mukasyafah, menyingkap tabir rahasia ilahy. Gus Dur biasa dipersepsikan sebagai orang yang memiliki pancaindera keenam. Memang mistik dan mitos biasa diterjemahkan secara keliru. Tapi yang jelas dalam literatur tasawuf, seperti karya syekh Yusuf al.Nabhany, Jami' Karamat al.Awliya', ada sekitar 600an guru sufi yang didata oleh al.Nabhany. Pak Nasar berpendangan bahwa alangkah miskinnya seseorang yang hanyabisa

Kamis, 11 Oktober 2012

Re-desain Kurikulum

Prof Boediono (wakil Presiden) secara mengejutkan menulis artikel di harian KOmpas dengan judul: "Pendidikan Kunci Pembangunan" ( Kompas, 27 Agustus 2012). Tanggal 12 Oktober 2012, Harian Kompas laporan khusus mengenai pendidikan formal di bawah judul: Mengubah Kurikulum: Substansi atau Proses? oleh ST Sularto. Intinya mengulas kembali pointers pemikiran pak Boediono yang menganggap bahwa pendidikan di Indonesia tidak memiliki konsepsi yang jelas. Sehingga mata kuliah yang diajarkan kepada peserta didik over load. Seorang pendidik memasukkan apa saja meskipun tidak dibutuhkan oleh peserta didik. Sesungguhnya kegelisahan yang sama juga sudah pernah ditulis oleh Budi Darma ( sastrawan, mantan rektor IKIP Surabaya). Budi Darma mengkritik dengan sangat tajam bahwa anak-siswa Sekolah Dasar rata-rata membawa beban buku pelajaran sekitar 14 kg setiap harinya. Tentu beban seberat itu sesungguhnya tidak dibutuhkan oleh sang murid. Boediono menegaskan bahwa seharusnya kurikulum itu mengarahkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik dan pekerja terampil serta profesional. Kemudian, di akhir artikelnya, Prof Boediono mengutip pandangan Prof Derek Bok ( presiden Emiritus Harvard University) bahwa setidaknya ada delapan komponen kurikulum, antara lain: 1. Mengajarkan cara berkomunikasi yang efektifkepada peserta didik; 2. Mengajarkan berpikir kritis agar mereka dapat menuliskan dan menyampaikan pikiran-pikiran kritis mereka secara benar; 3. Mereka juga disadarkan sebagai warga dunia yang akan terlibat dalam pergaulan dunia internasional; 4. Mereka juga diajarkan prinsip-prinsip berdemokrasi. Bahwa berbeda itu biasa. Dalam kaitan ini, pluralitas adalah sesuatu keniscayaan. 5. Mereka juga harus diajarkan seni dalam menjalani kehidupan. Sehingga mereka memiliki minat belajar seni, filsafat, olah raga, dll. 6. Hard skill yang terkait dengan bidang pekerjaannya kelak. Dari sekian banyak komponen yang ditawarkan Prof Derek Bok, hanya satu yang terkait dengan keterampilan untuk menjadi bekal di dunia kerja. Semua yang lainnya terkait dengan soft skill. Betapa pentingnya perbaikan dan re-desain kurikulum itu. Wa Allah a'lam.

Bersiwak

Dalam Shahih Muslim ada sebuah kisah menarik. Seorang Badui mendatangi Nabi shalla Allah ‘alaih wa sallama dan ingin mendapatkan penjelasan langsung dari Baginda Nabi mengenai perkara agama. Melihat penampilan sang Badui tersebut yang rambutnya acak-acakan dan bergigi kuning, Nabi memerintahkannya agar mandi dan bersiwak dulu baru datang lagi. Ini artinya Rasulullah shalla Allah ‘alaih wa sallama sangat memerhatikan kebersihan badan dan jiwa seseorang. Bahkan ada hadis yang berbunyi: al-thuhur syathr al-iman: kebersihan itu adalah bagian dari iman. Hanya saja kalau kita berkunjung ke Negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim pasti kita mendapatkan kesan yang berbeda, kecuali Negara Saudi Arabiyah dan Maroko. Itupun mereka menjadi bersih karena sangat boleh jadi diilhami oleh dunia barat (eropah). Ada pameo yang mengatakan bahwa Pada konteks lain, saya pernah mendengar Prof. Qodri Azizy bercerita tentang gurunya, Prof. Fazlur Rahman yang memiliki kebiasaan bersiwak kalau hendak melaksanakan shalat. Suatu prilaku unik bagi seorang Fazlur Rahman, sebagai seorang filosof yang sangat otoritatif pada bidangnya. Bersiwak adalah semacam sikat gigi tapi memakai bahan kayu khusus. Biasanya orang yang telah menunaikan ibadah haji membawa kayu-kayuan bahan siwak itu. Terkadang hidup ini diliputi oleh hal-hal yang lucu. Saya tidak pernah terbayang, seorang Fazlur Rahman yang sangat rasional, seorang filosof muslim modern justeru berperilaku yang unik dalam hal ibadah. Mungkinkah itu adalah masih terbawa-bawa dari cara beribadah di kampungnya, Pakistan? Konon, ayah beliau adalah seorang imam di kampung, Pakistan sana. Wa Allah a’lam

Cinta Rasul

Annimarie Schimmel menulis buku dengan judul: And Muhammad is His Messanger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rahmani Astuti dan Ilyas hasan dengan judul: Dan Muhammad Adalah Utusan Allah Penghormatan terhadap Nabi Saw dalam Islam ( Mizan, 1991). Pada sampul dalam, Schimmel mengutip sebait puisi yang sangat indah yang diucapkan oleh Sir Kishan Prasad Shad ( Perdana Menteri Hindu dari Negara Bagian Hyderabad), sebagai berikut: Entah aku orang kafir atau beriman – Hanya Allah sajalah yang tahu, siapa aku! Tetapi aku yakin, aku adalah hamba Nabi, Yang menjadi penguasa Madina. Dalam buku Schimmel terbut, ada bab: Nabi Muhammad dalam karya Iqbal (h.316, terj.). Iqbal mendendangkan kalimat puitis sebagai lambang kecintaannya kepada Nabi: Tuhan dapat kau ingkari, namun Nabi tak ( Javidnama, baris 608). Iqbal juga menyebut-nyebut Nabi sebagai musyaffi’, pemberi syafa’at di akhirat. Nabi juga sebagai penyembuh penyakit dengan membaca shalawat kepadanya. Iqbal terkadang memandang Nabi seperti pemahaman klasikal, tidak sebagai layaknya pemikir modernis. Pemahaman Iqbal yang demikian itu sangat berseberangan dengan Dr Munshif al-Jazzar yang menulis kitab al-Mikhyal al-'Araby yang menganggap ada banyak hal yang dianggap sebagai mukjizat Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama tetapi sesungguhnya hanyalah sebuah mitos Arab. Hal yang ditunjuk oleh Dr Munshif seperti peristiwa Isra' dan mikraj Nabi yang banyak "dikabuti" oleh cerita dan mitos-mitos arab. Ada banyak peristiwa adi-qodrati yang disandarkan kepada Nabi yang sesungguhnya hanyalah mitos seperti peristiwa-peristiwa yang mengiringi menjelang lahirnya Nabi, nazar Abdul Muththalib (kakek baginda Nabi), dll. Wa allah a’lam

Di Balik Meja Bos

Adam Bryant, The Corner Office How Top CEOs Made It and How You Can Too, 2011. Buku ini mendapat komentar pujian dari Jim Collins penulis buku Good to Great. Pujian Jim Collins: Chock-full of insight and wisdom. Penulis buku Good Boss, Bad Boss; Robert Sutton juga memberi pujian kepada Bryant: "the Corner office is a modern management masterpiece. Buku ini ditulis berdasarkan wawancara mendalam dengan 70-an CEO dari berbagai latar belakang.

Rabu, 10 Oktober 2012

Membeli Waktu

Konon, Imam al-Haris al-Muhasibi (sufi) suatu waktu mau membeli waktu untuk berkhidmat kepada Islam. Lalu, seseorang bertanya kepada beliau darimana syekh mau membeli waktu? Dari para penganggur, jawab al-Muhasibi. Demikian salah satu cuplikan kisah teladan dari buku Dr Khalid 'Umar al-Disuqi, Bawa'tih al-Surur, 2004. Buku ini telah ditermjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Khalifurrahman Fatih dengan judul: Blessing in Disguise, Jakarta: Serambi, 2007. Ada lagi kisah Imam al-Nawawi yang sangat serius menulis yang meskipun umur beliau terbilang pendek karena wafat pada usia 40 tahun. Imam al-Nawawi menulis hingga menjelang fajar, dan ibunya menyuapinya, tapi sang imam lupa bahwa ibunya sudah menyuapinya makan malam. Betapa berharganya waktu bagi imam al-Nawawi. Konon, Ibnu Rusyd juga demikian halnya. Dalam hidupnya hanya dua kesempatan beliau tidak memegang buku. Yakni ketika ia menikah dan pada saat ayahnya wafat. Betapa berharganya waktu bagi para ulama besar ini. Bahkan ada beberapa ulama dan penulis yang kalau kebetulan buang hajat di kamar kecil, puteranya disuruh untuk membacakan kitab di balik pintu kama kecil. Syekh Abu Guddah Abul al-Fattah menulis buku khusus tentang harga waktu bagi para ulama dengan judul: Qimat al-Zaman 'ind 'Ulama al-Zaman. Semoga kita termasuk orang-orang yang memerhatikan waktu. Sebab, satu detik yang sudah berlalu tidak akan bisa digantikan kapanpun dan dengan cara apapun. Wa Allah a'lam

Berbahasa Arab

Metodologi pengajaran bahasa Arab selalu mendapat sorotan dan kritik dari waktu ke waktu. Ada yang sinis danm tajam mengajukan kritik bahwa pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi sudah gagal. Perguruan tinggi agama tidak dapat membuat pintar mahasiswanya agar cakap berbahasa Arab. Kalaupun ada mahasiswa yang pintar dan mahir berbahasa Arab bukan karena jasa para dosen bahasa Arab. Tapi karena mahasiswa yang bersangkutan berasal dari pondok pesantren seperti Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, atau Pondok Pesantren Lirboyo, dan lainnya. Itulah sebabnya, sehingga kita menemukan banyak karya akademik yang menyodorkan metode praktis bahasa Arab. Salah satu yang sangat terkenal dan sudah mendunia adalah karya penulis muda alumni Pesantren Lirboyo, Agus Khoironi yang menulis kitab dalam dua jilid dengan judul: Awdhah al-Manahij fi Mukjam Qawa'id al-Lughat al-'Arabiyyah ( A Complete Guide to Arabic Grammar), 2008. Buku ini telah mendapat pengakuan dunia dan catatan pengantar dari Dr Busyairy Abd al-Mukthy dengan ungkapan: ....bi-haqqi hadza al-kitab 'amalan 'ilmiyyan jadidan lam yasbaq ilaih--fima a'lamu--ahadun qablahu qad jama'a bain al-qa'idah wa al-tathbiq ba'idan 'an al-khilafat al-nahwiyah al-'amiqah al-laty .... Berangkat dari kegelisahan akan kerinduan memahami bahasa Arab, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam mengadakan kegiatan Workshop Penguatan Pembelajaran Bahasa Arab di PTAIS. Ada sekitar 36 dosen bahasa Arab yang diundang di Batam. Diktis juga mendatangkan nara sumber yang memiliki kepedulian dan perhatian bagi pengembangan metode pembelajaran bahasa Arab. Nara sumber yang hadir adalah Prof. Dr. Matsna, Prof. H.D Hidayat, Prof. Dr. Husein Aziz, dan Dr. Sayuti Nasution. Ada banyak hal yang diungkap dalam workshop tersebut. Prof Matsna melempar joke bahwa kita ini sudah lama belajar bahasa Arab tapi ketika ke negeri arab, menawar sorbanpun kita masih kesulitan. Kam tsamanu al-maut? maksudnya, harga pasnya berapa? kalimat ini pasti orang arab sendiri tidak memahaminya. Mungkin mereka akan menjawab: al-maut la yuba': kematian tidak diperjual-belikan. Demikian pula halnya dengan pondok pesantren yang sangat konsern dalam pembelajaran berbahasa Arab. Kepada sesama santri bisa bertanya: aina insanuhu? kalimat ini diucapkan yang dimaksudkan oleh penuturnya: di mana orangnya? Demikian seterusnya. Ada banyak hal yang mendasar yang dibahas pada acara workshop tersebut. Di anataranya: 1. Pentingnya melakukan perombakan terhadap kurikulum Bahasa Arab. 2. Perlunya perhatian khusus untuk mengerti balaghah dalam bahasa Arab. Sebab, balaghah ini penting agar kita terbiasa bertutur kata yang efektif, singkat, padat dan dapat dimengerti. Bahkan balaghah itu sendiri dapat memengaruhi seseorang untuk dapat bertutur kata yang santun. Prof. H.D Hidayat menulis buku untuk topik ini dengan judul: al-Balaghah li al-Jami' ( Pengajaran Balaghah untuk semua). Bagi Prof Hidayat, sesungguhnya sensitifitas balaghah itu bisa dimulai sejak usia dini. Beliau mencontohkan penuturan seorang anak SD yang kebetulan ingin dibelikan sepatu baru. Ia cukup mengatakan: Ayah, sepatu saya sudah menganga. Ayahnya paham, bahwa anaknya minta dibelikan sepatu. Ayahnya tentu merespon dengan menjawab: baik, ayo kita ke toko sepatu. Penuturan seperti ini sangat banyak ditemukan dalam al-Qur'an. 3. Pengajaran bahasa Arab disadari harus merujuk kepada al-Qur'an. Bahasa Arab yang tidak berlandaskan pola penuturan dan gaya al-Qur'an akan kehilangan ruhnya. Bukankah bahasa Arab justeru mengalami perkembangan yang sangat pesat justeru setelah turunnya al-Qur'an? Dan sangat boleh jadi, bahasa Arab akan bertahan lama menyaingi bahasa semitik lainnya. Sekarang ini, bahasa Yunani, bahasa Ibrani sudah kehilangan penggunanya. Sementara bahasa Arab tetap digemari bahkan sudah menjadi salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Konon, dulu bahasa Ibrani sama dengan bahasa Arab yaitu memiliki i'rab sendiri. tapi sekarang bahasa Ibrani sudah kehilangan pengguna dan penuturnya kecuali kalangan akademisi yang menekuni bidang kajian filologi. Sangat boleh jadi, bahasa Arab memiliki daya tahan mengikuti kemukjizatan al-Qur'an yang langgeng hingga kiamat? 4. Untuk itu, perlu dibentuk Asosiasi Dosen Bahasa Arab untuk kalangan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta. Forum ini dimaksudkan sebagai wadah komunikasi antar dosen bahasa Arab dan dosen lainnya yang memiliki perhatian yang sama. Seperti dosen tafsir, dosen hadis, fiqih, ushul fiqih, dll yang memiliki keterkaitan pendalaman keilmuannya dengan bahasa Arab. Demikian. Wa Allah a'lam bi al-shawab.

Minggu, 07 Oktober 2012

Singapore

Singapore adalah kota eksotik, tujuan wisata. Meskipun luas geografisnya, Singapore termasuk kota yang sangat sempit, diapit oleh Malaysia dan kota Batam. Sumber daya alam dan kekayaan mineral tidak ada apa-apanya. Bahkan konon, sumber air bersih Singapore justeru didatangkan dari Malaysia. Sebagian pasir di pantai Singapore juga didatangkan dari Indonesia lewat pengusaha pasir yang kurang bertanggung jawab itu. Karena keadaannya seperti itu, maka Singapore mengandalkan sektor jasa dan perdagangan. Bahka ada kecenderungan sekarang ini, singapore akan menyaingi amerika dan eropa dalam penyediaan jasa pendidikan.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Batam

Dulu Batam adalah sebuah pulau yang penuh rawa-rawa, akrab dengan nyamuk malaria. Mirip mirip kota Singapura sebelum datangnya Raffles. Raffleslah yang mengubah wajah kota Singapura menjadi kota yang eksotik. Setelah kemerdekaannya, singapura mencapai kejayaannya lewat sentuhan tangan Lee Kwan Yuu. Batam yang dulu rawa-rawa menjadi kota yang eksotik dan sangat menarik perhatian. Terleboh lagi posisi strategisnya yang berdempetan dengan Singapura. Ada banyak orang yang ke Batam tapi tujuan utamanya adalah singapura. Saya lihat, kota Batam berkembang sangat pesat. Infrastruktur, dan sarana lainnya berkembang sangat luar biasa.

Jumat, 05 Oktober 2012

Cinta Obama

Barack Obama memang cerdas mengambil hati masyarakat Amerika. Halmana pada perayaan ulang tahun pernikahannya yang ke-20, presiden Amerika ini mengirim sms kepada Michelle Obama isterinya. Dua puluh tahun yang lalu, hari ini, saya menikahi kekasih dalam hidup saya, dan sahabat saya. Selamat hari pernikahan Michelle (@BarackObama). Michelle menjawab: selamat ulang tahun ke-20, Barack. Terima kasih telah menjadi mitra luar biasa, teman dan ayah setiap hari. Saya mencintaimu (dikutip dari Suara Pembaruan, kamis 4 oktober 2012, h. 15). Saya teringat buku karya Paula Szuchman &Jenny Anderson, Spousonomics or how to maximize returns on the biggest investment of your life, 2011. Buku ini sangat penting karena ditulis berdasarkan riset yang mendalam. Oleh Elizabeth Gilbert penulis Eat, pray, love memberi komentar buku Paula: delightful, clever and helpful.

Kamis, 04 Oktober 2012

Wisuda

Wisuda sarjana adalah festival semi akademik yang diselenggarakan oleh pihak perguruan tinggi. Biasanya juga merupakan ajang promosi perguruan tinggi bersangkutan. Maka diundanglah para orang tua wisudawan-wati, seluruh stake holder, Bupati, Walikota, para anggota senat institut/ universitas, ketua-ketua jurusan, sekretaris jurusan, dewan penyantun, dsb. Biasanya rektor menyampaikan pesan-pesan akademik kepada wisudawan agar ketika terjun ke masyarakat dapat mengabdikan dan mengembangkan ilmunya. Agar mereka tetap menjaga titah almamater.o Acara seremoni berikutnya adalah membacakan biodata singkat wisudawan dan prestasi akademiknya. Setelah itu pengumuman wisudawan terbaik satu, dua, dan tiga. Biasanya juga ada parade sambutan mulai rektor, Bupati, dan pejabat terkait. Acara diselingi dengan lagu, hymne perguruan tinggi tentu ini dimaksudkan untuk mengusir kantuk sekaligus meneguhkan kecintaan kepada almamater. Setidaknya inilah kesan saya menghadiri wisuda sarjana strata satu dan magister pada Universitas Muhammadiyah Parepare, sulawesi selatan. Pengakuan Kopertisnya, Umpar ini adalah satu perguruan tinggi yang dikelola masyarakat yang manajemennya terbaik. Ada hal lain yang cukup menarik tamu undangan. Yakni, ketika giliran wisudawan program pendidikan agama Islam. Ternyata di antara mereka ada sekitar 7 orang yang sudah senior, bahkan ada yang berumur di atas 60 tahun. Ada satu orang wisudawan yang bergigi satu, tapi tetap semangat. Wisudawan terakhir ini konon double degree. Semoga Umpar sukses dan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas manajemen perguruan tingginya. Sukses selalu. Amin

Selasa, 02 Oktober 2012

Sejarah Kekerasan

Ingrid & Georgia Wimhofer menulis buku dengan judul Violence in Indonesia. Di dalam buku ini juga terdapat artikel lainnya seperti tulis Munir: Indonesia, violence and the integration problem, Robert Cribb: how many death? Problems in the statistics of massacre ini indonesia (1965- 1966) and east timor (1975-1980). Selain itu, ada lagi buku yang cukup provokatif tentang sejarah kekerasan dalam Islam. Judul persisnya: tolerance and coercion in Islam, interfaith relations in the Muslim tradition, karya Yohanan Friedmann. Ia adalah seorang professor dalam bidang Islamic Studies di Hebrew University, Jerusalem. Buku lain yang ditulisnya antara lain: syaikh ahmad sirhindi: an outline of his thought and study of his image in the eyes of posterity (1971, 2000); prophecy continuos: aspects of ahmadi religious thought and its medieval background (1989; 2002). Pada sampul dalam bukunya, ia mengutip hadis Nabi yang tertera dalam shahih al.Bukharyang berbunyi:

Senin, 01 Oktober 2012

5 Dingin

Di harian Kompas, Prof Jimly Ashshiddiqy mengemukakan pandangan yang bernas dalam menghadapi carut marut penegakan hukum di republik ini. Resepnya adalah lima dingin. Yakni: berkepala dingin. Seorang penegak hukum harus selalu rasional dalam menghadapi kasus-kasus hukum. Berhati dingin. Seseorang harus selalu tenang, dan tidak cepat emosional. Bertangan dingin. Menyelesaikan sesuatu pelan tapi pasti. Bermuka dingin. Seseorang selalu tampil senyum, dan tidak bermuka masam. Berdarah dingin. Penegak hukum memang sewaktu waktu dituntut untuk kejam. Mungkin lebih tepatnya disebut sebagai sikap yang tidak pandang bulu. Pandangan Prof Jimly di atas sangat menarik untuk diterapkan terutama oleh penegak hukum. Tentu kita yang kebetulan berprofesi lain juga dapat menerapkannya untuk menyelesaikan persoalan pelik di era sekarang ini. Wa Allah a'lam